
Frase Bumi Surgawi selalu saya ucapkan dan tuliskan berulang-ulang. Karena inilah visi dari perjuangan suci kita. Keadaan surgawi di Bumi pernah ada di berbagai era, dan layak diperjuangkan mengada kembali di era ini.
Tapi, jelas visi Bumi Surgawi dan perjuangan suci untuk merealisasikannya, hanya relevan bagi para pejuang, para ksatria, yang berjiwa murni. Tidak ada tempat bagi manusia yang cemen, bermental pengkhianat, egoistik, dan selalu ribet sendiri dengan segala pikiran busuknya.
Di masa lalu, ada Knight of Templar – jauh sebelum era Perang Salib. Merekalah pejuang Bumi Surgawi.
Apakah Anda punya keterpanggilan menjadi Ksatria Templar? Jika iya, resapi tulisan ini, agar Anda mengerti betul apa maknanya.
TEMPLAR.
Templum, consecrated space, temple, kuil.
Tempat yang dianggap sacred, suci, keramat, kudus.
Tidak perlu jauh-jauh mendaki gunung atau pergi ke situs yang dianggap suci, kudus, atau keramat, tapi di dalam hatimu selalu ada sacred place, selalu ada Templar. Tempat Tuhan berada, tempat manusia bisa ‘menyatu’ dengan Tuhan, dimana manusia bisa selaras dengan Tuhan melalui sebuah jalur yang suci, kudus, yaitu melalui nafas yang natural yang berjalan apa adanya tanpa intervensi ego. Dengan mengikuti jalur itu tanpa henti, maka kamu akan menemukan templar dan ‘menyatu’ bersamaNya, menyatu dalam sebuah ‘kesadaran murni’.
Walaupun semua partikel keberadaan/eksistensi merupakan bentuk kasih Tuhan, namun tidak semudah itu untuk disadari dan diterima bahwa kesemuanya adalah makhluk dan benda ciptaan Tuhan. Disonansi antarsesama eksistensi yang terlalu besar sehingga kasih Tuhan sulit sekali dimengerti apabila bentuk rupanya tidak diinginkan dan dianggap tidak menyenangkan.
Menyelami kasih murni memang tidak semudah merasakan kasih sayang manusiawi. Dalam tataran materiel bentuknya bisa sangat berbeda, karena kasih tidak selalu lembut mendayu-dayu. Kasih Tuhan bisa berupa bencana dan musibah bagi manusia, bisa melenyapkan harta karun dan orang tersayang sehingga dianggap bukan kasih karena merugikan dan memedihkan manusia. Kasih Tuhan secara nyata berbentuk hukumNya, dimana semua eksistensi terikat dengan Hukum Sebab-Akibat serta semua hukum yang berlaku sama dan setara di seluruh pelosok Jagat Raya.
Ego yang tidak terkelola dalam kemurnian akan membuatmu menjauh dari templar. Templar selalu berada di lokasi yang persis sama, namun kesadaranmulah yang sering melanglang buana menjauh dari lokasi. Kesadaranmu terlalu sibuk mencari penghiburan dari kekeruhan yang kamu ciptakan sendiri, belum lagi tembok penghalang yang diciptakan oleh ketidaksadaranmu sendiri sehingga semakin menjauhlah dari kemenyatuan denganNya.
Banyak peninggalan suci yang monumental tertinggal berupa misteri sejarah, sebagai pengingat bahwa templar itu nyata adanya dengan pengertian yang hanya bisa dicapai melalui ‘kesadaran’mu sendiri. Apabila sudah siap untuk hidup dalam kestabilan, maka kamu akan kembali kepada ‘jalur’ yang tepat menuju Templar. Apabila sudah siap dengan ketulusan dan kesetiaan pada Tuhan, maka kamu akan kembali kepada ‘jalur’ yang tepat menuju Templar di dalam dirimu.
Ya betul, kami memang Ksatria Templar, yang membangun dan menjaga kuil suci.
Salam,
Knights of Templar
Reaksi Anda: