Skip to main content
Pijar KesadaranSpiritual

Bertemu dengan Orang Tercerahkan, Manfaatkan Kesempatan

24 December 2021 Persaudaraan Matahari No Comments

Sewajarnya dengan situasi yang terjadi saat ini, di mana saya juga sudah berubah jauh semenjak 2018 akhir itu. Sekarang 2021, tentang tangga-tangga setelah proses dilewati itu sudah banyak. Nah, dengan posisi saat ini, saya bisa memberikan banyak hal kepada Anda, bimbingan yang lebih detail, energi yang lebih besar, dan pada saat yang sama saya menarik orang-orang yang punya bakat untuk membimbing, untuk memomong. Jadi ini situasi yang bagus buat Anda bertumbuh. Nah, kalau ada yang ngambek pada saya, tinggal di pertanyakan ada apa? Memangnya saya pernah memanipulasi Anda? Memangnya saya pernah menipu Anda? Pernah menyedot energi Anda? Atau apa?

Ketika ada kesempatan Anda dipertemukan dengan orang yang punya kasih murni kepada Anda, kalau itu tidak dimanfaatkan sebetulnya itu akan jadi kerugian yang besar. Karena saya nyari, nyari orang yang betul-betul jiwanya murni, yang bisa membimbing saya, saya tidak menemukan, kecuali yang sudah mati itu, sudah ketemu, mati. Teganya…

Nah, jadi kalau Anda malah mangkel sendiri dengan orang yang punya kasih murni kepada Anda, maka Semesta akan menggiring Anda justru ketemu orang yang memanipulasi Anda, itu sudah hukum alam. Dikasih yang seperti ini tidak mau, dikasihnya kepada yang membawa kepada ketidakselarasan. 

Berangkat dari perjalanan panjang ini, akhirnya ada rumusan yang bisa dikenang, kenapa sih dulu malah berputar-putar? Karena tidak mengerti yang namanya spiritualis itu apa. Saya membayangkan, dulu yang namanya spiritualis itu bisa lihat ini, bisa lihat itu, lihat demit, lihat yang ada di dunia lain. Saya tidak mengerti kalau spiritualis itu tentang bagaimana memurnikan jiwa dan raga. 

Saya juga dulu tidak mengerti membedakan antara meditasi dengan mengolah nafas. Saya kira dengan nafas segitiga, tahan, lepaskan, tahan itu dulu saya menyangkanya meditasi. Saya menyangka kalau itu adalah jalan pencerahan. Padahal sebetulnya latihan tenaga dalam itu berbeda dengan jalan spiritual. Itu hanya mengolah energi prana, dipejalkan. Kalau di lapisan tubuh yang kedua, namanya lapisan tubuh prana. Untuk membereskan tubuh astral saja tidak bisa, apalagi sampai menjangkau yang namanya tubuh cahaya, tubuh spirit. Kejauhan. 

Bahkan, sekarang banyak yang menganggap bahwa kalau orang olah nafas, maka itu punya korelasi dengan kebangkitan kundalini. Hal itu sama sekali tidak nyambung. Kundalini itu energi Ilahi yang ada di layer yang berbeda dengan yang namanya prana/chi. Jadi, kalau Anda mengolah nafas, Anda tidak akan nyambung ke situ. Kalau Kundalini yang sesungguhnya itu tentang kebangkitan energi yang nanti menjangkau lapisan tubuh eterik Anda, energi itu bangkit dari sekitar tulang belakang naik ke atas. Jadi, dia nanti berputar di semua simpul energi sampai menembus Cakra Mahkota. Itu bisa terjadi pada mereka yang betul-betul jiwa raganya telah dimurnikan. Sudah tidak ada ambisi, watak iri, dendam, tidak ada. 

Kalau ada yang menganggap bahwa Kundalini itu bisa dilatih dengan olah nafas berarti dia tidak mengerti. Jadi, kundalini hanya akan bangkit sebagai buah dari laku spiritual yang benar, tidak usah dikejar, nanti dia bangkit sendiri. Saya mengalami kebangkitan kundalini baru di tahun 2019 awal. Setelah lebih dahulu dibersihkan semua aspek sisi gelap di dalam diri, dibereskan dari jeratan dark force. 

Ada satu hal yang Anda butuh mengerti dan itu bisa menjadi wahana Anda mensyukuri nikmat. Bagaimana pun kalau dihitung, jumlah demit Anda dengan dengan demit saya, banyakan demit saya zaman dulu. Bagaimana kalkulasinya? Sederhana. Anda paling sedikit, saya dulu itu belajar dari sini dari situ, dari masing-masing guru ini, saya mendapat demit mereka. Mungkin misalnya Anda dukunnya 5 demitnya 5. Saya lebih banyak pokoknya. 

Selanjutnya, dulu saya jalan ke Kalimantan, jalan ke Sulawesi, semua ujung Jawa dari Banten sampai Banyuwangi itu saya susuri, di mana ada gua selalu saya masuki, di mana ada hutan-hutan yang kata orang angker, itu yang menjadi tempat favorit. Apa yang saya dapatkan? Dari satu tempat saya mengambil demit di situ. Makanya, saya bilang kalah banyak dengan demit saya. Dan, itu saya akumulasi sejak tahun 2000-an lebih, khusus di tahun 2008 meditasinya mulai melakukan pengembaraan. Nah karena saking kompleksnya, saya butuh waktu bertahun-tahun untuk membersihkan, apalagi tidak ada yang membimbing. Makanya, baru beres tahun 2018 akhir. 

Nah, setelah kemudian lepas semuanya, terjadilah transformasi yang sesungguhnya: kundalini bangkit, keseimbangan antara energi feminin dan maskulin. Dulu itu saya laki-laki, tapi elemen femininnya kuat. Kalau teman-teman menyaksikan audio tahun 2017/2018 sekarang pasti berbeda, dulu agak kemayu dengan intonasi bahasanya lebih ke feminin ketimbang sekarang. Itu perjalanan, sekarang lebih macho, lelaki. 

Setelah selaras energi feminin maskulin dalam diri, saya ketemu Merkaba. Merkaba ini simbol-simbol dalam diri yang selama ini keblok oleh segala sisi gelap termasuk yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Ada yang keblok oleh dosa sendiri, sisi gelap sendiri. Dan, ada yang keblok oleh apa yang diwariskan nenek moyang. Maka, selama itu belum dibereskan itu tidak akan membentuk simpul Merkaba yang cemerlang. Nah, ketika bisa dibereskan barulah Merkaba itu muncul. 

Hanya di luar sana itu ada mispersepsi tentang Merkaba, seperti orang yang mispersepsi tentang Kundalini. Jadi, kalau kundalini itu dibayangkan bisa dibangkitkan dengan olah nafas, sedangkan Merkaba dibayangkan bisa dibangkitkan dengan membayangkannya. Meditasi Merkaba yang ada selama ini di luar, coba perhatikan, “Bayangkan Merkaba muncul di dalam diri Anda, melingkupi diri Anda, Anda masuk di dalam Merkaba itu, dan dibawa ke ruang alam cahaya”. Apa yang ditekankan di sana? Imajinasi. Padahal bukan itu. Itu adalah tataran yang hanya bisa dicapai kalau Anda sudah membereskan semua masalah Anda, termasuk sisi gelap yang diwariskan dari leluhur. Bagaimanapun badan ini ‘kan dari leluhur, tidak bisa kita tinggalin. Merkaba tidak bisa diomongin, kemudian tiba-tiba dia ada. Ini muncul ketika kita betul-betul selaras semuanya. 

Nanti, ada Metatron. Dari Metatron nanti ada macam-macam, dan itu sudah saya sampaikan kepada Anda. Tetapi, kalau ini tidak didasari oleh laku keheningan yang benar, ini akan jadi konsep saja. Anda tidak akan mengalaminya, tapi kalau dasarnya Anda perbaiki, Anda semakin dimurnikan, maka nanti Anda juga akan mengalami apa yang saya alami.

Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Kajian Bandung, 24 Oktober 2021

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda