Skip to main content
Pijar Kesadaran

Bedanya: Ego, Jiwa, Rasa Sejati, Diri Sejati

25 December 2024 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Hening atau meditasi membuat kita sadar penuh, mengerti penuh atas realitas diri kita sebagai realitas Mikrokosmos. Mari kita hayati diri ini.

Berangkat dari luar ke dalam, kali pertamanya kita akan bertemu dengan badan kita yang disusun dari sel-sel yang masing-masingnya punya kehidupan. Setiap sel juga punya jiwanya sendiri. Analoginya sel-sel yang ada di badan kita ini seperti kita di Jagat Raya ini. Kita bagian dari Jagat Raya ini, bagian dari Mikrokosmos ini.

Di balik badan ini ada yang disebut dengan jiwa. Jiwa ini telah ada sebelum badan ini ada. Jiwa yang diwadahi oleh badan fisik manusia untuk melanjutkan proses evolusinya menuju kesempurnaannya. Jiwa itu telah ada sebelum badan ini ada dan akan terus ada untuk menuju sempurna.

Hanya faktanya, ketika Si Jiwa ini terlahir sebagai manusia, dia bisa mengalami promosi atau degradasi? Dia bisa menjadi sempurna atau malah jadi tambah hancur? Bagaimana prosesnya? Ketika jiwa sudah menjadi manusia dengan dibungkus oleh badan, hidup dengan kesadaran ragawinya, badan ini punya instrumen yang bernama otak. Dengan otak, kita punya instrumen yang bernama pikiran. Dengan pikiran, kita bisa mengambil tindakan-tindakan yang sesuai dengan maunya Si Otak yang dipengaruhi oleh semua informasi yang masuk ke kepala.

Dikaitkan dengan Free Will (kebebasan berkehendak), maka otak dengan pikirannya bisa memilih tindakan dan keputusan tertentu. Nasib jiwa menjadi sempurna atau tidak bergantung dari pilihan-pilihan kita. Selain otak yang punya fungsi pikiran, dari situ bisa muncul ego.

Selain ada ego, ada Diri Sejati. Bagaimana memahami Diri Sejati? Jiwa ini tidak pernah terpisahkan dengan Diri Sejati atau Sang Penuntun Agung, pemberi petunjuk terhadap jalan keselamatan. Dia adalah Tuhan yang mempribadi dalam setiap jiwa.

Bagaimana kita tahu tentang Diri Sejati? Tentu saja dengan jalan keheningan, menyadari napas kita. Kita betul-betul membuat pikiran memperhatikan apa yang kita rasakan, sampai nanti kita ketemu dengan yang disebut sebagai Diri Sejati dan kita menangkap keberadaannya lewat Rasa Sejati.

Tolong perhatikan! Ada Diri Sejati dan Rasa Sejati. Kita tahu tentang Diri Sejati karena Rasa Sejati kita sudah didayagunakan.

Apa bedanya Rasa Sejati dengan Diri Sejati? Apa bedanya Rasa Sejati dengan jiwa? Apa bedanya jiwa dengan Diri Sejati?

Diri Sejati adalah Tuhan yang mempribadi di dalam diri. Diri Sejati tidak pernah susah dan salah. Dialah kebenaran yang hakiki dan kebenaran yang mutlak. Rasa Sejati adalah alat kecerdasan. Jika mau dibandingkan dengan otak, maka otak punya bentuk fisiknya sebagai alat berkesadaran, sedangkan Rasa Sejati juga sama, hanya saja tidak ada bentuk fisiknya. Rasa Sejati melekat dengan keberadaan Si Jiwa itu sendiri yang juga melekat dengan keberadaan Diri Sejati.

 

Setyo Hajar Dewantoro

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda