Skip to main content
Pijar Kesadaran

Menyingkap Kesombongan Dalam Diri

22 February 2023 Persaudaraan Matahari No Comments

Watak angkara merupakan sisi gelap yang harus kita bereskan lewat laku keheningan. Meditasi dalam spiritualitas murni idealnya mampu meluruhkan watak angkara Anda dengan kasih murni dari Tuhan. Salah satu watak yang harus dibereskan adalah kesombongan. Jika masih memiliki sifat ini, Anda berupaya mengenali bentuk-bentuk kesombongan Anda. Jangan sok-sokan dengan merasa tidak sombong, padahal Anda sombong. Kalau Anda serakah, akui sifat itu dan temukan akarnya. Pahami bagaimana pola-pola serakah itu muncul lewat berbagai sikap, perkataan dan tindakan dalam keseharian. Demikian juga kalau Anda masih punya rasa cemburu, masih punya watak kompetitif, tidak mau kalah, mau menang sendiri, egoistik, cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri dan mengabaikan kepentingan orang lain. Itu watak-watak angkara yang memang perlu dikenali. Kalau ada sedikit saja karakter tersebut di dalam diri Anda, maka itu harus Anda selesaikan dengan laku keheningan.

Keheningan yang sesungguhnya akan membawa kita pada kesadaran baru. Misalnya, Anda sombong, dari mana rasa sombong ini bisa muncul? Sejatinya rasa sombong itu muncul dari pikiran yang liar dan ilusif. Kita merasa kalau memiliki aset tertentu dan jabatan, maka kita layak untuk membanggakan itu. Kita menganggap diri lebih hebat ketimbang orang lain. Itulah yang dinamakan prasangka dari pikiran. Padahal kalau kita kembali kepada keheningan, kita akan mengerti bahwa semua orang itu punya jatah masing-masing, punya keunggulan masing-masing. Kita menghormati setiap manusia dengan keindahan dan keagungannya sekaligus kita bersyukur atas segala anugerah yang ada pada diri kita. Keheningan membuat yang ada dalam diri kita hanya kasih, sehingga tidak ada kesombongan apa pun.

Mengungkapkan kenyataan diri kita di dalam keheningan berbeda dengan kita berkata sombong karena hidup di dalam prasangka pikiran. Kalau dalam keheningan, kita mengungkapkan apa yang merupakan keahlian kita tanpa kesombongan. Kita hanya memberi informasi dengan netral tanpa melebih-lebihkan apa yang tidak kita punya, sembari kita juga bisa menghargai apa yang merupakan kelebihan orang lain. Kita bersikap rendah hati di wilayah di mana kita butuh bantuan orang lain, butuh keahlian orang lain.

Memahami Akar Kesombongan dan Melampauinya 

Akar dari kesombongan adalah ketidakheningan, dan yang menumbuhsuburkan kesombongan adalah luka jiwa. Saat di masa lalu kita sering dihina, sering di-bully, maka kita cenderung ingin menunjukkan sesuatu supaya kita bisa diakui. Kita merasa bahwa dengan menyombongkan diri kita akan bahagia dan tidak lagi menderita. Padahal semakin Anda terjebak dalam kesombongan, Anda semakin menderita karena itu akan menjadi akar kejatuhan secara spiritual yang membuat Anda semakin terjauhkan dari sumber kasih murni di dalam diri.

Inilah fokus utama di dalam pelajaran spiritual. Berspiritual, bermeditasi itu bukan kemudian kita hanyut di dalam pengalaman-pengalaman supranatural, di dalam sensasi-sensasi yang wow, tetapi tidak memberi dampak kepada penyelesaian sisi gelap kita sendiri. Yang paling penting adalah di dalam keheningan, di dalam laku spiritual ini, setiap diri itu bisa mempurifikasi dirinya sendiri. Saya telah mencapai fase terpurifikasi secara paripurna, menuntunkan kepada Anda caranya dan mendukung Anda dengan energi saya. Tetapi, Anda sendiri yang harus kemudian menjalankan laku purifikasi itu dengan kesungguhan lewat keheningan.

Selain kesombongan, masih banyak watak angkara lainnya dan itu yang harus kita kenali. Kita sirnakan pelan-pelan di dalam keterhubungan yang sungguh-sungguh dengan Diri Sejati. Keterhubungan ini juga jangan dicari-cari. Saat Anda bernapas, Anda menarik napas, di ujung tarikan napas itu ada takhta Gusti. Itu berarti Anda sudah terhubung dan Anda cuma cukup merasakan itu.

Matur nuwun, Gusti. Sesungguhnya setiap saat saya selalu terhubung denganMu yang mewujud sebagai Diri Sejati di relung hati saya. Matur nuwun bahwa sesungguhnya sumber kasih murni itu sudah ada di dalam diri ini. Maturnuwun setiap waktu setiap saat sebetulnya kasih murni selalu dilimpahkan, terpancar melalui relung hati ini.

Begitulah cara yang sederhana, Anda tidak perlu mencari Gusti di mana. Tidak usah membayangkan dan mengkhayal Gusti/Diri Sejati karena kita cukup merasakan dan menikmati. Kalau ada yang dalam meditasi juga merasakan getaran-getaran atau detak jantung, itu juga lumrah, tetapi tetap fokusnya ada di napas. Fokusnya betul-betul ketika Anda menyadari setiap Anda menarik napas, Anda ada dalam kesatuan dengan sumber kasih murni di dalam diri Anda sendiri.

 

Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro

Webinar Jalan Pasti untuk Terbebas dari Penderitaan

10 Oktober 2021

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda