Pelajaran Dari Singapura
Sang Maha Hidup menggerakkan saya pergi ke Singapura pada tanggal 26 Juni 2019 dan kembali ke Jakarta tanggal 28 Juni 2019. Kunjungan ini dijalankan bersama saudara-saudara yang saya bimbing, yaitu Pak Robby Kusnandar, Pak Eddy Teyanto dan istrinya, Bu Wenny. Pada mulanya saya juga tidak mengerti mengapa harus pergi ke Singapura. Semua baru tersingkap ketika tiba di Bandara Changi.
Tak lama setelah mendarat di bandara itu, ada dorongan dari Guru Sejati untuk berhenti sejenak di salah satu resto. Ternyata, di sinilah saya dan rombongan mendapat briefing permulaan dari pembimbing yang tak terlihat mata lahir: Eyang Semar atau Sang Hyang Ismaya Jati. Dalam breafing ini juga turut mendampingi Kanjeng Ratu Kidul. Dan yang membahagiakan, turut menyambut para leluhur dari Singapura dan guardian angel Singapura yang hidup di dimensi atas.
Kami diberi orientasi tentang apa tujuan kunjungan ke Singapura. Pertama, ini terkait dengan missi menghubungkan kembali simpul-simpul energi di Indonesia dan Singapura sebagai bagian dari Nusantara di masa silam. Kedua, belajar tentang rahasia kemakmuran Singapura. Ketiga, ini yang menjadi permintaan para leluhur Singapura. Kita perlu memberkati Singapura agar penduduknya yang sangat berorientasi pada kehidupan materiel, kembali mengenali spiritualitas dan hidup dalam tuntunan Diri Sejati.
Untuk merealisasikan tujuan ini, maka ditetapkan jadwal kegiatan: pertama, meditasi di Marina Bay Sands, meditasi di Botanic Garden, meditasi di pantai di Santosa Island dan pamungkasnya meditasi di Ngee An City, kawasan Orchard Road.
Dalam segenap laku yang dijalani, tersingkap banyak hal. Antara lain terungkap bahwa kemakmuran Singapura tidak hanya terkait debgsb kecakapan manajerial pemerintahnya, tetapi juga terkait dengan tatanan energi yang dirancang para founding fathers Singapura. Energi kemakmuran Singapura memang terbilang paling tinggi di dunia, setara dengan yang dimiliki Jerman. Sementara Indonesia justru pada keadaan energi yang sangat rendah. Di kota-kota besar menang cukup kuat, tapi secara keseluruhan terbilang rendah jauh dibandingkan Singapura. Ini tentunya punya korelasi dengan tingginya GDP dan Income per kapita Singapura
Untuk membangkitkan energi kemakmuran Indomesia, kami dituntun untuk menjalankan meditasi penyelarasan di Marina Bay Sandi dan dilanjutkan di tempat-tempat lainnya. Di situ, ada daya semesta yang dicopy untuk diinstal di Indonesia. Ini tentu bukan dalam rangka mengalahkan Singapura, tapi justru untuk membuat Indonesia sama makmurnya dan kedua negara bisa bekerjasama untuk kerja global menyelamatkan bumi yang bermula dari menyebarluaskan revolusi spiritual di berbagai pelosok dunia.
Kesadaran akan pentingnya penyelamatan bumi inilah yang menjadi tema utama saat meditasi di Botanic Garden Singapura. Perlu menjadi kesadaran bersama, bahwa kemakmuran finansial dan kemajuan peradaban jika bumi yang kita tempat mengalami kerusakan atau kehancuran. Di sini kami menemukan keberadaan pohon yang sangat tua, punya soul yang Agung, dan menjadi semacam antena penghubung dengan langit.
Selanjutnya di Santosa Island, dalam meditasi di Pantai, tema utamanya adalah membangkitkan kemakmuran Indonesia sekaligus memberkati warga Singapura agar bertumbuh kesadarannya. Sejauh kami bisa pantau, tindakan spiritual di sini memang meningkatkan energi kemakmuran Indonesia sebagai fondasi untuk terjadinya Indonesia gemah ripah loh jinawi. Dalam 5 tahun ke depan, fondasi kemakmuran Indonesia ini akan terbangun dalam komando Presiden Joko Widodo, Sang Satria Pambukaning Gapura. Dan di sisi lain, ini berdampak pada naiknya tingkat kesadaran kolektif Singapura. Pada waktunya, akan bangkit revolusi spiritual di Singapura.
Dan dalam meditasi terakhir di Ngee An City, kami dibimbing untuk membumikan spirit peningkatan kemakmuran ini pada tataran pribadi. Kami mendapat inspirasi untuk mengembangkan bisnis di bidang teknologi ramah lingkungan, yang mengintegrasikan spiritualitas dengan sains.
Sementara itu, pada aspek kesadaran spiritual kami semua juga kembali bertemu momentum loncatan kesadaran. Ini tampaknya menjadi semacam hadiah dari semesta untuk apa yang kami kerjakan – termasuk ketika mengikuti titah untuk memberkati dan menaikkan arwah2 yang tertahan di salah satu blok/daerah di Singapura.
Demikian catatan perjalanan di Singapura.
Rahayu Sagung Dumadi
Reaksi Anda: