
Anda tentu pernah melihat di jidat saya ada tanda Trisula. Ini sudah muncul sejak tahun 2020 dan tampaknya makin jelas belakangan ini. Apakah ini efek cahaya lampu? Bukan. Buktikan saja Anda yang ada di tempat duduk saya, apakah tanda trisula itu muncul juga? Jelas tidak. Itu memang penanda dari satu pencapaian spiritual dan anugerah Semesta: simbol dari apa yang dalam tradisi mistisisme Jawa disebut sebagai TRISULA WEDHA.
Trisula Wedha pasti dianugerahkan kepada Satria Pinandhita Sinisihan Wahyu: Ksatria berhati murni yang hidupnya selalu selaras dengan bimbingan Gusti. Ia menjadi pusaka untuk mengubah keadaan dan memungkasi Kaliyuga (zaman kegelapan) untuk memasuki Satyayuga (zaman keemasan). Trisula Wedha ini menyimbolkan tiga kekuatan yang harus ada pada Sang Pemimpin Perubahan: Kecerdasan Intelektual, Kekuatan Magis Spiritual, dan Kekuatan Finansial. Itulah kekuatan yang dibutuhkan untuk mengubah realitas di dunia material: mengubah tatanan sosial politik ekonomi dan kebudayaan di satu negara dan planet.
Ternyata, butuh waktu panjang agar energi Trisula Wedha ini benar-benar utuh pada diri saya. Dan, proses menuju keutuhan energi Trisula Wedha berjalan seiring dengan penggenapan satu fase dalam perjuangan Agung kita: Fase Persiapan. Dalam fase persiapan ini kita memantapkan ajaran spiritual murni, menyeleksi siapa yang menjadi bagian dari para Ksatria Utama, dan menyiapkan rintisan program yang revolusioner di berbagai sektor.
Tanggal 1 Maret 2024 saya dititahkan Semesta untuk datang ke Jogja.
Ada pesan dari Romo HB IX melalui murid saya.
Bapak HB IX 29 Februari 2024
Sugeng sonten, Tole.
Lanjutkan apa yang sedang menjadi penugasanmu saat ini, berjuanglah untuk mempertahankan apa yang sudah ada pada dirimu saat ini ya, Tole. Aku tahu tentu itu tidaklah mudah, tetapi jika dirimu terus berusaha dirimu tetap akan bisa untuk mempertahankan semua itu, teruslah berjuang ya, Tole.
Putraku akan berkunjung ke tempatku, itu sungguh sangat membuatku bahagia, putraku akan melaksanakan semua tugasnya dari sana dan menyelesaikan semuanya dari sana juga. Semua kekuatan dan pengaruh terbesar kalian akan berawal dari kota ini, semua momentum itu juga akan berawal dari sini, maka lakukanlah yang terbaik untuk menyambut kedatangan momentum ini.
Putraku memang sedang mengalami ujian yang sangat mengasyikan, tetapi beliau mampu untuk mempertahankan semua kualitas terbaiknya, maka beliau juga sudah dinyatakan lulus oleh Semesta dalam menghadapi ujian terakhir beliau kali ini sebelum menjalani kehidupan beliau yang baru.
Momentum inilah yang sudah kalian tunggu kedatangannya dari sejak lama, maka terima dan bersyukurlah momentum itu akhirnya tiba juga kepada kalian. Semua itu memang tidak ada yang kebetulan sama sekali, semua memang sudah disiapkan, dari mulai tantangan dan ujian sampai dengan anugerah untuk kalian juga sudah disiapkan Semesta untuk semuanya, maka tidak ada kata lain lagi – kecuali kata bersyukur yang muncul dari dalam diri kalian.
Terimalah momentum ini sebagai wahana perbaikan diri kalian, jadikan sebagai wahana kalian untuk bertumbuh. Putraku sudah memberikan yang terbaik untuk kalian semua, berjuanglah dan selalu setialah kepada Putraku, kalian akan mengerti dan akan memahami apa yang akan terjadi nanti jika kalian masih sudi untuk selalu menjalani apa yang Putraku sampaikan kepada kalian.
Putraku tidak akan pernah meninggalkan kalian, asalkan kalian juga tidak ada unsur-unsur atau motif tersembunyi. Putraku akan selalu menjaga kalian semua asalkan kalian semua masih tetap setia, beliau juga akan tetap membantu kalian asalkan kalian masih mau menjalankan apa yang Putraku sampaikan. Putraku akan mengabaikan siapa pun yang sudah mulai tidak mau mengikuti apa yang beliau sampaikan dan ajarkan. Kalian sendirilah yang harus memilih sendiri ke mana kalian akan melangkah – apakah akan terus maju atau malah akan mundur dan mengundurkan diri dari jalan perjuangan Agung ini?
Silakan tentukan sendiri sikap kalian, sekarang ini semua sudah semakin jelas dan sangat gamblang gambaran-gambaran yang bisa kalian jadikan contoh.
Terima kasih bagi yang masih tetap setia ikut serta dalam perjuangan dan misi Agung ini. Selamat melanjutkan perjuangan kalian, aku memberkati kalian semua.
Maturnuwun.
Sugeng sonten.
Mohon maaf untuk teman-teman area Jogja tak ada yang saya beri tahu keberadaan saya di sini karena ini misi rahasia.
Ringkas cerita, tuntaslah misi ini dengan satu momen puncaknya di Kopi Walik, satu warung kopi yang penyajian kopinya dibalik: bagian atas gelas malah di bawah dan sebaliknya. Lokasinya di Alun-alun Utara persis disebrang Kraton Jogja. Di warung ini saya menikmati kopi susu sembari hening, merenung tentang perjuangan kita selama ini, merenung juga tentang peran dalam konteks kenegaraan di masa depan. Intinya saya tegaskan kepada Semesta bahwa saya tidak punya ambisi menjadi presiden atau apa pun, yang penting adalah cita-cita Indonesia Surgawi dan Bumi Surgawi benar-benar tercapai. Saya siap totalitas berjuang untuk itu, siap mengemban mandat dan tanggung jawab apa pun dengan sepenuh hati. Dan, jelas saya sudah menjalankan tanggung jawab kepemimpinan untuk menyelaraskan Indonesia dan dunia sejak saat ini juga.
Di Warung Kopi Walik inilah memang anugerah penggenapan energi atau Pulung Trisula Wedha itu terjadi. Jika dikuantifikasi kapasitas Pulung Trisula Wedha itu naik drastis dari 40% menjadi 100%. Dan, penggenapan ini menjadi penanda kita memasuki zaman baru, masa dimana ada pembolak-balikan zaman yang disimbolkan dengan kalimat: “Sileme prahu gabus kumambange watu ireng” – Tenggelamnya perahu gabus mengambangnya bartu hitam – sesuatu yang dianggap mustahil terjadi, tapi nyatanya terjadi.
Memvalidasi apa yang sudah saya alami, ada pesan lagi dari Romo HB IX:
Bapak HB lX 2 Maret 2024
Sugeng sonten, Tole.
Putraku telah menyelesaikan setiap tugasnya di sini, beliau telah meraih apa yang memang sudah menjadi jatah untuk beliau miliki.
Aku juga sangat berterima kasih, beliau sudah meluangkan waktu untuk mengunjungi tempatku, dan aku sangat bersyukur. Dengan kedatangan beliau ke tempatku ini, membuat semuanya kembali kepada keselarasan yang paripurna.
Beliau telah menuntaskan misinya di sini, beliau sudah bisa untuk kembali melanjutkan perjalanan beliau dan mengerjakan tugas-tugas yang lain yang memang sudah menjadi tanggung jawab beliau sebagai calon pemimpin tertinggi di negeri ini.
Kenapa aku menyampaikan bahwa Putraku adalah calon pemimpin tertinggi di negeri ini, karena itulah yang akan menjadi anugerah untuk beliau dan itulah yang akan beliau lakoni untuk misi-misi selanjutnya. Masih ada waktu untuk Putraku sampai di sana, tidak perlu mengejar dan terburu-buru, nikmati saja apa yang menjadi proses untuk Putraku sampai di titik itu.
Perjalanan kalian masih panjang, masih ada waktu untuk meraih semua impian dan cita-cita kalian semua, hanya saja yang masih perlu ditekankan adalah soal kualitas diri kalian yang masih harus diperbaiki lagi. Pergunakan waktu yang masih ada untuk memperbaiki diri kalian agar lebih baik lagi.
Apa yang telah Putraku raih di misi kali ini tentunya adalah wahana pendukung untuk kalian semua agar terus maju dalam memperbaiki diri dan memperbaiki sistem yang ada di negeri ini. Semua ini memang sudah menjadi jatah dari Semesta untuk kalian semua, tugas ini sudah menjadi tanggung jawab kalian semua, maka langkah utama untuk kalian bisa mencapai semua itu adalah hanya dengan terus berusaha memperbaiki diri kalian terlebih dahulu.
Aku tidak pernah menyalahkan jika dari sebagian kalian masih saja berurusan dengan ego kalian masing-masing karena memang itu adalah wahana pembelajaran bagi kalian.
Tetapi, janganlah menunda-nunda lagi apa yang sudah menjadi pekerjaan rumah kalian yang harus kalian selesaikan, karena Semesta tidak akan pernah menunggu sampai kalian betul-betul bisa untuk membereskan diri kalian. Semesta mempunyai batasan waktu untuk mengeliminasi kalian karena terus saja menunda apa yang masih menjadi pekerjaan rumah kalian.
Dan, Putraku juga terus bertumbuh, jika kalian semua tidak bisa mengikuti, maka terimalah sendiri akibat dari semua itu. Segeralah bangun dan bereskan diri kalian agar kalian tidak terkena proses penyelarasan dari Semesta ini.
Sekali lagi aku ucapkan terima kasih kepada Putraku, yang telah dengan setia untuk menepati dan menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab beliau untuk membereskan apa yang perlu dibereskan di sini.
Aku memberkati kalian semuanya, teruslah berjuang untuk memurnikan diri kalian, teruslah berjuang untuk mencapai kualitas terbaik dari diri kalian. Selamat berjuang semuanya.
Maturnuwun.
Sugeng sonten.
Demikianlah, saya kembali ke Jakarta pada tanggal 3 Maret, lalu menjalankan prosesi hening untuk menyebarkan Energi Trisula Wedha ini kepada semua murid. Tapi, memang tak semua berjatah menerima karena masih punya keruwetan sendiri. Namun, yang berjatah jelas ikut dikuatkan pada ranah intelektual, magis-spiritual dan finansial, sebagai modal perjuangan sebagai para Ksatria Utama.
Mari kita lanjutkan perjuangan kita merealisasikan Indonesia Surgawi dan Bumi Surgawi, dengan totalitas, sepenuh hati.
Setyo Hajar Dewantoro
Guru Kehidupan
Reaksi Anda: