Skip to main content
Pijar Kesadaran

Clarity Creates Momentum

15 September 2025 Ay Pieta No Comments
Clarity Creates Momentum - Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan

Kamu dapat apa?

Pertanyaan ini selalu saya dengar ketika seseorang sedang menjustifikasi pembenaran akan pilihannya ketika memutuskan untuk tidak lagi belajar ‘Seni Hidup SHD. Lucunya, belum pernah ada yang bertanya langsung kepada saya, padahal saya punya segudang jawabannya. Apa pernah kami dapatkan, telah dituangkan dalam banyak artikel, salah satunya ‘Manfaat Meditasi. Namun banyak juga yang menyatakan ketidakpuasan dan merasa dirugikan karena harapan indah akan agenda egoistiknya tidak kunjung tercapai. 

Dari sekian banyak sampling yang saya cermati, terutama dari kisah nyata teman seperjalanan, tidak tercapainya agenda egoistik menjadi alasan yang klasik sehingga sebuah pelajaran dianggap sebagai kesesatan. 

Dikala ada pendapat yang tidak bisa sinkron satu sama lain, maka inilah titik di mana satu sama lain akan menyatakan kesesatan. Standar kesesatan ternyata hanya diukur sebatas agenda mana yang bisa tercapai. Standar ‘clarity’ pada ‘Clarity of Purpose bukan tentang tujuan yang jernih, tetapi tentang tujuan yang jelas walaupun salah server. Tujuan yang sifatnya intangible, seperti pembangunan karakter luhur dan kejernihan kesadaran, dianggap halu dan kemudian dinyatakan sesat, hanya karena dianggap tidak dapat memenuhi harapan akan standar sosial ekonomi yang diinginkan.

Di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaran Matahari pun terjadi banyak aksi kebaikan yang egoistik dan kepatuhan demi tujuan egoistik. Kebaikan dan kepatuhan yang tampak super duper tinggi, namun mengandung niat yang tidak selaras dengan value ajaran Seni Hidup SHD. Hal ini yang menyebabkan panen jatem ngunduh wohing pakarti duluan sebelum merasakan manfaat yang maksimal. Memberi pendidikan dengan value yang luhur sudah pasti menciptakan gap value yang besar, apabila harus berjalan beriringan dengan life value individual yang sudah pasti cetek. Maka sudah sewajarnya untuk beradaptasi dan memantaskan diri terhadap value Seni Hidup SHD, dengan mengkalibrasi life value personal yang belum sinkron.

Pembersihan memang harus berjalan terlebih dahulu agar tercipta kejernihan medan energi yang menciptakan momentum yang jernih bagi perjalanan hidup manusia. 

Meditasi/hening penjernihan diri memang seperti ‘Tongkat Sihir karena seolah-olah bisa menyulap kekeruhan kesadaran menjadi jernih kembali. Tetapi bukan alat sulap yang bisa bekerja nyelonong begitu saja, tanpa ada intensi yang tepat serta tanpa usaha yang terbaik. Meditasi/hening penjernihan diri bukan alat penolong bagi pemburu hasil instan. Jadi, tidaklah mungkin mengharapkan mimpi indah menjadi nyata, hanya dengan duduk merem sila dan komat-kamit bersabda cantik sepanjang hari. Harapan yang egoistik mustahil menjadi nyata apabila melalui jalur penjernihan diri, karena justru jalur bersih-bersih ini adalah jalur non-egoistik yang membutuhkan syarat berupa ketulusan.

Meditasi/hening penjernihan diri adalah ‘Proses Akselerasi Kosmik yang justru sepaket dengan kerja keras, disiplin, ketekunan, konsistensi dan ketulusan. 

Wajar kan apabila membutuhkan kerja keras dan waktu yang panjang untuk membangun Self-awarenessMindfulness, dan ‘Karakter yang Luhur, serta membongkar mental model yang tidak konstruktif dan sudah berkerak di lapisan kesadaran terdalam.


Clarity creates momentum
, kejernihan akan menciptakan momentum
 dengan kualitas yang sepadan dengan keselarasan Hukum Semesta. Baik yang dianggap menyenangkan karena sesuai dengan harapan, maupun yang tidak menyenangkan karena berkebalikan dari apa yang diinginkan. Merajut kejernihan pada pola pikir, perilaku dan kesadaran, sudah pasti menciptakan momentum yang jernih dan bermanfaat jangka panjang bagi kesehatan jiwa raga yang holistik. Merajut ketidakjernihan bisa saja terlihat membuahkan nasib yang dinilai lebih baik oleh standar ekonomi dan sosial, tetapi menyimpan bom waktu jatemnya sendiri di masa depan, baik ketika masih hidup maupun ketika sudah pindah dimensi.

Selama menjadi praktisi mindfulness yang membangunkan kesadaran, banyak momentum indah baru bisa saya buktikan setelah sekian tahun membangun kesadaran yang jernih.  Baik milik orang lain yang saya saksikan, maupun yang saya panen sendiri. Menjalankan apa yang disebut dengan ‘Menari dengan Irama Semesta dan berproses mentransformasi ‘Life Value yang tadinya super cetek dan becek, menjadi ‘Raison d’etre yang sepadan dengan value seni hidup yang luhur. 

Ternyata, dengan berpedoman pada arah kompas dan ‘Raison d’etre yang paling luhur dan tidak mudah untuk dijangkau, perjalanan panjang inilah yang membuat hidup lebih hidup dan tidak pernah kehilangan makna. 

Beda banget dengan ketika saya hanya punya tujuan yang cetek becek, misalnya tujuan yang materialistik. Begitu sudah dimiliki, maka puncak kesenangan dan kepuasan hanya akan bertahan sementara saja, kemudian hilang karena otak sudah beradaptasi dan memasuki zona nyaman. Sehingga kemudian saya akan mencari yang lain lagi, terus menerus serasa tidak ada habisnya. Ternyata dengan sebuah clarity (kejernihan), saya menemukan momentum perjalanan hidup yang lebih bermakna. Hidup yang lebih bermakna adalah ketika berada dalam perjalanan yang selaras dengan irama Semesta, yaitu ketika sedang berupaya memberikan yang terbaik untuk mencapai sesuatu, bukan ketika memiliki. 

Dengan tujuan yang paling luhur, kejernihan akan menciptakan momentum demi momentum sebagai perjalanan tanpa batas akhir. Ketika mencapai satu anak tangga, akan terbuka anak tangga berikutnya yang harus didaki kembali. 

“Without clarity, abundance only being understood as a paradox, when life appreciated through loss and grief.” ~ Pure Consciousness

 

Ay Pieta
14 September 2025
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari 

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda