Skip to main content
Refleksi

TAO DAN SABOTASE

12 October 2024 Ay Pieta No Comments

Minggu lalu setelah momen Webinar Mistisme Kuna yang Tetap Relevan di Zaman Modern: Ra dari Mesir, saya baru aja ngeh bagaimana kekuatan Tao yang menggerakkan Semesta, termasuk mengapa terjadilah penyatuan energi feminin dan maskulin sehingga lahirlah jiwa-jiwa di Alam Raya. Kemudian setelah Webinar yang bertema Druid dari Eropa, saya malah mengalami perjumpaan dengan Spenta Mainyu

Malam ini, selama meditasi Tao yang nyaris satu jam itu, saya hanya menangkap pesan ini dengan amat sangat jelas dan berulang bahwa “MENGKHIANATI AJARAN INI SAMA SAJA DENGAN MENGKHIANATI TUHAN”.

Pagi ini, seperti biasa di WAG Sagrada Center, WAG penggemblengan bagi para Leader, kami mendapat sidak harian dari Guru SHD. Saya membaca satu persatu urutan hasil sidak Level of Consciousness (LoC) dengan angka beragam dinamika. Ada yang naik dan beberapa perosotan ular tangga.  

Saya baru mengerti apa maksud dari satu kalimat tegas tersebut. Ini perkara tabungan karma baik dan buruk, perkara lingkaran malaikat atau setan yang dirajut oleh semua pihak. Ra selalu menyinari tanpa pilih kasih, Tao selalu menggerakkan Alam Semesta secara natural yang kemudian disabotase oleh ego manusia sehingga menimbulkan riak yang sering disebut dengan butterfly effect. Satu kepakan kecil kupu-kupu akan berdampak ke segala penjuru, baik berdampak perubahan yang selaras maupun kekacauan di seluruh jaringan energi yang meliputi Alam Semesta Raya. 

Satu keputusan receh atas pilihan bebas akan memberikan pengaruh perubahan yang konstruktif atau malah kekacauan pada medan energi diri dan sekitarnya, serta menarik energi dengan frekuensi getaran yang sama. Satu pengabaian akan gerak natural Semesta, seperti penyangkalan, penolakan, pemberontakan, maka medan energi diri akan menjadi berantakan, rusak, chaotic, sehingga menarik kekacauan yang serupa mendekat. Tinggal menunggu momentum jatuh temponya masing-masing yang termanifestasi dalam bentuk materiel, yakni kesialan, musibah, bencana, sakit, dan lain-lain.

Sebaliknya, kepatuhan, totalitas, akal sehat yang dijalankan pada sebuah basis kebenaran sejati, yang selaras dengan gerak natural Tao, maka akan membuat medan energi diri menjadi semakin indah, selaras, sehingga menarik hal yang serupa mendekat. Kemudian gerak Tao akan membawa kesetiaan ini untuk menghampiri dan menjemput momentum jatuh temponya termanifestasi menjadi bentuk padat, materiel, bisa dilihat, dipegang, disentuh, dirasakan, dan dinikmati oleh panca indera.

Dalam Ajaran Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) yang merupakan wahana/wadah percepatan, sebuah keputusan yang menyebabkan keselarasan maupun kekacauan, akan mengakibatkan momentum panen bergulir dengan lebih cepat ketimbang di luar arena SMSHD. Tanpa wadah akselerasi melalui Ajaran SMSHD, proses pemurnian jiwa akan berjalan dalam kecepatan yang normal, yang berarti sangat lama dalam kurun waktu bumi. Bisa saja membutuhkan waktu sekian ribu tahun kehidupan manusia, atau sekian kali perjalanan jiwa ke Bumi. Purifikasi satu varian luka bisa saja baru akan sembuh ketika ajal mendekat, sehingga luka lain akan dibawa ke kehidupan selanjutnya.

Free will memang membuat manusia seakan-akan sangat powerful. Manusia seperti diberi kuasa untuk mengatur kehidupan namun tidak pernah mengerti apa batasan yang tepat atas pelanggaran gerak Semesta. Diberi kuasa menentukan nasibnya sendiri, namun selalu bablas mengatur yang semestinya tidak perlu diatur, menyabotase gerak Tao yang alami dan natural. 

Inilah letak pengkhianatan terbesar terhadap Tuhan, yaitu ketika mengabaikan yang jelas merupakan kebenaran sejati yang sedang diturunkan dan dibukakan kembali melalui Ajaran SMSHD. Kekacauan timbul akibat menyangkal semua pengalaman ketuhanan yang sudah pernah dialami dan mengabaikan logika tidak perlu dipertentangkan tentang kebesaran Tuhan yang meliputi segala yang ada.

Janganlah menjadi pengkhianat akan kebenaran sejati. Karena hidupmu pasti berakhir, tinggal dirimu yang memilih bagaimana cara mengakhirinya.

 

Ay Pieta
Direktur dan Pamomong Persaudaraan Matahari
11 Oktober 2024

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda