
Dalam agenda bincang-bincang santai dengan para murid di Medan, Selasa 27 Februari 2024, saya tegaskan kembali apa itu spiritualitas murni. Ajaran spiritualitas yang sesungguhnya bukan tentang memupuk kemampuan supranatural, seperti menerawang dan jagoan dalam perang metafisika, bukan pula tentang tata cara dalam memaksa Tuhan dan memanipulasi kekuatan Semesta untuk memenuhi keinginan egoistik seperti jadi tambah kaya secara finansial dan tambah berkuasa. Tentu saja spiritualitas murni juga bukan merupakan upaya penghiburan diri menggunakan kata-kata indah dan membangun gaya hidup segala perangkat yang sering dikaitkan dengan spiritualitas: kristal, singing bowl, dan semacamnya. Saya juga tegaskan bahwa spiritualitas murni bukan tentang menggunakan busana dan assesori tertentu agar terlihat berbeda dengan orang kebanyakan yang tak belajar spiritual.
Lalu apa itu spiritualitas murni?
Spiritualitas murni seperti yang saya ajarkan di Persaudaraan Matahari adalah tindakan transformasi diri yang berlandaskan purifikasi diri melalui laku hening. Tujuan utamanya adalah mengalami kebahagiaan sejati atau mencapai hidup surgawi di Bumi – yang berlanjut di kehidupan pasca kematian. Tujuan ini sesungguhnya merupakan hasrat terdalam dari setiap jiwa yang mendapat kesempatan berevolusi lewat kelahiran dan kehidupan di Bumi. Hukum Kosmiknya, kebahagiaan sejati ataupun hidup surgawi tak bisa dicapai jika seseorang masih keruh jiwanya karena dicengkeram 5 faktor: luka jiwa, watak angkara, ilusi, jejak dosa, dan jeratan kuasa kegelapan. Maka, intinya berspiritual adalah memurnikan diri. Hukum Kosmik selanjutnya, tidak mungkin terjadi pemurnian diri tanpa laku hening yang membawa pada kesadaran terhubung dengan Gusti atau Tuhan yang mempribadi di dalam diri dan bertakhta di relung hati manusia.
Para pembelajar spiritual yang sesungguhnya jelas digembleng untuk tidak lagi hidup mengikuti keinginan egoistik yang jadi pangkal kekeruhan jiwa dan penderitaan. Tepat di titik inilah letak kesulitannya: proses meluruhkan ego dan tidak hanyut mengikuti hasrat egoistik merupakan proses yang memedihkan – dan umumnya orang tidak berani atau tidak tahan menjalani proses ini. Orang-orang lebih suka egonya dipupuk dan diutamakan – mereka tak terlalu peduli dengan penderitaan jangka panjang asal merasa nyaman dan senang sesaat. Lugasnya, sangat sedikit orang yang mau berjuang demi kesempurnaan jiwanya lewat laku hening – padahal banyak orang mau berjuang keras demi meraih impian atau cita-cita egoistiknya.
Gejala American Dream di mana orang secara kolektif tergerak untuk meraih sukses dan kejayaaan (yang sebenarnya egoistik dan tak menjamin kebahagiaan sejati), tak hanya mempengaruhi bangsa Amerika tapi juga seluruh bangsa lain, termasuk bangsa Indonesia. Perhatikan saja bagaimana banyak orang terobsesi meraih kekayaan, kejayaan, kehormatan yang merupakan definisi dari kesuksesan. Dengan susah payah banyak orang mengejar obsesi itu lalu terjebak dalam roda samsara – paling banter ada sedikit orang yang hidup dalam “kesenangan temporer” karena berhasil meraih apa yang diimpikan banyak orang.
Saya menteladankan dan mengajarkan laku hening untuk mengalami bahagia sejati/hidup surgawi sekaligus meraih kesempurnaan jiwa. Saya mengajarkan cara menyembuhkan luka batin karena sudah tak punya luka batin lagi – saya bukan cari teman senasib untuk saling menghibur dalam penderitaan. Demikian pula saya mengajarkan pemberesan watak angkara, ilusi, jejak dosa, dan jeratan kuasa kegelapan, karena memang ego saya telah luruh dalam kesadaran kesatuan agung dan tak lagi punya watak angkara, ilusi, jejak dosa, maupun jeratan kuasa kegelapan.
Tak ada basa basi dalam perkataan saya karena saya mengajarkan rumus keselamatan yang pasti, presisi dan teruji. Tentu saja Anda yang skeptis atau mau belajar pada saya harus menguji klaim ini. Jika Anda tak menemukan indikasi yang menguatkan klaim saya, jangan pernah punya trust dan jangan pernah mau belajar pada saya. Anda boleh trust pada saya dan memutuskan untuk belajar pada saya jika ada bukti kebenaran pada diri saya yang bisa Anda tangkap dengan insting, nalar sehat, ataupun Rasa Sejati Anda.
Sekali seseorang memutuskan belajar pada saya, dalam tingkatan kesadaran saat ini, saya tentu punya strategi pengajaran dan pendidikan yang unik yang tak bisa di-copy paste oleh orang yang belum tercerahkan. Saya punya totalitas untuk membimbing Anda guna meraih kemurnian dan pencerahan spiritual. Saya juga punya tim berisi orang-orang yang telah cukup berhasil di jalan keheningan.
Tanggung jawab Anda adalah belajar dengan sungguh-sungguh dan tekun, rendah hati dan bersedia mengosongkan gelas – melepas semua ajaran ilusif yang selama ini Anda pegang teguh, dan tentunya mau latihan praktik hening dengan konsisten. Sudah banyak murid saya yang berhasil bertransformasi, lebih murni jiwanya, lebih selaras sikapnya, sekaligus telah membuktikan hidup surgawi itu realistis untuk diraih.
Renungkanlah tulisan ini, baca berulang, silakan uji kebenarannya, dan tentukan nasib Anda dengan mengambil pilihan: terus mengikuti ego Anda dan tetap dicengkeram roda samsara, atau mulai laku hening yang sesungguhnya hingga terbebas dari roda samsara.
Setyo Hajar Dewantoro
Pendiri dan Pengasuh Persaudaraan Matahari
28 Februari 2024
Reaksi Anda: