Skip to main content
Pijar Kesadaran

DITINGGALKAN TAK MESTI KARAM

15 December 2023 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Pertemanan, persaudaraan, kemitraan, hubungan guru-murid, jelas bukan sesuatu yang bisa dipastikan langgeng. Kesemuanya masuk ranah dinamika, bisa berubah sesuai perkembangan situasi dan kondisi. Saya jelas pernah, harus pergi dari komunitas dan lembaga yang semula menjadi bagian dari hidup saya, dengan sukarela maupun tidak. Saya pernah beberapa kali memutuskan pergi meninggalkan orang yang saya anggap sebagai guru. Sebaliknya, sejak saya merintis komunitas spiritual secara mandiri di 2016, fenomena datang dan pergi adalah hal yang sangat lumrah.

Dulu, saya bisa agak terluka saat ditinggal pergi oleh orang yang saya kasihi. Saya bertanya-tanya, apa salah saya. Seiring peningkatan kesadaran, perpisahan terjadi tanpa diiringi lagi drama kesedihan. Orang memisahkan diri, intinya karena tak merasa cocok. Kalau sudah tak saling cocok dan tak ada kompromi, tak ada yang bisa dipertahankan. Berpisah adalah hal yang logis. Saya melepas siapapun yang memang secara hukum kosmik harus pergi tanpa terpenjara oleh kenangan indah di masa lalu.

Dalam kasus saya, ditinggal pergi oleh orang-orang yang saya andalkan, tak pernah membuat saya patah. Sebaliknya, semua lembaga yang saya asuh terus bertumbuh berkembang makin keren. Selalu ada pengganti yang lebih selaras untuk mereka yang memilih pergi. Jika dibandingkan dengan keadaan di 2016 atau 2020, Persaudaraan Matahari dan semua lembaga afiliasinya, sungguh tak terbayangkan bisa berkembang seperti sekarang. Persaudaraan Matahari, Pusaka Indonesia dengan anak-anaknya: Sigma Farming Academy, Social Entrepreneurship Academy, Sanggar Seni Budaya; Ayodhya Yoga, The Avalon Consulting, Pasar Gemah Ripah dan beberapa kegiatan social entrepreneurship lainnya. Jaringan kanan kiri juga makin berkembang.

Semua yang terjadi adalah bagian dari proses pemenuhan visi yang agung. Kita berkarya sebagai ksatria yang menyongsong kejayaan.

KEJAYAAN

Genderang kemenangan telah berbunyi nyaring, membahana ke seluruh pelosok jagat raya. Perjalanan ini bukanlah suatu kejadian insidental. Setiap langkah, tindakan, keputusan yang diambil sarat akan makna. Fondasi perjuangan semakin kokoh, seiring dengan pertumbuhan jiwa para ksatria yang di pergerakan ini.

Tanpa akar yang kuat tertanam dalam tanah, batang yang terlihat kokoh pun, tak akan bisa bertahan dan akan goyah menghadapi badai yang siap menerjang kapan pun juga. Itulah kenapa dalam spiritual murni, selalu diingatkan untuk “to look within or to look inward”. Perkuat benih Ilahi yang ada dalam diri sendiri dahulu, sampai mengakar kuat, menyebar ke seluruh sel tubuh.

Ingatlah keadaan dirimu di masa lalu. Jiwamu dulu itu kerdil, belum tumbuh benih tunasnya. Sama seperti keadaan mayoritas umat manusia di planet bumi ini. Oleh sebab itu, tugas para ksatria untuk mempersiapkan generasi selanjutnya, supaya benar-benar mengabdi pada Ibu Pertiwi. Inilah legacy yang harus diwariskan. Bukti kejayaan dan kemenangan yang sesungguhnya atas perjuangan agung para ksatria berhati murni.

 

Setyo Hajar Dewantoro
10 Desember 2023

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda