Skip to main content
Refleksi

GRAN TURISMO

2 October 2024 Ay Pieta No Comments

Istilah Bahasa Italia ini dalam Bahasa Inggris disebut Grand Tourer, disingkat GT. Pangkat bagi mobil mewah yang memiliki kemampuan kecepatan tinggi atau semangat mengemudi jarak jauh. Yang suka otomotif pasti mengerti isitilah ini. Kode ini semacam kode kasta bagi varian otomotif dengan spek yang lebih tinggi. Misalnya, Merk Mercedes Benz Coupe GT, pertanda mempunyai spek jauh lebih tinggi ketimbang tanpa kode GT. 

Pagi ini ketika saya mendengarkan lagu jadul dari salah satu band kesukaan saya ketika muda, The Cardigans berjudul Gran Turismo, mendadak muncul rasa takjub. Menyadari bahwa Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) ini telah membuat saya menjadi kendaraan mewah berkode GT. Kendaraan bagi Sang Jiwa yang tadinya berkualitas bemo cupu dan culun tanpa keistimewaan yang berdampak telah bertransformasi menjadi kendaraan bagi jiwa dengan spek GT.

Bagi saya, pejalan keheningan yang telah berhasil menempuh perjalanan menuju sebuah level kesadaran yang terbaca tinggi dalam parameter Ajaran SMSHD memang pantas diberi sebutan Gran Turismo. Manusia yang belajar di Persaudaraan Matahari (PM) memang dirancang untuk punya kemampuan berkecepatan tinggi dengan semangat mengemudi jarak jauh dan tangguh. 

Ya gimana nggak, wong laku meditasi/heningnya seumur hidup, tidak boleh on-off sekali pun. Mana mungkin perjalanan belajarnya berhasil kalau meditasi/heningnya dilakukan ketika ada maunya dan ada perlunya saja. Misalnya, ketika lagi ingin mendapatkan sesuatu maka meditasinya rajin tapi ketika yang diinginkan sudah didapatkan lalu malas meditasi, sedang sakit ingin sembuh lalu meditasi sesering mungkin, sedang miskin ingin kaya lalu semangat meditasi, sedang pengangguran ingin diterima dalam sebuah pekerjaan lalu rajin meditasi dan kirim jurnal, tapi setelah semua tujuan tercapai lalu malas meditasi.

Spek jiwa yang dijadikan standar Ajaran SMSHD sungguhlah tinggi nian. Dulu saya pikir, “Widih, mana mungkin dijangkau. Apa bisa ya Superhuman itu nyata?” Pertanyaan bodoh saya yang hanya mengerti Superhuman sebatas manusia bercelana dalam warna merah dipakai di luar celana yoga berwarna biru dan bisa terbang ke mana pun dia mau. 

Setelah kumpulan pengertian dan jejak ilusi hasil kisah fiksi dikalibrasi, maka saya mengerti bahwa Superhuman senyatanya memang ada dan bisa dicapai oleh siapa pun tanpa mengenal bibit, bebet, bobot, kasta, kekayaan, jabatan, gelar, latar pendidikan, ras, maupun gender. Semua yang masih masuk dalam kategori manusia, pasti bisa menjadi Superhuman dalam batasan kapasitas dan perannya masing-masing. Memang tidak mudah sih, namun bisa dijangkau asalkan mau berjuang untuk memenuhi syarat-syaratnya. 

Spek mesin pemalas dan egois tentu akan lebih sulit mencapai kualitas Gran Turismo ini karena gembolan sisi gelap (sigel) yang lebay dan perlu penanganan ekstra, yaitu kesungguhan ekstra, ketekunan ekstra, dan lain-lain.

Spek GT beserta syarat standarisasi yang serba ekstra ini memang hanya ada di dalam Ajaran SMSHD. Ajaran SMSHD mengajarkan cara meditasi/hening yang bertujuan bukan hanya untuk relaksasi saja dan bukan berupa tempat pelarian dari dinamika dunia. Tapi, bertujuan jauh lebih tinggi dari semua itu, yaitu untuk evolusi jiwa menuju kesempurnaan. Gile ngga main-main lho, ini.

Pada ngerti nggak, sih evolusi jiwa menuju kesempurnaan itu apa? 

Menjadi manusia dengan kualitas jiwa sekelas GT itu bukan sekadar tampak di permukaan sesuai kenormalan umum saja. Misalnya seperti kemampuan menahan emosi sehingga tidak mudah marah atau mampu unggah-ungguh kesopanan ala keluarga kerajaan dengan bahasa dan sikap paling halus santun di muka Bumi saja. Tapi perkara dalemannya yang harus dibersihkan, jiwanya yang dibersihkan seperti kerak keramik harus di-porstex biar kinclong. 

Bukan perkara sempurna dalam bertingkah laku yang tidak pernah keseleo salah mengucap, tidak pernah salah menulis, dan tidak pernah salah memilih jalan, tapi ini perkara intensi dan ketulusan yang merupakan kualitas jiwa. Dalam bahasa otomotif, bukan cuma permukaan kendaraannya aja yang facelift, tapi juga mesin dan semua perlengkapan yang ditingkatkan kualitasnya menuju kesempurnaan.

Yang bertahan hanya mencari nyaman dan damai, dalam pengertian menghilangkan dinamika dunia kayak impian Thanos, ya salah alamatlah kalau belajar di PM. 

Tapi, apa pun alasan awal mula ketika memutuskan belajar di PM, tentu tidak akan menjadi sebuah penghambat proses belajar APABILA dengan kesungguhan menjalankan ajarannya. Jika ajaran dijalankan dengan baik, mengikuti koridor pembelajaran dengan baik, tidak neko-neko jadi tim gerilyawan, tidak ngeyelan, pasti alasan belajar yang egoistik itu akan dapat ditransformasi menjadi niat yang lebih selaras dan klop dengan tujuan Ajaran SMSHD hadir di muka Bumi.

Road to Gran Turismo PM

Dengan beragam tujuan belajar yang lucu-lucu itulah yang membawa kita semua bertemu dengan Ajaran SMSHD, sehingga kita semua mulai mengenal Ajaran SMSHD yang unik dan penuh kontradiksi dengan kenormalan umum. Ajaran anti-mainstream yang bikin fomo dan kepo namun sulit dibantah karena sangat logis, penuh integritas, konsistensi, serta dapat dibuktikan dengan akurat. Inilah yang bernama self awareness atas ajaran SMSHD. 

Kemudian dengan rasa penisirin dan kadung basah dengan pengetahuan yang seru dan tidak habis-habis, maka kita mulai mengeksplorasi ajaran ini. Dimulai dengan mengeksplorasi ajaran melalui webinar, kepo-in berbagai social media, Channel YouTube, dan profil gurunya. Lanjut terus dengan mengeksplorasi teknik meditasi/hening yang juga unik dan penuh kontradiksi dengan pengertian umum, inilah apa yang disebut dengan self exploration.

Self exploration yang dilakukan dalam koridor yang tepat dan cara sesuai ajaran SMSHD tentu akan membawa kita semua kepada berbagai penemuan akan kebenaran sejati. Kita akan mengalami pembuktian, kesaksian, AHA! moments, dan pencerahan parsial atas segenap pengetahuan Ajaran SMSHD yang sangat luas dan seru. Self discovery berjalan dengan sendirinya, seperti sebuah manfaat hasil dari ketekunan dan konsistensi mengamalkan apa yang diajarkan.

Self discovery tentu akan membawa kita memahami ajaran dengan lebih luas dan lebih dalam, tidak hanya di permukaan saja, sebagai sebuah self understanding. Penemuan ini tentu berikut dengan manfaatnya yang berdampak terhadap kualitas diri dalam menjalankan kehidupan dan menciptakan kecintaan pada diri sendiri atau self love. 

Kecintaan pada diri dan Semesta yang melingkupi kehidupan inilah yang kemudian akan memicu sebuah transformasi diri yang stabil dan berkelanjutan mencapai titik optimalnya, disebut juga self transformation. Maka, kita akan menjadi seorang ahli atau expertise atau self mastery. Kita menjadi ahli meditasi/hening, ahli bersyukur, ahli ketulusan, ahli berintegritas, ahli dalam mempraktikkan Ajaran SMSHD di keseharian dan ahli menjadi manusia berkualitas GT.

Tidak ada jalan pintas apabila mau berkualitas Gran Turismo, kita semua harus melalui tahapan-tahapan tersebut. Di Persaudaraan Matahari bukan tempat belajar jadi tukang sulap, tapi tempat jiwa digembleng menjadi ksatria penuh integritas dengan kualitas Gran Turismo.

Self awareness
Self exploration
Self discovery
Self understanding
Self love
Self transformation
Self mastery

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
2 Oktober 2024

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda