Skip to main content
Refleksi

UJIAN PRAKTIK

10 October 2025 Ay Pieta No Comments
UJIAN PRAKTIK - Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan

Sejak menjadi pamomong, saya berusaha menularkan cara belajar yang dilakukan ketika masih menjadi newbie enam tahun lalu. Hasilnya, sudah lumayan banyak teman belajar yang bisa mengidentifikasi perilaku berbasis ‘Sisi Gelap (shadows/darkside)’ – menemukan dan mencatat isi kepala atau tindakan yang mencerminkan koleksi sisi gelap (sigel). Contohnya, mulai bisa menyadari apabila telah berbuat salah, sadar telah mencetak sisi gelap, sadar telah berpikir dan bertindak yang mencerminkan sisi gelap, dan yang paling penting mau mencatat dalam ‘Jurnal serta memvalidasi kepada pembimbing. 

Tapi sayangnya, hanya sekadar tahu, sadar, dan bisa menuliskan dalam jurnal saja belum cukup untuk menjernihkan diri. 

Hanya menjadi kolektor yang bisa mendata sigelnya sendiri, sama sekali belum melangkah masuk dalam proses penjernihan lapisan kesadaran. Self-awareness memang meningkat, tapi belum melangkah maju ke dalam proses ‘Membereskan Sisi Gelap yang holistik. Apalagi yang belum bisa atau bahkan belum mau mendeteksi isi kepala dan tindakan yang mencerminkan sisi gelap, serta belum mau mencatat dalam jurnal dan memvalidasi kepada pembimbing – Duh, Belanda masih jauh banget, Kakak.

Melangkah dalam ‘proses penjernihan dirimembutuhkan kemauan untuk ‘bermeditasi/hening penjernihan dirikarena selalu ada ujian praktik hadir di setiap jenjang mata kuliah. 

Ujian praktik ini perlu disikapi dengan tepat guna, supaya tidak malah menumpuk, repress suppress jejak sisi gelap semakin dalam. Jumlah ujian praktik untuk satu mata kuliah tidak bisa diprediksi, bisa menjadi sangat banyak, hadir berulang kali, bergantung sebesar apa usaha terbaikmu untuk menyelesaikan ujian praktik. 

Bagi yang sudah mau merekam koleksi sisi gelapnya dalam ‘Jurnal, ada step krusial yang perlu diperhatikan dan dijalankan dengan intensi yang tulus. Intentional and thoughtful action – memilih sikap yang tepat dengan intensi yang terbaik akan mencetak medan energi yang sepadan sehingga energi penyelarasan bisa bekerja dan proses penjernihan menjadi lebih lancar. Upaya terbaik untuk ‘membereskan sigel’ akan terekam dalam matematika Hukum Semesta dengan presisi, terlepas berhasil dengan mulus atau masih brebet, atau gatot (gagal total) dan perlu remedial berulang kali.

 

  1. Pahami Teori Dasar Seni Hidup Berkesadaran SHD

Hadirnya triggering event merupakan tanda terjadinya ‘akselerasi bagi proses penjernihan diri. Blessing in disguise atau keberuntungan yang tersembunyi, karena diberi kesempatan untuk menyelesaikan ujian praktik dengan cara yang sudah diajarkan. Ujian praktik hadir sesuai dengan matematika Hukum Semesta, yaitu ketika seseorang telah siap. Coba diperhatikan, biasanya setelah menyatakan sudah mengerti dan mau mengaplikasi apa yang telah dipelajari, pasti Semesta meresonansi intensi tersebut dengan memberikan ujian praktik, sebagai ‘momentum panen sesuai rajutan karma. Ketika ujian praktik hadir melalui berbagai bentuk triggering event, maka koleksi sisi gelap akan muncul ke permukaan untuk dibersihkan dengan meditasi/hening penjernihan diri, agar ‘terdetoks selapis demi selapis, dan ‘tersembuhkan.

  1. Terjadi atau Tidak Proses Penjernihan – Bergantung Pilihan Sikap

Ketika kita tahu dan sadar, “Oops! Barusan ada pikiran atau tindakan yang mencerminkan sisi gelap, nih.” Lalu pilihan sikap apa yang dilakukan, setelah tahu dan sadar – selanjutnya mau diapakan?

Bisa di-checklist pilihan sikap berikut;
Didiamkan saja? Diabaikan? Dilupakan? Ditepis pakai teori bijak? Diredam dengan mencari distraksi? Cari pembenaran dengan pikiran yang sugestif? Dialihkan dengan memikirkan hal lain? Berkhayal memvisualkan objek yang memberikan rasa nyaman? Tarik nafas panjang saja? Merasa sudah cukup ketika gejolak reda dengan teori bijak? Afirmasi? Berdoa? Membayangkan terhubung dengan Guru Kehidupan SHD? Meditasi/hening penjernihan diri satu kali, lalu merasa sudah menunaikan aturan main penjernihan diri? Meditasi/hening berkali-kali dan berfleksi dengan kontemplatif?

Sudah dicatat dalam jurnal? Sudah melaporkan kepada pembimbing untuk memvalidasi hasilnya?

  1. Kalau Mau Pasti Bisa

Berdisiplin dan berkomitmen menjalankan proses penjernihan diri membutuhkan kerendahan hati dan kemauan untuk tetap berada di jalur yang tepat, pastikan determinasi yang tidak salah server.

Selama sekian tahun memberikan step by step cara untuk ‘membereskan sisi gelap’, masih banyak teman belajar yang lebih memilih menghindari ujian praktik. Padahal untuk sah terlepas dari gembolan sisi gelap dan meningkatkan level kesadaran, harus dibuktikan dalam kelulusan ujian praktik, yang jumlahnya tidak bisa diprediksi. Menghindar, mengabaikan, kabur, atau mengharapkan solusi instan dari ujian praktik, hanya akan memperbanyak koleksi sisi gelap, dan menunda momentum ujian yang lebih besar. Buang dahulu keinginan untuk menghindar dari proses yang dianggap tidak memberikan rasa nyaman, keinginan untuk disulap oleh Guru SHD, keinginan untuk skip proses dan mendapatkan hasil instan.

Agenda egoistik harus dihapus, karena proses penjernihan diri membutuhkan meditasi/hening yang nonegoistik.

  1. Sediakan Waktu Untuk Jeda (paused)

Yang saya temukan, jarang sekali ada teman belajar yang benar-benar mau menyediakan waktu berjeda (paused) sekian menit untuk bermeditasi/hening penjernihan diri dengan kesungguhan. Yang banyak terjadi hanyalah ‘ingat nafas’, yaitu mengingat ada nafas, mengingat bahwa sedang bernafas, tanpa benar-benar bermeditasi/hening. Yang parahnya lagi, ketika gejolak sisi gelap sudah mereda, malah lupa dan menjadi malas untuk menuntaskan proses pembersihan dengan bermeditasi/hening. Menunda dan membiarkan waktu berlalu tanpa bermeditasi/hening penjernihan diri dengan kesungguhan.

Yang terekam oleh kalkulator Hukum Semesta adalah vibrasi, sebesar dan setulus apa intensimu untuk betul-betul memperbaiki dan berusaha tidak mengulangi.

Maka harus menyediakan waktu jeda (paused) sekian menit, untuk bermeditasi/hening dengan kesungguhan, baik formal maupun informal. Idealnya dilakukan on the spot ketika tahu dan sadar telah terjadi pikiran atau tindakan berbasis sisi gelap. Jangan menunda dan segera bermeditasi/hening formal atau informal semampunya. Catat dalam jurnalmu, dan lanjutkan bermeditasi/hening yang reflektif dan kontemplatif, ketika menemukan waktu luang sehingga bisa bermeditasi dengan lebih khusyuk.

Pengalaman saya membangun habit berjeda dan mengisinya dengan bermeditasi/hening penjernihan diri, maka saya menjadi bosan dan malas kejedot atau kejeblos di lubang yang sama berulang kali. Dengan terbukanya kesadaran yang lebih jernih, maka akan mengupayakan semaksimal mungkin untuk bermeditasi/hening, jauh sebelum ada trigger yang hadir. Saya sadar penuh betapa tidak enak hidup bergelimang sisi gelap, maka saya selalu berusaha pasang kuda-kuda keheningan sebaik-baiknya tanpa menunggu triggering event hadir.

  1. Catat, Share, dan Validasi

Langkah penting yang tidak bisa di skip dalam metode belajar ‘Kurikulum Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari v3.0’ adalah catat dalam ‘Jurnal’, dan ‘laporkan jurnalmu’ untuk divalidasi oleh pembimbing yang bertugas. Tidak bisa ditawar lagi bahwa terapi kesadaran bagi manusia dewasa – yang sudah penuh dengan sisi gelap dan kehilangan sense of compassion  – membutuhkan intervensi yang memantik neuroplastisitas dan menggugah kesadaran. Salah satunya dengan mencatat dan mendapatkan umpan balik. Langkah ini dilakukan agar seluruh muscle memory terintegrasi meningkatkan self-awareness, sekaligus sebagai pengingat bahwa selalu ada PR yang belum selesai dan perlu ditindaklanjuti.

  1. Gunakan Jurus Darurat Apabila Kadung Terlalu Spaneng dan Kusut

Bagi yang masih langka bermeditasi/hening, dengan kualitas yang masih rendah, sudah pasti akan kesulitan untuk meredakan isi pikiran dan gejolak emosi yang kadung merajalela dalam kekusutan. Semakin memaksakan bermeditasi/hening formal, akan menambah ketegangan saking terlalu carut-marut dalam gado-gado sisi gelap. Manfaatkan jurus darurat, yaitu dengan menarik nafas panjang sebanyak 3 kali, dan menggunakan teori bijak untuk meredakan ketegangan dan kekusutan dalam pikiran. Jurus ini bisa meredakan internal chatter yang kadung sangat destruktif dan bisa mengurangi ketegangan dalam pikiran, tapi hanya berdampak sementara saja. Jangan stop sampai di situ – harus dilanjutkan dengan bermeditasi/hening penjernihan diri agar benar-benar berdampak pada kejernihan kesadaran.

Kesalahan terbesar teman belajar adalah, ketika sudah mampu merasa lebih nyaman tanpa meditasi/hening, malah menjadi sangat ilusif dan ‘PMS’, sehingga malas untuk menindaklanjuti dengan bermeditasi/hening penjernihan diri.

Biasanya yang hobi memakai jurus teori bijak, akan menguatkan ilusi sehingga merasa tidak butuh bermeditasi/hening lagi dan merasa sudah berhasil menghilangkan sisi gelap. Dengan mencetak ilusi PMS, siklus represi dan supresi terus berjalan, menumpuk dan memendam jejak sisi gelap ke bawah sadar. Yang terjebak dalam ilusi PMS, biasanya takut untuk divalidasi pembimbing yang bertugas.

  1. Redakan Ketegangan dengan Meditasi/Hening Informal

Jurus darurat lain yang bisa dilakukan untuk meredakan ketegangan, adalah dengan melakukan aktivitas distraksi yang disertai dengan meditasi/hening informal sebagai pengantar menuju gerbang rileks, agar lebih mudah untuk bermeditasi/hening formal. Misalnya, mendengarkan lagu, menjauh dulu dari sumber trigger, tutup dulu hp atau laptop, lihat konten yang menghibur dan konstruktif, bernyanyi, ngobrol ringan dengan pihak yang lebih waras, makan atau minum, mandi, olahraga, dan sebagainya. Pilih kegiatan yang tidak memantik ketegangan baru. Kalau sudah lebih rileks, segera meditasi/hening formal penjernihan diri. Hati-hati terjebak dalam ilusi PMS, merasa tidak membutuhkan meditasi/hening. Jangan biarkan menjadi malas dan menunda, hanya karena ilusi PMS merasa sudah lupa atau merasa sudah lebih nyaman.

Ilusi PMS adalah objek sisi gelap yang harus dibersihkan, jangan malah diproduksi lebih banyak.

Sisi Gelap (shadows/ darkside) yang terekam dalam lapisan kesadaran manusia, tidak bisa dibersihkan dengan teori bijak, afirmasi, komat-kamit doa, atau membayangkan terhubung dengan Guru SHD. Tidak bisa didetoks dan disembuhkan melalui intervensi tenaga ahli atau orang sakti, atau hanya dengan melakukan kegiatan yang membangkitkan hormon bahagia saja. Semua upaya pengalihan, merupakan alat bantu yang bisa membawa ke gerbang relaksasi saja, memberikan rasa nyaman yang sifatnya sementara. Maka perlu keberanian untuk melangkah dalam proses penjernihan diri yang permanen, yaitu melakukan meditasi/hening penjernihan diri disertai menjalankan ujian praktik. Dan, pada akhirnya, hasil tidak akan menghianati proses, akan tampak pada ‘Parameter Evaluasi Belajar’.

“Living is not enough; we must live consciously.” ~ Pure Consciousness

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
9 Oktober 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda