
Arahan, imbauan, nasihat, dan perintah lugas ini sudah ribuan kali disampaikan kepada teman seperjalanan, yang punya keinginan untuk membersihkan jejak luka batin/jiwa, inner-child, trauma, dan ‘sisi gelap (shadows/darkside)’ lainnya. Tapi, ternyata banyak juga yang tidak mengerti, apa sih yang dimaksud dengan membereskan sisi gelap? Walaupun sudah dijelaskan berulang kali step-step lengkap beserta teknik meditasinya, ternyata masih banyak yang mempertanyakan, dan belum paham bagaimana caranya serta langkah apa yang perlu dilakukan.
‘Seni Hidup SHD’ memakai metode meditasi/hening penjernihan diri sebagai upaya peningkatan self-awareness dan praktik mindfulness agar jejak sampah yang memenuhi lapisan kesadaran bisa dibersihkan.
Jejak sampah di bawah sadar yang tak tampak memang baru akan terasa, ketika timbul gejolak emosi atau gangguan pada fisik, seperti mengalami sakit ringan sampai dengan berat, imunitas menurun, maupun timbul gejala psikologis yang menurunkan kualitas hidup dan merugikan secara ekonomi, dan sebagainya.
Payung teori sederhana yang diajarkan di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari’, ternyata tidak pernah menjadi sederhana dalam praktik, sehingga perlu kami pecah menjadi langkah-langkah kecil yang lebih aplikatif dan mudah dicapai. Bagi pemilik pola pikir seperti pop mie yang mencari solusi instan, teori sederhana ajaran ‘Seni Hidup SHD’ seringkali malah dijadikan bahan berkhayal untuk mendapatkan hasil serba instan. Banyak yang kesulitan melepaskan prinsip ekonomi serta harapan untuk mendapatkan manfaat sebesar-besarnya dengan usaha seminim mungkin. Teori yang sederhana malah dimengerti sebagai sarana untuk bermalas-malasan, dan berharap hanya dengan duduk sila merem komat-kamit, lalu semua jejak sisi gelap lenyap – tanpa perlu bekerja keras menjalankan proses dengan penuh kesungguhan.
Langkah membereskan sisi gelap merupakan proses panjang yang bertahap dan perlu dijalankan dengan konsisten – jangan sampai on-off atau meletoy di tengah jalan.
Melalui program ‘Akselerasi Kosmik’, proses beberes sisi gelap akan berlangsung ‘seumur hidup, karena sekolah bagi sang jiwa memang durasinya sangat panjang (lifetime learning)‘, dengan tujuan agar menjadi bekal apabila pindah dimensi. Pencapaian yang berdampak pada tingkat kesadaran yang otentik harus dibuktikan kestabilannya dan integritasnya dalam waktu yang panjang, bahkan sampai kontrak hidup di Bumi habis.
Dalam artikel ini, saya berikan contoh cara membereskan satu sisi gelap, yaitu kesombongan. Kesombongan biasanya merupakan bandul ekstrem dari rendah diri. Payung teorinya adalah dengan meditasi/hening penjernihan diri. Yang ‘disembuhkan’ bukan hanya gejala di permukaannya saja, tetapi sekaligus akar sisi gelapnya. Dalam kasus contoh ini, akarnya bisa berupa luka batin, luka jiwa, inner child atau trauma yang menyebabkan rendah diri akut, sehingga sering melindungi rasa rendah diri dengan menyombongkan objek-objek yang dianggap tidak dimiliki oleh orang lain.
Setelah mengerti payung teorinya, pastikan dulu untuk sepakat bahwa membereskan kesombongan adalah isu penting untuk dijalankan.
Apabila sudah sepakat, barulah bisa melangkah dalam komitmen untuk berdisiplin melakukan praktik. Cara praktik sudah pasti bertahap. Dimulai dengan meningkatkan self-awareness dulu dengan cara dibawah ini, sembari terus berlatih metode mindfulness yang membuka kesadaran, yaitu bermeditasi/hening pemurnian jiwa:
- Kenali dan identifikasi isi pikiran serta tindakan yang mencerminkan kesombongan.
Catat dalam jurnal pembelajaran agar seluruh muscle memory merekam sehingga tidak mati rasa atau budeg. Contoh pola pikir dan tindakan yang mencerminkan kesombongan adalah; ngeyel, merasa lebih pandai, merasa lebih mengerti, meremehkan, merendahkan, merasa lebih baik, tidak mau mendengarkan, dan seterusnya. - Setiap muncul keinginan untuk menjadi sombong.
Baik yang muncul dalam pikiran maupun tindakan, segera hentikan. Catat dalam jurnal supaya tidak terlupa. Jangan hanya ditepis dengan teori bijak saja, tetapi segera redakan keinginan dengan meditasi/hening penjernihan diri. - Pilih sikap yang tepat dan latih akal yang bersih agar selalu sehat.
Kalau sudah terlanjur berpikir atau melakukan tindakan yang sudah diketahui tidak benar, segera hentikan tindakan atau isi pikiran itu. Jangan malah dilanjutkan dan dikembangkan terus, apalagi cari teman sefrekuensi untuk cari dukungan dan pembenaran. Untuk membantu menghentikan bisa memakai logika yang lebih sehat dulu atau teori bijak yang sepadan dengan ajaran. Tapi, jangan berhenti sampai di sini saja, jangan VMS merasa sudah selesai, tetapi segera lanjutkan dengan bermeditasi/hening penjernihan diri. Jangan biasakan menunda terlalu lama, agar tidak kehilangan momentum, dan menumpuk lagi ke bawah sadar.Contoh memilih sikap yang tepat, seperti; sudah tahu salah – stop segera, sudah tahu ngeyel – stop segera, sudah tahu cari-cari alasan (carles) dan membela diri – stop segera, sudah tahu takut dan pengen ngumpet – lawan rasa takutnya dan hadapi, sudah tahu berkhayal babu – stop berkhayalnya, sudah tahu prasangka buruk – stop prasangkanya, sudah tahu untuk tidak ngeyel dengan umpan balik pembimbing — stop ngeyelnya, sudah tahu harus berendah hati — lakukan jangan malah cari alasan, sudah tahu mengeluh itu salah — stop mengeluh dan bersyukur, sudah tahu malas meditasi adalah salah — segera meditasi, sudah tahu harus validasi ke pembimbing supaya tidak VMS — segera lakukan, jangan malah memilih untuk tidak validasi dan menciptakan bias ilusi sendiri, dan seterusnya.
- Meditasi/hening, meditasi/hening, dan meditasi/hening, di mana pun, kapan pun, sambil ngapain saja.
Tanpa meditasi kalian hanya akan ngampet dan menumpuk lagi sisi gelap di bawah karpet. Meditasilah ketika gejala sisi gelap belum muncul. Meditasi/heninglah ketika gejala sisi gelap sudah kadung muncul.Kualitas meditasi/hening yang baik adalah kunci keberhasilan seluruh proses di atas, maka perbaiki teknik heningmu.
- Catat semua temuan dalam jurnal, selalu validasikan ke pembimbing, hadapi ujian praktik dengan cara yang diajarkan di atas.
Berendah hati untuk belajar dan menerima umpan balik dari guru dan pembimbing yang bertugas. Untuk membongkar sudut pandang yang sempit agar menjadi lebih luas, hanya bisa didapatkan melalui kerendahan hati untuk belajar dengan pihak yang tepat.
Semua langkah di atas adalah keterampilan (skill), maka mutlak perlu berlatih dengan tekun dan konsisten. Apabila 1-2 kali berhasil meredakan pola pikir dan tindakan berbasis kesombongan, jangan stop dan merasa sudah aman merasa kesombongan sudah lenyap. Pastikan sinkron dengan parameter evaluasi dan jangan biarkan bablas menjadi tim merasa atau menjadi ilusif dengan pencapain diri. Menjadi ahli dalam membereskan sisi gelap membutuhkan disiplin dan konsistensi dalam jangka waktu yang panjang. Apabila tidak konsisten, maka bolak-balik akan, ‘mulai dari 0 ya, Kakak.’
Semua langkah harus dilakukan berbarengan, tidak bisa hanya melakukan salah satu saja.
Apabila hanya rajin menjurnal dan berefleksi, namun malas bermeditasi/hening penjernihan diri, maka tidak akan terjadi proses beberes sisi gelap. Jejak sampah sisi gelap tidak akan bisa hilang hanya pakai kecerdasan intelektual, tidak bisa hanya dengan kemampuan menghafal banyak teori, tidak bisa hanya dengan keahlian menganalisis saja. Sisi gelap tidak akan bersih oleh seabrek teori bijak, afirmasi, manifestasi, dan doa penuh harapan yang egoistik. Sebaliknya hanya bermeditasi/hening tanpa mau berefleksi pun hasilnya akan zonk. Meditasi/hening yang dilakukan dengan teknik yang tepat secara natural akan memberikan momen reflektif yang kontemplatif, dan bermanfaat bagi pertumbuhan diri.
Menjalankan proses ‘membereskan sisi gelap’ ini memang perlu kesabaran, ketangguhan, dan kesungguhan dalam durasi waktu yang panjang. Tinggal memilih mau jalur yang lancar atau jalur yang penuh hambatan akibat ulah sendiri.
“We create right habits to evolve our consciousness and energy fields, therefore it creates our future.” ~ Sigma Life Style
Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
12 September 2025
Reaksi Anda: