Skip to main content
Refleksi

APAKAH ANGKA LOC HANYA DIBENTUK OLEH BANYAK/SEDIKITNYA DEPOSITO SISI GELAP?

22 August 2024 Ay Pieta No Comments

Angka Level of Consciousness (LoC) dibentuk oleh banyak elemen.

Selain dinamika jejak sisi gelap berupa bertambah atau berkurangnya dosa, luka batin, watak angkara, ilusi, dan keluar masuknya kuasa gelap ke dalam tubuh halus, angka LoC juga dipengaruhi oleh beberapa elemen yang membentuk karma baik. 

Elemen pembentuk karma baik inilah yang saat ini dikenal dengan istilah Lingkaran Malaikat, antara lain:

  1. Trust terhadap Guru Setyo Hajar Dewantoro (SHD) 
  2. Trust terhadap ajaran Spiritual Murni (SM) SHD
  3. Ketulusan akan niat belajar dan perilaku
  4. Kesungguhan dalam upaya melakukan yang terbaik

Kesetiaan dan komitmen terhadap keempat elemen tersebut akan menciptakan apa yang disebut dengan Lingkaran Malaikat, yaitu lingkaran karma baik yang pada waktu tertentu di kala jatah panen tiba atau yang dikenal dengan istilah ngunduh wohing pakarti, maka siapa pun bisa saja mendapatkan ‘manfaat boostingyang mendadak besar dan mengangkat semua parameter evaluasi, termasuk angka LoC. 

Hanya saja, manfaat boosting ini tidak akan permanen apabila tidak kita jaga dengan pemahaman dan perilaku yang tepat, yaitu berupa laku hening metode SMSHD. Mencapai sebuah angka besar merupakan satu hal, tapi menjaga agar angka tersebut tetap stabil sepanjang waktu merupakan hal lain lagi yang membutuhkan perhatian dan kesungguhan yang ekstra.

KETULUSAN ADALAH KUNCI EMAS.

“Rumusan mengenai ketulusan sebagai faktor kunci emas keberhasilan belajar SMSHD merupakan bagian dari teori dasar ajaran SMSHD itu sendiri. 

Selalu dijelaskan dan diwedarkan oleh Guru SHD, bahkan digaungkan pada setiap diskusi dan interaksi proses belajar. Namun ternyata penjelasan dalam bahasa langitan Guru SHD terlalu kompleks untuk diterjemahkan ke dalam sebuah pola pikir dan perilaku sederhana umat manusia, sehingga pengertian akan bentuk ketulusan hanya menjadi sebuah jargon, angan-angan dan harapan, saking jauhnya pola hidup keseharian dari pengertian ketulusan yang sebenarnya.

Sebagai Pamomong, saya pun ternyata kurang berhasil dalam memberikan pengertian yang lebih membumi akan bahasa langitan Guru SHD tentang ketulusan. Ternyata apa yang saya miliki sebagai pengalaman otentik yang saya bagikan sebagai contoh masih terbilang area abu-abu bagi teman-teman seperjalanan alias sulit dimengerti, sulit dibayangkan, sulit dimaterialkan, dan tentu sulit diaplikasi dalam keseharian. 

Peristiwa perosotan spiritual yang dialami oleh Mas Eko Nugroho, salah satu leader di Persaudaraan Matahari, membuahkan pengertian yang lebih membumi akan apa makna ketulusan lengkap dengan contoh pola berpikir dan berperilaku sehingga terciptalah metode lingkaran malaikat sebagai solusi bagi teman-teman yang kesulitan memahami dan mempraktikkan aksi ketulusan. 

Hasil pengalaman otentik ini menciptakan rumusan lingkaran malaikat sebagai antitesa lingkaran setan yang semakin mudah dimengerti dan diaplikasi di keseharian. Rumusan lingkaran malaikat ini sebagai solusi alat bantu dalam proses belajar karena belajar SMSHD yang memurnikan jiwa raga ini ternyata tidak mungkin hanya dilakukan dengan duduk diam bersila memejamkan mata di pojokan saja.

Contoh perilaku sederhana namun transformatif yang dilakukan oleh Mas Eko ternyata berhasil melatih ketulusan sehingga tercipta sebuah lingkaran malaikat karma baik yang menjadi bagian dari proses belajar spiritual murni ini. 

Terobosan mengenai Lingkaran Malaikat ini merupakan sebuah metode belajar yang seharusnya lebih mudah dimengerti dan diaplikasi ketimbang hanya mengandalkan duduk bersila memejamkan mata di pojokan mengharapkan Sang Jiwa melayang terangkat ke langit sebelas. Maka, Hening dan Berkarya menjadi metode belajar yang telah membuktikan hasil nyata keberhasilan dalam melatih ketulusan dan terbentuknya Lingkaran Malaikat.

“TAPI KENAPA LOC KETIKA AWAL BERGABUNG PM LEBIH TINGGI DAN SAAT INI SULIT KEMBALI?”

Banyak teman-teman yang menyatakan bingung serta kecewa akibat di awal gabung dan belajar di Persaudaraan Matahari (PM) LoC-nya terbilang lumayan baik, namun makin hari malah semakin melorot, bukannya naik tangga, malah turun tangga. Dari sini, kemudian merasa frustasi, ngambek, malas, bahkan ada yang akhirnya kembali kepada ajaran lama yang dianggap lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan apa yang dibutuhkan.

Fenomena ini secara sederhana dijelaskan sebagai akibat dari bekerjanya hukum kosmik yang melingkupi seisi Jagat Raya. 

Ketika pertama kali menemukan ajaran SMSHD, semua masih terkesima oleh betapa kerennya ajaran SMSHD yang membuka lebar pintu wawasan dan cakrawala, menjawab kegelisahan dan gundah gulana yang terjadi selama menekuni ajaran lain dan melenyapkan keraguan akan teori spiritual yang ambigu dan paradoks yang didapatkan dari ajaran lain.  

Semua yang terpesona akan mengalami apa yang disebut sebagai ‘menemukan kebenaran’ atau AHA moment, dan membuat teman-teman merasa yakin untuk bergabung dan berniat mempelajari lebih dalam apa yang diajarkan dalam SMSHD, bahkan menutup buku terhadap ajaran lama yang dianggap sudah tidak sepaham lagi.

Semangat dan niat baik inilah yang kemudian membuahkan panen ‘karma baik’ sehingga banyak yang mendapatkan semacam ‘welcome complimentary’ atau  ‘anugerah selamat datang’. Ibaratnya kalau main game di level perdana pasti diberikan banyak bonus sebagai modal untuk melanjutkan ‘perjuangan’ di level-level selanjutnya.

Dari sini biasanya muncul sebuah konsep, “Ajaran SMSHD ternyata mudah, ya. Buktinya bisa memiliki angka LoC yang lumayan tinggi tanpa perlu tekun dan konsisten hening, bahkan tanpa teknik hening yang baik.”

Lalu bergulirlah pengharapan dan ekspektasi disertai khayalan-khayalan tidak realistis sebagai dampak dari menguatnya hasrat egoistik yang dipadu dengan konsep bahwa belajar ajaran SMSHD adalah mudah serta mencocoklogi dengan pola pikir bahwa inilah jalan instan serta cepat untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

Dengan beribu harapan dan khayalan tersebut, semangat dan ambisi untuk memenuhi hasrat egoistik pun meronta seiring semakin mendalami ajaran. Kesombongan dan kesulitan berendah hati biasanya menjadi sisi gelap (sigel) dominan paling pertama yang naik ke permukaan. 

Dalam kacamata SMSHD, hal ini bukan sebuah semata-mata sebuah kebetulan, karena apa pun sigel yang naik ke permukaan pertanda sudah saatnya dibereskan/dimurnikan/dipurifikasi dengan cara yang diajarkan oleh Guru SHD. Bukan dengan cocoklogi teori bijak ala spiritual, bukan dengan afirmasi, bukan dengan sugesti, bukan dengan hafalan teori ajaran SMSHD, TAPI DENGAN MEDITASI METODE SHD.

Hasrat egoistik ini tentu menjadi dasar bagi derasnya panen sigel, sementara teknik meditasi yang masih amburadul belum sanggup menjadi tameng bagi derasnya arus panen sigel tersebut, sehingga mulailah terjadi penurunan atau perosotan angka LoC.

Bersamaan dengan itu tentu kepercayaan atau trust terhadap ajaran SMSHD memudar karena dianggap tidak mampu memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Padahal trust ini elemen penting dalam lingkaran malaikat.

“Ternyata belajar SMSHD itu sulit” — komentar banyak sekali teman dalam komunitas PM.

Lalu, muncul secercah harapan dengan ditawarkan program kepamomongan/pendampingan. Banyak yang semangat di awal dan melempem di tengah jalan karena salah persepsi ketika dijelaskan manfaat program adalah ‘akselerasi proses belajar’. 

Namun, yang nempel di angan-angan adalah ekspektasi dan harapan ‘cepat meningkatkan kualitas hening dan LoC’ dengan tiga bulan kursus intensif. Banyak yang rontok di tengah perjalanan program, bahkan ada yang baru mulai sudah penuh dengan kekecewaan, akibat kenyataan lagi-lagi jauh dari angan-angan hasrat mie instan. Maka, terjadilah angka LoC perosotan menurun dan kembali menimbulkan kekecewaan. 

Begitu seterusnya lingkaran setan sedang bergulir.

Inilah sedikit gambaran tentang demografi teman-teman komunitas PM yang mengalami stagnasi dan kemunduran dalam proses belajar SMSHD karena kenyataan tidak seindah ekspektasi dan angan-angan khayalan pop mie.

Panen sigel tentu semakin sulit dihadapi dengan cara yang tepat saking sulitnya melepas keindahan ‘anugerah selamat datang’ yang dianggap didapatkan dengan cuma-cuma tanpa upaya terbaik.

Maka mulailah adegan cocoklogi untuk mencari-cari pembenaran, memakai lagi pola belajar lama yang dianggap lebih ‘bersahabat’ dan menyenangkan karena tidak mencolek ego yang maunya serba instan serta serba cepat mendapatkan apa yang diinginkan. 

Pola berpikir ala dukun bukannya semakin lebur, namun menguat. Niat belajar yang belum tulus akan jadi semakin tidak tulus lagi saking tekun dan konsistennya mencari jalan tikus demi mencapai harapan ‘ingin instan’ tersebut.

Apalagi melihat tetangga yang angkanya lebih tinggi, makinlah merasa berkompetisi seperti lomba panjat pohon pinang melihat hadiah rice cooker di ujung tiang. Maka, tidak heran banyak yang baper, kecewa, ngambek dan merasa lelah akibat lelarian ngejar ambisi sendiri. 

Padahal jelas ajaran SMSHD tidak mengajarkan untuk berlari mengejar ambisi maupun lomba panjat pohon pinang. Ajaran SMSHD mengajarkan untuk menikmati proses dengan sukacita. SMSHD mengajarkan bersyukur dan menikmati anugerah hidup. Bukan mengajarkan meditasi karena dikejar-kejar evaluasi, bukan mengajarkan meditasi karena ditagih sharing oleh pamomong atau leader saja. 

Ajaran SMSHD juga tidak mengajarkan untuk meditasi kalau sedang membutuhkan solusi atas kesulitan hidup saja. Misalnya, ketika sedang pengangguran dan susah cari kerja, maka rajin meditasi. Kemudian ketika diterima kerja, merasa meditasinya berhasil memberikan manfaat kemudian menyatakan akan sangat sibuk bekerja sehingga tidak akan sempat meditasi. Apabila suatu hari mengalami situasi sulit kembali, baru akan kembali menyatakan mau rajin meditasi.

Yang seperti ini jelas bukan ajaran SMSHD dan selama ini tidak pernah meresapi ajaran SMSHD dengan baik. Dan, jelaslah bukan lingkaran malaikat yang dibentuk, tapi lingkaran setan.

Jadi, mau pilih lingkaran setan atau lingkaran malaikat?

 

Ay Pieta
Direktur dan Pamomong Persaudaraan Matahari
22 Agustus 2024

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda