p = mv.
Dalam fisika, momentum adalah besaran vektor yang dapat dinyatakan sebagai hasil kali antara massa benda (m) dan kecepatannya (v). Karena itu, massa dan kecepatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi besaran sebuah kekuatan gerak pada benda. Dikenal dua macam momentum, yaitu momentum linear (p) dan momentum angular (L).
Hukum kekekalan momentum linear yaitu apabila gaya eksternal yang bekerja pada suatu sistem adalah sama dengan nol, maka jumlah semua vektor momentum benda akan tetap konstan. Jika benda yang ada hanya satu buah, maka hukum kekekalan momentum tidak berlaku. Karena tidak ada benda yang akan dijadikan tumbukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi umum momentum /mo·men·tum/ /moméntum/ n 1 saat yang tepat; 3 kesempatan. Momentum biasanya tidak bertahan lama.
————————————————————————————–
Kata ini merupakan kosa kata favorit dalam Ajaran Spiritual Murni SHD.
Bagi saya, kata ini dimaknai dengan pengertian berupa saat yang tepat/kesempatan, yang sifatnya tidak akan bertahan lama. Dalam pengertian sains fisika, MOMENTUM ini dipengaruhi oleh sebuah gaya bernama gravitasi, yang menimbulkan massa/berat dan kecepatan.
Memang MOMENTUM akan terjadi apabila ada sebuah daya dorong, ada sebuah energi besar. Sangat logis mengapa sebuah MOMENTUM tidak pernah bertahan lama. Besarnya daya dorong akan didapatkan melalui mekanisme hukum sebab akibat, maka yang mencipta karma baik akan membuka pintu MOMENTUM lebih besar ketimbang yang tidak mencipta karma baik.
Rumus fisika itu tentu saya pernah pelajari 30 tahun lalu dengan nilai yang cukup baik, sehingga saya bisa memasuki jurusan biologi di sebuah sekolah swasta yang terkenal keji dalam memberikan standar nilai. Namun, di umur nyaris setengah abad ini, saya baru mengerti makna rumus itu. Saya baru mengerti aplikasi dari rumus ini di kehidupan, di mana bagi saya tidaklah penting menghitung jam berapa buah jambu di halaman belakang akan jatuh menimpa kepala saya, karena tidak akan menjadi bahan untuk ujian kelulusan lagi.
MOMENTUM (tanpa rumusan fisika njelimet) menjadi sangat penting dan krusial dalam langkah berspiritual murni yang otentik yaitu Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD), karena tanpa mengikuti kehadiran MOMENTUM ini dengan tekun dan konsisten, maka proses akselerasi akan menjadi terhambat atau mandeg.
Terhambat oleh free will manusia itu sendiri yang lebih suka melayani kehendak egonya ketimbang patuh dalam jalan kebenaran sejati seutuhnya.
Terhambat oleh khayalan indah dan idealisme personal akan pengertian MOMENTUM, sehingga lupa bahwa menjalankan sebuah MOMENTUM pun sepaket dengan tanggung jawab, kewajiban, dan resiko sebagai syarat utama yang harus dipenuhi. Dan terciptalah sekelompok manusia pemburu MOMENTUM, sebanyak-banyaknya ngalap MOMENTUM yang dianggap sebagai berkah, namun menutup mata dengan paket tanggung jawab dan kewajiban yang harus dipenuhi.
Sama seperti rumus hukum kekekalan MOMENTUM, bahwa MOMENTUM bisa lho menjadi kekal asalkan syaratnya terpenuhi, yaitu ada benda lain/partikel lain/atom lain yang menyebabkan terjadinya tumbukan.
Dalam konteks spiritual murni, benda lainnya disebut dengan free will. Harus ada free will yang tepat yang menyambut kehadiran Sang Momentum, disertai dengan paket totalitas dan ketulusan dalam mengemban kewajiban dan tanggung jawabnya, serta berani menghadapi resiko apa pun yang muncul. Dari situlah maka dampak dan manfaat Sang MOMENTUM akan langgeng.
MOMENTUM adalah wahana percepatan, apabila syaratnya terpenuhi. MOMENTUM memang seperti simsalabim sulap, apabila syaratnya dipenuhi.
Karena MOMENTUM adalah di mana tumbukan energi terjadi, energi kasih murni yang dilimpahkan Semesta melalui wahana Avatara yang bertemu dengan Free Will rakyat jelata yang memilih pilihan yang tepat/selaras, sehingga ledakan energinya dapat mempercepat sebuah proses. Proses yang dipercepat adalah pemurnian jiwa itu sendiri dan berbagai dampak material yang mengikutinya.
Maka jangan sia-siakan MOMENTUM, jangan menyepelekan dan meremehkan MOMENTUM. Karena MOMENTUM adalah ANUGERAH yang tidak bisa dinilai oleh sebanyak apa pun materi yang ada di planet bumi. Tidak bisa dibeli maupun dimanipulasi, karena banyak variabel yang mempengaruhi, tidak sekedar nomimal dalam mata uang saja.
Variabel tersulit adalah yang tidak dapat dikalkulasi oleh manusia, hanya Semesta yang mampu, yaitu ketulusan.
MOMENTUM yang terabaikan, tersia-siakan, dan dianggap angin lalu tentu menimbulkan dampak yang besar bagi petumbuhan spiritual. Ibaratnya berada dalam sirkuit balap mobil di mana semua mendapatan Nitro untuk mempercepat laju kendaraan, namun Nitro-nya dengan sengaja dibuang. Maka yang lain melesat maju sementara yang membuang Nitro akan berjalan seperti siput.
Hukum kosmik memang sesederhana itu, apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Maka tanamlah hal yang selaras agar tercipta karma baik, sehingga MOMENTUM itu selalu hadir mendekat. Dan ketika MOMENTUM hadir, jangan disia-siakan, apalagi dimanipulasi.
Sudah jelas bahwa untuk mendapatkan MOMENTUM saja perlu proses yang panjang kan?
Ay Pieta
Direktur dan Pamomong Persaudaraan Matahari
4 Juli 2024
Reaksi Anda: