Skip to main content
Pijar KesadaranSpiritual

Bumi Surgawi: Hidup Surgawi

14 December 2021 Persaudaraan Matahari No Comments

Saya berulang kali menyebutkan tentang Bumi Surgawi. Yakni, bumi yang penuh dengan keselarasan, kebahagiaan, dan kedamaian yang terpulihkan dari segala kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia berwatak angkara selama beberapa generasi belakangan ini. 

Terwujudnya Bumi Surgawi inilah yang jadi cita-cita dan menjelaskan bagaimana kita betul-betul bekerja keras melalui wadah Persaudaraan Matahari dan semua lembaga yang berafiliasi dengan Persaudaraan Matahari. Kita bukan hanya bicara tentang mengubah nasib kita pribadi. Tapi, semua pembelajar ditanamkan kesadaran bahwa yang hendak kita bangun adalah kehidupan kolektif, kehidupan bersama sebagai satu bangsa, bahkan satu planet. Tentu saja, ini pekerjaan besar yang tidak bisa dikerjakan dengan singkat dalam waktu 1-2 tahun. Entah kapan cita-cita ini akan terwujud. Tetapi, yang pasti cita-cita ini adalah sebuah rancangan Agung. Walaupun banyak tantangan, cita-cita ini pasti akan terwujud. 

Kita tidak usah bertanya kapan cita-cita menjadi Bumi Surgawi terwujud. Yang jadi fokus kita saat ini adalah apa yang bisa kita lakukan sebagai kontribusi di dalam proses dan perjuangan ini.

Kita harus mengkonkretkan cita-cita ini di dalam tataran keseharian. Sebetulnya, pencapaian visi Bumi Surgawi ini sangat tergantung dari seberapa banyak manusia yang bisa hidup penuh dengan kasih, kebahagiaan, dan kedamaian. Jadi, yang bisa Anda kontribusikan adalah Anda sendiri yang harus bisa menciptakan cita-cita kehidupan surgawi di dalam kehidupan keseharian. Kalau Anda betul-betul konsisten di dalam laku ini, sampai Anda menggapai kehidupan surgawi itu, maka ini adalah pondasi agar cita-cita besar Bumi Surgawi bisa tercapai. Biarkan cita-cita besar Bumi Surgawi menjadi visi yang Agung. Fokus Anda adalah masing-masing bisa hidup surgawi.

 

Hidup Surgawi itu apa? 

Hidup yang tidak lagi terjebak dalam drama-drama manusia, seperti, galau, penuh konflik, penuh penderitaan, serba kekurangan, dan seterusnya. Saya ingatkan tentang rumus  bagaimana Anda bisa menciptakan kehidupan surgawi. Yang pasti, Anda yang bertanggung jawab, bukan siapa pun juga, termasuk Anda tidak bisa mengalihkan tanggung jawab kepada Tuhan.

Anda sudah diberikan semua hal yang dibutuhkan untuk kehidupan surgawi bagi diri Anda sendiri. Tetap, persoalannya adalah Anda mau atau tidak. Yakni, mau atau tidak menjalankan semua proses yang dibutuhkan agar hidup Anda benar-benar tertata dan terselaraskan.  

Jika Anda belajar spiritualitas dengan benar, apalagi Anda bagian dari keluarga besar Persaudaraan Matahari, maka ada kriteria-kriteria ideal yang sewajarnya dipenuhi.

  1. Anda semua perlu kemurnian jiwa. Saya sebagai pembimbing Anda, sebagai poros dari Persaudaraan Matahari ini terus menerus menjaga kemurnian. Saya melakukan segala hal harus dilakukan agar selalu  ada dalam kemurnian jiwa. Anda juga berjuang sebisa-bisanya agar terus ada dalam kemurnian jiwa karena kemurnian jiwa ini adalah kunci untuk membuka kehidupan surgawi. 
  2. Anda memang sewajarnya tahu dengan pasti apa talenta yang harus diasah sampai mencapai tataran terbaik untuk ukuran diri Anda sendiri. 

Contohnya, Mbak Fransisca adalah akademisi di bidang seni. Talentanya sebagai seniman sekaligus sebagai akademisi (dosen/guru). Maka, talenta itu yang kemudian perlu diasah sampai mencapai level yang terbaik sesuai dengan ukuran atau kapasitas yang Mbak Fransisca sendiri. Dan, ini hanya bisa terjadi jika Anda tidak hanya hidup mengandalkan pikiran, tapi hidup juga dituntun oleh Sang Roh Kudus atau Sang Diri Sejati.

Dalam proses Anda terus memurnikan jiwa dan raga, pada saat itulah akan semakin disingkapkan tentang apa talenta yang ada pada diri Anda. Dan, pada saat yang sama akan diberikan tuntunan agar talenta itu terus diasah. Juga akan dituntunkan tentang karya Agung yang bisa Anda berikan untuk kehidupan ini. Jadi, setiap orang itu harus berkarya, bukan ngelamun. Karya ini disesuaikan dengan takaran masing-masing, jangan kemudian menjadi obsesif. 

Misalnya, mbak Retno sudah diberi jalan. Yakni, selain bisnis lamanya berjalan, sekarang diarahkan Semesta menjadi semacam dukun panoramic, diberi gentong ajaib untuk bisa membuat ramuan-ramuan yang mengacu kepada resep masa lalu untuk membantu meningkatkan kualitas kehidupan orang di zaman modern. Termasuk, Mbak Retno juga diberi kemampuan membaca penyakit orang sekaligus solusinya. Fokus di situ, jangan terjebak ego untuk menunjukan diri bahwa saya juga bisa yang lain, saya hebat. Kalau hasrat itu diikuti, tidak akan selesai, malah Anda akan jatuh. Jadi, kerendahan hati, membangun peran, tahu batasan-batasan dari kita sendiri itu harus terus ada di dalam diri sehingga kita konsisten ada di dalam lakon kita yang paling Agung. 

 

Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Kajian Tangerang, 3 Oktober 2021

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda