Saat Anda mengerti atau sadar akan satu perkara, termasuk sadar bahwa persepsi Anda selama ini keliru atau ilusif, Anda bisa disebut mengalami “pencerahan parsial”. Inilah yang disebut juga sebagai AHA Moment: Anda tiba-tiba mengerti sesuatu yang semula diselubungi kabut misteri. Momen seperti ini bisa terjadi saat Anda membaca buku atau tulisan seseorang di media sosial, saat menonton video di Youtube atau mengikuti sebuah workshop. Bisa juga saat Anda sedang santai merokok atau duduk merenung sambil terkantuk-kantuk di bus antar kota antar provinsi.
Contoh pencerahan parsial:
Anda mendadak sadar bahwa rumah Tuhan itu bukan berada di negara tertentu tapi di relung hati setiap manusia.
sadar bahwa setelah meninggal dunia manusia tak mungkin lagi bersenggama karena sudah tak punya alat kelamin akibat hancur dimakan cacing atau dibakar.
Tapi saya tegaskan, siapapun yang mengalami pencerahan parsial tidak berarti bisa disebut sebagai MANUSIA TERCERAHKAN.
Dalam perspektif spiritual, mereka yang tercerahkan harus memenuhi kriteria:
- Mencapai kesadaran murni ditandai dengan kemurnian persepsi; semua ilusi pada sistem kognisi atau pikirannya sirna, segala pengetahuan yang dipegang sebagai kebenaran benar-benar hasil pengalaman atau penyaksian otentik.
- Jiwanya termurnikan ditandai dengan luruhnya luka jiwa, watak angkara, jejak karma buruk dan jeratan dark force.
Dulu, sejak tahun 2000 hingga 2018 saya sering mengalami pencerahan parsial, tapi tak bisa disebut sebagai Manusia Tercerahkan. Lalu di 2019 saya mulai menjangkau pencerahan tahap perdana sehingga mulai bisa disebut sebagai manusia tercerahkan. Sekarang di 2023 karena saya konsisten hening, dan selalu setia pada titah Gusti, saya tentu semakin tercerahkan, semakin menjangkau tataran pencerahan lebih tinggi.
Sebagai orang tercerahkan, saya menulis dan bicara apapun dengan lugas, tidak ambigu. Saya mengungkapkan segala yang rumit dengan cara sederhana dan mudah dipahami. Semua tulisan dan ceramah saya pasti bisa dijamin konsistensi logikanya. Saya tak akan mengatakan jiwa tak ada tapi lalu mengajari orang tentang Soul Oddysey ataupun tentang past life. Orang tercerahkan itu tidak bikin bingung dengan kata-kata yang kontradiktif.
Tapi memang banyak orang yang konslet otaknya malah seneng yang mbulet, kontradiktif, dan tidak realistik. Anda masuk kategori mana?
Ilustrasi Foto: Muridnya Guru yang Tercerahkan; pada belum tercerahkan tapi terus berjuang hening dan beraksi.
Setyo Hajar Dewantoro
6 Juli 2023
Reaksi Anda:
