Skip to main content
Pijar Kesadaran

MELURUHKAN KESOMBONGAN

10 November 2023 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Kesombongan adalah salah satu watak angkara yang menjatuhkan kesadaran spiritual. Menjadi sombong tak membuatmu melanggar KUHP. Tapi jelas melanggar hukum kosmik yang menegaskan keharusan berendah hati. Ia sungguh-sungguh menerakan noda hitam pada tubuh karma. Ia adalah kejahatan halus yang berakar pada ego.

Ego, yaitu pikiran yang penuh prasangka, memunculkan perasaan “lebih istimewa”, “lebih baik”, yang sebenarnya tidak realistik meski didasarkan pada fakta. Manusia bisa menjadi sombong karena dirinya punya satu, beberapa hal, atau bahkan semua hal berikut: kecemerlangan akademik, kekayaan finansial, jabatan mentereng, kemampuan supranatural, darah ningrat, wajah rupawan, perkawanan papan atas. Di mana letak tidak realistiknya? Meski Anda punya satu, sebagian bahkan semua hal yang layak disombongkan. Tetap saja, itu tidak sungguh-sungguh ada dalam kemuliaan berdasarkan hukum kosmik. Semua itu hanya terkesan hebat di lingkungan manusia yang penuh ilusi. Saya garis bawahi: di lingkungan manusia yang penuh ilusi. Apakah Anda bisa menyombongkan gelar akademik, kekayaan, kerupawanan, jabatan, keningratan dan kemampuan supranatural, di hadapan seekor anjing, kucing, atau tokek? Apakah binatang-binatang itu akan menganggap Anda hebat? Apakah para binatang itu akan takjub lalu menyembah Anda?

Kesombongan muncul dari ilusi. Segala hal yang disombongkan, hanya dianggap berharga di kalangan manusia yang penuh ilusi juga.

Itu fakta yang tak terbantahkan. Anda tak bisa menyombongkan apapun di hadapan para manusia tercerahkan, di hadapan para malaikat, bahkan “di hadapan” Tuhan. Segala hal baik yang dirimu raih, hanyalah pencapaian sementara karena ada karma baik. Dan semua itu akan sirna secara langsung maupun bertahap, jika dirimu menyombongkan diri lalu menabur benih karma buruk.

Bagaimana cara meluruhkan kesombongan? Hanya dengan hening: resapi nafas, sadari kasih murni dari Sang Sumber Hidup, bersyukur di setiap tarikan dan hembusan nafas atas segala anugrah yang dirimu terima.

Dalam hening, dengan rasa syukur dan kesadaran akan kasih murni yang muncul dari relung hati. Otomatis tiada ruang bagi prasangka. Ilusi dan ego diluruhkan. Kerendahan hati ditumbuhkan. Tak ada orang yang sempurna heningnya, yang bisa sombong. Meski ia sadar dan menyatakan punya banyak hal yang diinginkan para manusia.

Maka, jelas yang berLoC 1000 tak mungkin sombong. Meski ia menyatakan, “Saya berLoC 1000”. Sombong itu sikap mental. Jangan terkecoh dengan kata-kata. Yang berkata “Saya tak tahu apa-apa, saya bukan guru”, bisa sombong buangeeeetttttt. Sementara yang 100% rendah hati, bisa berkata, “Saya seorang Guru Spiritual. Saya mengajarkan pengetahuan yang berangkat dari pengalaman otentik, dan tak akan mengajarkan apa yang saya tidak saksikan sendiri”.

Hukum kosmik, sama sekali tidak akan pernah menetapkan kerendahan hati yang palsu sebagai kebajikan. Sebaliknya, ia tak akan menilai salah, segala ungkapan jujur yang muncul secara spontan dari hati yang murni.

Jadi, praktikkan hening yang benar, agar dirimu bisa meluruhkan kesombongan dan sungguh-sungguh bersikap rendah hati.

Setyo Hajar Dewantoro
8 November 2023

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda