Skip to main content
Pijar Kesadaran

Kata Mereka tentang Program Kepamomongan (2)

2 September 2023 Persaudaraan Matahari No Comments

Program kepamomongan merupakan fasilitas belajar spiritual murni secara intensif dalam grup kecil yang diselenggarakan secara online bersama pembimbing yang ditunjuk oleh Guru Setyo Hajar Dewantoro. Dalam program kepamomongan ini setiap pembelajar akan dibimbing dan dimonitor perkembangannya dengan lebih detail dan terarah. Setiap hari peserta program akan memperdalam pemahamannya dan mempraktikkan hening sesuai ajaran Guru SHD. Selama program berlangsung, diharapkan pembelajar mampu meningkatkan heningnya, semakin termurnikan jiwa dan raganya sehingga mengalami kemajuan secara spiritual.

Sejak 2021 Persaudaraan Matahari telah menjalankan program kepamomongan hingga 6 batch. Tiap batch memiliki keunikannya masing-masing seiring dengan perkembangan ajaran dan pertumbuhan spiritual Guru SHD. Telah banyak pembelajar yang merasakan manfaatnya baik yang mengikuti program pertama kali maupun yang sudah mengikuti berulang kali. Tetapi, seberapa besar manfaat yang didapat juga bergantung pada upaya masing-masing orang dalam menjalankan prosesnya. Simak beberapa penuturan pembelajar yang pernah mengikuti program pamomong berikut:

Haryani – Sidoarjo

Saya ikut program 5 kali, dari batch 2 s.d batch 6 yang sekarang. Saya merasakan manfaatnya sendiri — ketika tujuan berbelok ada yang mengingatkan; ketika merasa baik-baik saja nyatanya tidak begitu; ketika ragu, bingung, masih punya konsep lama, ada yang menegaskan tentang bagaimana belajar hening, menerapkan ajaran Mas Guru SHD ini dalam keseharian. Tentu saja plus dibantu untuk mengurai keruwetan diri biar nggak kusut, agar bisa menyelesaikan PR Sisi Gelap (Sigel) diri. PR-PRnya banyak membantu, feedback pamomong juga. Jadi makin semangat belajar heningnya, ada evaluasi-evaluasi yang akurat dan bisa dijadikan sebagai bahan buat meriset diri untuk semakin belajar mengerti dan mengenali diri sendiri. 

Tya – Jogja

Sebelum membaca sharing Tya, berikut ini disampaikan parameter evaluasi. Evaluasi pembuka diukur berdasarkan rata-rata satu bulan sebelum program kepamomongan berlangsung, sedangkan evaluasi penutup diukur berdasarkan rata-rata tiga bulan, selama program kepamomongan berjalan. Yang diukur adalah kualitas hening formal rata-rata (0-100%) / Ketekunan rata-rata (0-10) / Level of Consciousness (LoC) stabil (0-1000).                                   

  • Mulai ikut daftar di batch 3 – Lawu 1 dengan Mbak Nenden

Awalnya memutuskan ikut karena abis baca status FB Mas Setyo yang lagi disuruh nggak boleh ngajar dulu sama Gusti. Panik dong, bagaimana ini nasibku? Akhirnya ya sudah aku putuskan, apa pun yang masih bisa bantu aku belajar, aku ikutin aja.

Lawu 1 ini titik balikku paham akan keheningan. Karena dulu aku taunya hening itu ya kalau datang kajian atau workshop atau pas ada kesempatan hening privat sama Mas Setyo. Selama masih berhubungan sama Mas Setyo itu aku anggap hening. Ternyata baru tahu hening itu bagaimana. Masuk Lawu 1 (evaluasi pembuka) LoC-ku 90, kualitas hening 2%, skor ketekunan 2.

Mulai dikit-dikit paham pemurnian jiwa itu bagaimana, sakitnya ketika luka batin bermunculan di meditasi formal (medfor) itu bagaimana, beresin trauma non luka batin dari keluarga yang menurutku normal pada umumnya. Di case ini, aku takut hujan karena pernah kejebak banjir dan selalu aja dulu-dulu halangan dan masalah muncul ketika Jakarta hujan. Nafas ketika Tapa ing Rame (TiR) widih banyak banget loss nya. Beneran yang nggak sadari nafas gitu. 

Kalau habis muncul habit reaktif ke suami, jadi nyesel sendiri kenapa nggak bisa konsisten hening. Inget Mbak Nenden bilang, nggak perlu disesali – lanjut penyelarasan. Dari situ langsung tiap abis ada habit reaktif apa juga, nggak kelamaan drama mengasihani diri sendiri langsung penyelarasan aja. Belajar nafasnya pun aku sampe nyalain lilinku, nyalain kayu palo santo, jadi hidungku tuh bisa merasakan nafas.

Keluar dari Lawu 1 (evaluasi penutup), LoC-ku 150, kualitas hening 3%, skor ketekunan 2. Seneng karena ada peningkatan kesadaran yang memang aku sadari di kehidupan keseharian. Sudah mulai paham hening itu bagaimana, akhirnya jadi kebutuhan sendiri akan medfor, dan libur pamomong tetap berlatih medfor.

  • Batch 4 di Athena sama Mbak Ay langsung

Duh Gusti ini tempaannya di Athena maha dahsyat buatku. Kiriman metafisika yang hampir tiap hari muncul bikin badan amburadul banget rasanya + gosip-gosip tidak sehat yang bisa jadi bensin buat pikiranku yang aktif, itu ‘memaksa’ aku untuk rajin hening, medfor dan TiR.

Tapi dari situ silver lining-nya, kualitas heningku meningkat jauh, kesadaranku juga bertumbuh jauh banget. Masuk Athena, LoC 200 (dalam hati lumayan naik dimensi walaupun masih Dimensi 4, skor ketekunan masih 2. Keluar Athena LoC 400, skor ketekunan naik jadi 4, kualitas hening rata-rata 10%. Dalam hati, beklah, dikit lagi masuk alam cahaya happy happy.

Tapi, ternyata aku lalai, hihi. Karena udah merasakan kualitas hening 5% dalam keseharian itu bagaimana rasanya, ada dinamika apa juga aku bisa santai,  jadi aku terbawa oleh sensasi rileks itu. Praktiknya begitu ada habit reaktif masih suka hanyut karena ngerasanya ya udah bisa rileks itu.

  • Lanjut Batch 5 di Matahari 2 sama Mbak Irma

Wih baper rasanya pas lihat di cek LoC rata-rataku jeblok di 150 (kok bisa, padahal ngerasa baik-baik aja). Skor ketekunan turun 1 digit, dari 4 jadi 3.0. Plus sempet nggak suka dimomong Mbak Irma, maunya sama Mbak Ay aja yang udah paham sama ‘rekam medik’ ku. Kaya jadi sebel sendiri kalau ditanya Mbak Irma di grup soal akar luka batin ini itu dari mana. Dalam hatiku bukannya pamomong udah ada catetannya ini manusia-manusia yang dimomong penyakitnya apaan aja. Plus aku ngerasa udah bisa hening juga, toh kalau cek kualitas hening formal masih suka dapet angka diatas 10%.

Kemlinthiku (baca: sombong) ini berbuah, aku jadi spanneng dan kejernihanku mentok di 70%. Nikmatin meditasi formal aja nggak bisa. Akhirnya udah deh suatu sore aku putuskan untuk kontemplasi, ni kenapa aku seperti begini ya Gusti? Jawabannya senggak nyaman apa pun yaudah aku terima bahwa diriku masih ada jelek-jeleknya. Kemudian tulis surat cinta kirim ke Mbak Irma, pengakuan dosa.

Semenjak pengakuan dosa itu, apa yang Mbak Irma arahkan di grup juga jadi lebih menerima dan nggak mental kaya sebelumnya. Kejernihan mulai bisa naik kembali. Plus di batch 5 mesti pake jurnal. Jadi contoh dari Mbak Irma aku praktikkan. Ya memang membantu sih, dan bener keluar dari M2, LoC rata-rataku selama di M2 300, ketekunan naik jadi 3.5.

Jadi dari pengalamanku, kepamomongan itu sangat membantuku. Ya walaupun ada baper-baper juga, tapi nggak usah kelamaan. Teringat sendiri akan video testimoni yang aku kirim ke Mbak Ay dulu sebelum keluar Athena, bahwa kalau masih baper ya berarti masih ada di diri ini yang perlu dibereskan. Angka evaluasi walaupun tidak sesuai yang kita mau, tapi memang presisi. 

Dulu zamannya gosip tidak sehat menerpa PM, aku jadi ingin buktiin sendiri, “Ini Mas Setyo beneran halu nggak sih yang diomongkan soal bahagia sejati itu begini dan begitu.” Kalau belum bisa buktiin sendiri, ya aku nggak mau capcus dari PM. Eh, ternyata memang hidup surgawi itu nyata, ya sudah jadi makin percaya. Sekarang jatuh — bangun lagi, yaudah diikutin aja deh, tetap latihan hening, karena manfaatnya emang nyata.

Wening – Jogja

Ikut pamomongan sejak batch 2, waktu itu sama Mbak Irma, selesai batch itu ada kemajuan peningkatan kualitas hening dan LoC. Waktu itu juga lebih ngerti meditasi bukan mencari sensasi, tapi merasakan nafas natural. Selanjutnya extend  sampai batch 4 bareng Mbak Irma lalu dilanjut Mbak Ay di pertengahan. Pembelajaran yang didapat soal pantang menyerah di jalan keheningan, mulai memperbaiki latihan hening dari awal lagi karena ambrol berkepanjangan jadi amnesia sampai ada momentum bisa kualitas heningnya nyampe 10%, trus mulai paham aplikasi hening dalam keseharian seperti apa.

Selanjutnya di batch 5 belajar menjurnal buat bantu aplikasi latihan hening dalam membereskan sigel dengan mengamati diri sendiri, sadar kalau lagi nggak hening & mengenali sigelnya ketika muncul, belajar latihan bersyukur. Di batch ini juga ditempa daya tahan & daya juang dalam meniti jalan keheningan. Dulu kayak krupuk, gampang mleyot.

Arsi – Bandung

Kenyataan ikut program pamomongan banyak mendapat manfaat, lebih mengerti apa itu hening secara teori dan praktik, serta lebih paham lagi ajaran SHD.

Manfaat yang didapat dari ikut program pamomong:

  1. Lebih paham dan bisa mempraktikkan rileks secara fisik dan pikiran daripada sebelumnya.
  2. Lebih tahu makna hening, yaitu sadar nafas, syukur, suka cita, pasrah kepada kuasa dan cinta Ilahi setiap saat setiap waktu.
  3. Kualitas hening meningkat seiring dengan seringnya kita berlatih.
  4. Lebih cepat menyadari saat sigel datang, yang biasanya diawali oleh ilusi atau pikiran liar karena dibiasakan untuk mengamati gerak-gerik pikiran dan perasaan.
  5. Lebih waspada dan cepat penyelarasan tanpa banyak drama kalau terasa badan tidak enak, pikiran mulai liar atau mulai banyak ilusi dan lupa bersyukur.
  6. Lebih paham kalau ilusi diri begitu tebal sehingga trust terhadap SHD naik turun tapi sejalan waktu ikut pamomongan jadi ajeg di jalan ini. Meskipun jujur kalau lagi kesambet suka amnesia. Tapi kalau udah gitu tanpa babibu langsung ke poin E.

Mardiana – Semarang

Mengikuti program biar bisa menjalankan hening dengan benar sesuai ajaran Mas Guru SHD dan selamat. Dalam kenyataannya ternyata tidak mudah karena semua sisi gelap dalam diri. Ketika mengerti dan menyadari itu jadi menggebu, jadinya spaneng dan ambisi, pernah juga merasa tidak mungkin bisa mencapainya karena tahu kekeruhan di diri. Tapi dengan tidak berhenti tetap berlatih semaksimal yang dibisa, bersama dengan arahan, bimbingan, petunjuk dari pamomong, pelan-pelan semakin mengerti, memahami dan terbuka kesadaran-kesadaran yang membawa pada peningkatan perbaikan diri. Belajar jujur, menerima, berendah hati, tulus, pasrah, meski belum sempurna dalam semua itu tetap banyak perbaikan.

Ikut program pamomongan sangat besar manfaatnya, antara lain:

  • Latihan heningnya lebih terarah, karena umpan balik dan evaluasinya intensif. Sebelumnya, latihannya masih asal, asal latihan saja.
  • Menjadi lebih mengerti dan tanggap saat muncul sigel, mengerti menghadapinya, durasi drama tidak lagi berkepanjangan.
  • Sudah mengalami kualitas hening yang lebih baik dari sebelumnya meskipun belum ajeg.
  • Banyak perbaikan, kualitas diri dan cara pandang.

Dudik – Malang

Ini adalah program  pamomongan yang ke-4 bagiku. Ada dinamika ketika ikut program, beda leader, beda pamomong, beda semangat. Tapi hal yang sama adalah awal-awal selalu baper ketika mendapat evaluasi sehingga dalam kepamomongan saya ambil sikap asal ngikut, ngeyel dan ngotot masih sangat kuat. Alhasil ya tidak memetik hasil dari program istimewa ini. Selesai program, baru nyadar wah sayang banget ada program bagus banget nggak dimanfaatin maksimal. Ngarep banget bisa ikut pamomongan lagi. Sangat bersyukur dapat jatah untuk pamomongan lagi apalagi — ehem  — pasti seru pamomongnya Mom Ay sendiri, pendekar tanpa bayangan, detail dan tanpa basa-basi, yang bikin aku agak ngambek dan hampir jatuh di batch sebelumnya. Di program batch 6 ini saya meniatkan untuk lebih bersungguh-sungguh, kapan lagi ada program dan berjatah tidak bisa ditebak.

Sebentar lagi program pamomong akan dimulai kembali. Bagi Anda yang berminat untuk mengikuti proses pembelajaran intensif bersama pembimbing di Persaudaraan Matahari dapat mendaftarkan diri setelah masa pendaftaran dibuka. Info selanjutnya akan disampaikan melalui Whatsapp Grup dan sosial media Persaudaraan Matahari. 

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda