Energi semesta yang memancar dari Kekosongan Absolut bekerja dengan pola geometri sakral. Pada tataran ideal, energi semesta itu membentuk jaringan yang serba selaras, indah, saling terhubung satu dengan lainnya, yang disebut Flower of Life.
Dalam proses merealisasikan visi “Bumi Surgawi” di Bumi, kita mesti bekerja dari tataran energi. Yang kita lakukan adalah memunculkan realitas the Flower of Life dengan kekuatan penciptaan sebagai satu benih keilahian di dalam diri, lalu membuatnya secara bertahap menjadi makin solid, kokoh. Kekokohan dari Flower of Life inilah yang kemudian memanifestasi di Bumi. Semakin kokoh Flower of Life, semakin dekat realisasi Bumi Surgawi.
Secara praktis, pengembangan dari Flower of Life ini harus mendayagunakan mandala-mandala di jagad raya, mandala di berbagai universe yang terhubung dengan mandala di Bumi. Jika mandala-mandala itu tertutup seiring penurunan kesadaran secara kosmik, tentu harus dibuka atau diaktivasi kembali. Jiwa-jiwa ilahi yang hidup di Bumi-lah yang bisa menjalankan tugas ini. Kemurnian jiwa dan kemampuan mengelola energi Yin Yang semesta menjadi dasar dentuman kosmik di jagad raya tanpa batas sebagai awal terbentuknya Flower of Life.
Proses realisasi Bumi Surgawi juga tergantung dari keberhasilan mendayagunakan atau mengaktivasi kembali semua mandala di Bumi. Mandala di Bumi adalah pusat penyebaran energi murni, sekaligus penghubung antara Bumi dengan mandala-mandala di berbagai universe, yang memungkinkan terlimpahnya energi dari dimensi luhur. Ini juga merupakan tugas para jiwa ilahi, para avatar, para kesatria cahaya yang hidup di Bumi. Ada 210 mandala agung di Bumi, dari berbagai era dan lapisan kesadaran. Saat ini, 210 mandala
agung di bumi sudah tuntas diaktivasi. Ini menandai gerak kebangkitan spiritual secara global.
Proses yang juga harus simultan terjadi adalah penyadaran kepada manusia secara global. Realisasi Bumi Surgawi membutuhkan keberadaan orang-orang tercerahkan dan berkesadaran murni dalam jumlah tertentu. Untuk inilah, perluasan pembelajaran spiritual menjadi hal yang penting diupayakan. Kesempatan bagi manusia di berbagai belahan bumi untuk tercerahkan harus dibuka seluas-luasnya.
Seiring dengan itu, akan menjadi faktor akselerasi peningkatan kesadaran secara global jika semakin banyak manusia yang bisa menjadikan dirinya sebagai “Mandala (yang) Berjalan”. Secara praktis, setiap jiwa agung yang terlahir ke Bumi dan telah merealisasikan seluruh potensi keilahiannya memegang peran sebagai mandala agung, sebagai generator sekaligus tower utama yang menyebarluaskan energi dan cahaya kesadaran. Untuk menopang kerjanya, mesti ada para pendukung yang stabil di dalam kesadaran tinggi sehingga melipatgandakan daya pengaruh dari mandala utama. Lebih selaras lagi jika di Bumi ini ada ratusan atau ribuan orang yang berkesadaran murni, tercerahkan.
Satu penanda orang yang bisa menjadi Mandala Berjalan adalah telah terbangkitkan secara paripurna merkaba pada diri. Dan seperti yang sudah kita bahas, ini hanya terjadi saat seseorang sudah bisa menuntaskan sisi gelap di dalam diri, terhubung selaras dengan diri sejati dan tubuh kosmik, hingga bisa menyalakan semua simpul merkaba pada tubuh dengan the Serpentine Fire atau Api Suci Kehidupan.
*****
Setyo Hajar Dewantoro
Reaksi Anda: