Skip to main content
Pijar Kesadaran

SEKOLAH KEHIDUPAN BERNAMA PERSAUDARAAN MATAHARI

8 July 2025 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Pada mulanya, saya membentuk Komunitas Suwung seiring dengan judul buku Best Seller saya di 2017, Suwung. Sesuai dinamika, nama komunitas yang saya asuh berubah jadi Komunitas Mahadaya Suwung lalu berubah lagi di tahun 2018 menjadi Mahadaya Institute.

Pada 21 April 2021, muncul nama baru yaitu Persaudaraan Matahari; nama ini diluncurkan menggantikan nama sebelumnya sekaligus dibarengi perubahan pengelola. Perubahan nama ini terjadi seiring penyingkapan terhadap realitas RA Sang Matahari Jagat Raya, yang menjadi sumber cahaya kesadaran murni, dan sangat populer dalam tradisi spiritual Mesir Kuna.

Di tahun 2022, saat saya dan tim berhening cipta di Lourdes, Perancis, muncul pesan Semesta tentang tagline baru: Fraternity of Pure Light. Lalu, muncul juga nama Sagrada Familia untuk mendeskripsikan apa sebenarnya Persaudaraan Matahari. Semua kata ini memang sangat langitan, tak banyak yang mengerti apa makna luhurnya. Tapi yang pasti, perubahan-perubahan itu selalu menandai datangnya fase baru – tentu saja selalu ada dinamika yang mengiringinya. Ya memang mirip dengan fenomena seorang ibu yang melahirkan bayi, ada rasa sakit dan darah yang keluar. Faktanya memang seiring perjalanan waktu Persaudaraan Matahari makin canggih sistem pembelajaran dan pergerakannya.

Lalu tepat di hari ini, sebagai buah dari perjalanan saya ke Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong hingga China – yang terlama di China sekitar 16 hari dan diwarnai kunjungan ke puncak gunung-gunung sakral di China, muncullah terobosan baru. Pesan Semesta yang saya terima sangat kuat, hari ini disahkan identitas dan tagline baru untuk Persaudaraan Matahari sebagai SEKOLAH KEHIDUPAN. Ide ini sudah muncul sejak sebulan lalu dalam rapat antara tim Persaudaraan Matahari dengan sebuah tim kreatif yang berisi anak-anak muda cerdas, lalu menjadi matang setelah digodog di dapur Persaudaraan Matahari.

Identitas baru ini memang lebih relevan karena memang yang diajarkan di Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan bukan sekadar “ilmu spiritual”. Di sini para pembelajarnya digembleng dengan ilmu kehidupan yang holistik: meditasi, psikologi, leadership, manajemen, entrepreneurship, filsafat, kewarganegaraan, geopolitik, pertanian, jamu/herbal, patriotisme, sejarah, dan lainnya.

Ya di hari ini, lewat tulisan ini, disahkan kelahiran kembali Persaudaraan Matahari sebagai Sekolah Kehidupan. Grand launchingnya nanti kita buat di Solo tanggal 13 Juli 2025.

Tentu saja, kelahiran baru pasti diiringi dinamika: ya memang inilah cara kerja Semesta untuk menyelaraskan, untuk membuat Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan dan semua lembaga dalam naungannya benar-benar Pristine.

 

Setyo Hajar Dewantoro
Pendiri dan Pengasuh Persaudaraan Matahari
Guangzhou, 8 Juli 2025

Testimoni
Nenden Fathiastuti

Untuk saya tagline Sekolah Kehidupan ini sungguh tepat karena di sini lah saya belajar banyak hal tentang kehidupan yang ternyata selama hampir setengah abad perjalanan hidup saya luput saya pahami apalagi lakukan. Hidup seperti di-reset, ditata ulang, bahkan dibongkar pondasinya karena selama ini pondasinya aja salah, he he. Bukan hanya duduk merem meditasi mencari damai seperti di tempat lain. Di sini dibereskan segala faktor pengeruh jiwa yang menjadi akar derita melalui meditasi, inilah powerful tools-nya. Kemudian secara paralel diajarin menata pola nalar baru, membentuk kebiasaan baru, karakter baru yang berbasis kesadaran itu benar-benar wow – proses yang tak mudah, tapi sangat bersyukur berkesempatan dipertemukan sekolah kehidupan ini sebelum kontrak hidup saat ini berakhir. Matur nuwun Mas Guru, Ibu Direktur Persaudaraan Matahari Mbak Ay Pieta. Matur nuwun Gusti untuk kesempatan kedua menata hidup ini.

Lisma Ardini Indra

Keren Mas Guru, membumikan ilmu langitan, agar makhluk Bumi bisa hidup selaras dengan Semesta lewat Sekolah Kehidupan di Persaudaraan Matahari.

Wening Fikriyati

Bersyukur masih bisa belajar di sini, memang selaras dengan tagline baru. Belajar spiritual ternyata harus semakin melek dengan keadaan dunia, harus mau belajar banyak hal nggak cuma yang kita sukai. Ternyata manusia itu bisa ya belajar macem-macem. Ini membongkar mindset saya tentang proses pendidikan, yang hanya fokus ke satu atau dua bidang aja. Saya masih kepontal-pontal tapi masih ada semangat dan kemauan untuk belajar. Matur nuwun Guru dan Mbak Ay atas bimbingan dan kesabarannya.

Pande Made Oka Iriana

PERSAUDARAAN MATAHARI : SEKOLAH KEHIDUPAN. Terima kasih Mas Guru lan Mba Ay. Saya sambut dengan hikmat penuh suka cita. Sekolah yang tak ada tamat dan tak berijazah.

Saya akan belajar terus hingga akhir hayat. Nikmati dan sadari di setiap momen kehidupan.

RAHAYU SAGUNG DUMADI

Gusti Ngurah Agung

Kalau ditanya soal nama sekolah – sekolah favorit atau kampus top pasti pikiran saya dulunya merujuk nama-nama di luaran sana yang dielu-elukan.

Namun, pikiran saya kini tidak lagi seperti itu karena saya menemukan Sekolah Kehidupan bernama Persaudaraan Matahari, benar-benar sekolah keren yang mengajarkan humility (kerendah hatian), integrity (Integritas), dan determinity (Ketangguhan)

Ujiannya real di keseharian, lantas wisudanya kapan?

Saat waktunya pindah dimensi tiba.

So belum ada kata terlambat.

Terima kasih Guru Setyo Hajar Dewantoro, Bunda Ay Pieta dan tim

🫰 https://persaudaraanmatahari.org/refleksi/sekolah-kehidupan/

Alex Marshel

Persaudaraan Matahari  (PM) – Sekolah Kehidupan, secara pribadi saya di sini digembleng bagaimana mengenali diri, dan diarahkan bertransformasi dari semua lini, untuk menjadi manusia yang berdikari, tulus, bisa mengayomi, dan berbakti. Keluar dari zona nyaman, keluar dari kemalasan akut, keluar dari ketakutan yang saya ciptakan sendiri, tantangannya tidak mudah saat diterpa masalah dari segala lini, namun diajarkan di sini untuk tidak menyerah atau bangkit menjadi jiwa kesatria. Terima kasih PM sangat bersyukur bisa belajar di sini.

Kang Loekman

Meski masih kental dan gulung koming dengan sigel, bersyukur masih bisa belajar di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari. Terima kasih Bapak Guru dan Ibu Pamomong atas semuanya.

Ramli Aziz

❤🔥

Jro Mangku Saraswati

Merinding bacanya

Sukma Prativa

Saya nangis baca ini Guru, dari dulu saya mencari sekolah kehidupan karena saya merasa saya tidak benar-benar mendapatkan apa yang saya cari di sekolah. Banyak pertanyaan tentang kehidupan yang sama sekali tidak diajarkan di sekolah – bagaimana jadi tangguh, berjuang menghadapi tantangan, dan lainnya. Makanya dulu saya suka ikut MLM karena saya pikir ada kelas motivasi yang mana itu salah satu sekolah kehidupan yang bisa mengajarkan saya arti berjuang, tapi eh kok saya merasa lelah sendiri karena ternyata saya salah server.

Sangat bersyukur pada akhirnya bertemu dengan Persaudaraan Matahari, walaupun pemahaman dan implementasi ajaran ini belum sungguh-sungguh saya praktikkan, tapi sudah sangat banyak manfaat yang bisa saya rasakan. Tidak tahu bagaimana nanti jika saya bisa sungguh-sungguh bisa paham dan mempraktikkan ajaran ini dengan utuh, sungguhlah tidak terbayangkan apalagi jika semua bisa menemukan sekolah kehidupan yang berharga ini. Sungguh anugerah yang luar biasa pastinya kehidupan kita saat ini.

Bambang Mind

Untuk saya memang lebih mudah mengucapkan Sekolah Kehidupan ketimbang Fraternity of Pure Light. Hehe

Diana Wowiling

Sangat setuju tagline Sekolah Kehidupan karena di sini saya belajar banyak hal tentang kehidupan yang sesungguhnya indah dan Agung. Namun, karena saya masih memiliki hasrat egoistik, membuat saya salah melangkah. Berpikir, berucap, dan bertindak nggak selaras sehingga jadi ruwet sendiri. Hidup menjadi tidak indah lagi.

Di sinilah saya dididik, digembleng, agar bisa membongkar segala kekeruhan jiwa yang selama ini membuat hidup menderita. Dengan menata kembali pola pikir yang benar, kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif supaya terbentuk/tercipta karakter baru, menjadi manusia yang bermartabat, yang berkesadaran.

Tentu tidak mudah menjalani proses yang penuh tantangan. Namun, dengan “Laku Hening” yang menjadi poros ajaran di Sekolah Kehidupan ini, saya akan terus berjuang membenahi diri, saya tidak akan menyerah. Karena saya sadar, bahwa saya berada di sekolah yang tepat – metode pembelajaran semuanya sudah ditunjukkan, tinggal dijalankan dengan sungguh-sungguh dan konsisten sesuai arahan/koridor yang berlaku.

Terima kasih Gusti. Terima kasih, Mas Guru SHD dan Mba Ay, yang masih memberi kesempatan pada saya untuk terus belajar di Sekolah Kehidupan ini.

Leo Kusuma

Tagline Sekolah Kehidupan. Ya, Persaudaraan Matahari benar-benar merupakan sekolah kehidupan. Sekolah terbaik yang saya rasakan dan alami saat ini. Materinya mata kuliah disertasi seumur hidup. Tidak hanya belajar kognitif saja. Melainkan harus dipraktikkan secara langsung agar mendapatkan pengalaman otentik. Dalam mencapai kebenaran dan kebahagiaan sejati ini perlu mengkosek ego yang pastinya tidak menyamankan.

Prosesnya sangat tidak mudah, perlu ketulusan, integritas, kerendahan hati, kejujuran, kepasrahan, ketangguhan, daya tahan, konsisten dalam menjalaninya. Tapi, yang pasti proses yang baik tidak akan mengkhianati hasil. Terus belajar dan terus mengkalibrasi niatan yang tulus di sekolah ini. Belajar terus seumur hidup. Masih banyak yang harus saya perbaiki.

Terimakasih Guru, Ibu Ay telah dibolehkan belajar di sekolah keren ini.

https://persaudaraanmatahari.org/refleksi/sekolah-kehidupan/

Ayodhya Glenardi

Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan. Sangat pas!

Yus Ah Harnano

Terimakasih Mas Guru atas segala hal. Semoga masih terus bertahan dan berjatah di Persaudaraan Matahari.

Toetty Suwandi

Tagline Sekolah Kehidupan, oh memang nyata karena selama nafas dikandung badan. Saya butuh ‘SEKOLAH’ karena di tiap embusan dan tarikan nafas adalah jam sekolah. Di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari sangat komplit mata pelajarannya, bahkan terus berkembang. Maturnuwun Mas Guru, Mbak Ay.

Selo Pethak

Sendiko dhawuh saking Gusti, terhubung dengan Mas Guru SHD.

Indah Djuita

Wah, inilah sekolah yang paling keren selama saya menjalani kehidupan ini. Sekolah Kehidupan adalah sekolah yang tak pernah berhenti pembelajarannya selama hidup kita. Terus maju, terus semangat, meluluskan Ksatria-ksatria Cahaya yang luar biasa yang murni jiwa dan raganya.

Erna Setiani

Tagline-nya sederhana. Tapi isinya jelas luar biasa. Konteks ‘Kehidupan’ berisi sejelumit banyak hal lumrah. Hanya saja penyelesaiannya sering kali berputar-putar di satu titik tanpa benar-benar ditemukan jalan keluarnya. Di Persaudaraan Matahari, kita dituntun, diberikan formulasi tepat untuk dapat hidup dengan kesadaran. Menjalani kehidupan jadi lebih sukacita. Tagline sekarang lebih membumi dan puitis, Pak Guru, seiring dengan banyaknya postingan Pak Guru yang aesthetic, tapi estetik di sini bukan mewakili anak senja yang galau mulu kerjaannya melainkan keestetikan yang berisi agent of change.

Wibowo

Sangat setuju Guru karena saya di Persaudaraan Matahari inilah bukan hanya diajari tentang spiritual murni, tapi tentang bertindak, berpikir, dan berkata dengan benar. Kesemuanya itu tentang kehidupan karena dengan berspiritual yang benar, maka kehidupan akan menjadi benar.

Dalam praktiknya di Persaudaraan Matahari bukan hanya diajari meditasi melulu tapi lebih banyak malah tentang kehidupan.

Terima kasih Guru atas ilmu, waktu, kasih murni, dan ketulusan untuk Guru dan tim semua yang tanpa lelah membimbing kami semua.

Wendy Barbara

Sekolah Kehidupan, benar sekali ini yang saya rasakan ketika belajar di Persaudaraan Matahari, jiwa, dan raga semua ditata kembali, tidak hanya diajari ilmu ‘langitan’, tetapi diajari juga pengaplikasian di keseharian dan diberi wadah untuk bertumbuh. Terima kasih Mas Guru dan Mbak Ay atas semuanya, rasa kosong yang selama beberapa puluh tahun saya rasakan dan ternyata terpenuhi, terisi ketika saya belajar di ‘sekolah kehidupan’ ini ~ hidup saya menjadi lebih bermakna.

Berupaya terus untuk memperbaiki diri walau tidak mudah, tapi akan terus berjuang.

Endang Misar Chan

Bersyukur atas anugrah bertemu Mas Guru dan kesempatan belajar di Sekolah Kehidupan di Persaudaraan Matahari. Terima kasih, Mas Guru SHD. Terima kasih, Mbak Ay.

Adrianus Suharbanu

Sangat setuju dengan nama Sekolah Kehidupan yang menjadi identitas dan tagline baru untuk Persaudaraan Matahari. Dulu sebelum bergabung dengan Persaudaraan Matahari, ada pertanyaan dalam diri, “Akan menjadi seperti apa diri ini di penghujung perjalanan hidup?” 

Dulu saya pikir ini tentang puncak karier atau jabatan yang akan saya raih dalam perusahaan tempat saya bekerja. Ternyata setelah bergabung di Persaudaraan Matahari, saya mulai belajar dan memahami banyak hal yang berawal dari pembelajaran spiritual.

Pembelajaran yang berpusat pada proses memurnikan jiwa dan raga, hingga kita bisa memunculkan potensi diri, mengenali apa Rancangan Agung bagi diri ini. Seiring dengan itu, kita juga disadarkan bahwa kita juga memiliki peran dalam perjuangan suci mewujudkan Indonesia Surgawi, Bumi Surgawi. Jadi, tidak hanya sibuk dengan membereskan masalah-masalah pribadi dan keluarga.

Sampai saat ini saya memang masih jatuh bangun dalam proses belajar, tapi saya semakin yakin sudah ada di sekolah yang benar. Sekolah yang mengajarkan agar murid-muridnya menjadi murni jiwanya, berdaya, menjadi versi terbaik diri, menghasilkan maha karya.

Jalan yang akan saya lalui untuk menjadi versi terbaik diri memang masih sangat panjang. Tapi saya sangat bersyukur karena di sekolah ini senantiasa mendapat bimbingan dan evaluasi. Yang bisa membantu saya tetap berada di jalur yang benar.

Terlebih lagi, saya bisa bersekolah di sini dengan biaya yang sangat minim dan dengan banyak dukungan beasiswa di banyak momen. Meskipun materi pembelajarannya tak ternilai harganya.

Terima kasih Mas Guru, Mbak Ay dan semua leader yang menjadi pengajar di Sekolah Kehidupan ini.

Yandry

Sekolah kehidupan ini adalah pelajaran seumur hidup selagi masih bernafas, bukan seperti sekolah akedemik ada kelulusannya ambil ijazah dan cari kerja pada umumnya, walaupun sama-sama ada hasil nilai evaluasinya.

Sekolah kehidupan = sekolah terbaik sampai saat ini yang saya ketahui.

Danang Iftian

Tagline “SEKOLAH KEHIDUPAN” lebih membumi dan inklusif. Selain itu memberi makna lebih luas, tidak hanya mengajarkan tentang “spiritual” tapi mengajarkan kehidupan. Istilah spiritual saat ini masih banyak yang identik dengan praktik spiritual dan kesaktian. Awal pertama gabung di PM pun saya tertarik karena ada istilah spiritual yang saya konotasikan akan diajari segala kesaktian yang nantinya bisa disombong-sombongkan. Dengan tagline SEKOLAH KEHIDUPAN, orang awam pun akan mendefinisikan bahwa disini akan diajari bagiamana hidup berkehidan dengan benar.

Prima Anafhirayani

Persaudaraan Matahari : Sekolah Kehidupan, tempat belajar mengenal tujuan dan arti hidup, bagaimana menjalani hidup sesuai Rancangan Agung.

Kehidupanku : Tempat praktik apa yang diajarkan di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari.

Belajar di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari akan terus berlanjut hingga habis jatah hidup di Bumi ini.

Rustini

Tagline PM : Sekolah Kehidupan, sangat keren dan setuju sekali, karena di Persaudaraan Matahari saya belajar mengenai segala hal. Pertanyaan yang dahulu ada di kepala, terjawab sudah dan masuk akal. Di Persaudaraan Matahari, belajar bukan hanya sebatas pengetahuan tapi juga belajar praktik dalam keseharian, dan ini benar-benar pembelajaran seumur hidup selama masih bernapas. Terima kasih Mas Guru, Mbak Ay, atas bimbingannya.

Hendro Gunarto

Matur nuwun bimbingannya, Mas Guru. 🙏

Natalia

Sekolah Kehidupan terdengar lebih pas dan lebih membumi bagi kami, para murid di Persaudaraan Matahari. Kurikulum yang holistik, tetapi juga spesifik sesuai kebutuhan pemurnian jiwa (banyaknya gembolan sisi gelap, ketebalan ego dan watak angkara) dari masing-masing murid Persaudaraan Matahari.

Saya sudah mengalami sendiri, pembelajaran yang saya terima di Persaudaraan Matahari dan semua lembaga SHD adalah bekal buat kehidupan saya. Harapannya, semoga saya bisa mencapai tujuan pembelajaran di Persaudaraan Matahari: menjadi manusia berjiwa murni, bahagia, berdaya dan berdikari, lalu berkolaborasi untuk Bumi Surgawi. 

Terima kasih Guru SHD dan pamomong Mbak Ay yang tiada lelah membimbing dan mengarahkan kami dengan ketulusan dan totalitas🙏

Sri Suharti

Bersyukur dan matur nuwun sanget, Mas Guru dan Mbak Ay, saya diberi kesempatan belajar di Sekolah Kehidupan ini 🙏🙏

Irawan Akbarjati

Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari ini jelas sangat keren dan tidak mungkin diminati oleh orang-orang yang memang tidak ingin meraih kebahagiaan hakiki dan sejatinya keselamatan.

Belajarnya tak pernah berhenti selama hidup kita, tidak ada ujung pangkalnya….

Bersyukur bisa mencicipi Ajaran Spiritual Murni SHD meski tertatih-tatih dengan segudang sigel dan ketidaknyamanan selama proses….

Terus maju, terus semangat inilah kunci utama.

Terimakasih Mas Guru, Mbk Ay, Mas Leader-ku Probo Djatie dan rekan-rekan Persaudaraan Matahari semuanya.

Winda Stanza

Saya bersyukur sekali mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di Persaudaraan Matahari. Dulu rasanya hidup penuh nestapa, rasanya capek hidup, tersiksa. Serasa menjadi korban di dunia ini. Pokoknya dramatis banget, deh. 

Walau baru pada tahun 2023 saya bergabung, dan masih banyak hal yang belum mampu saya pahami, tapi saya tetap mau belajar disini, karena saya merasakan manfaat dan perbaikan yang nyata. Saya merasa lebih memiliki keberanian dan tak gentar dalam menghadapi dinamika kehidupan.

Kalau dulu ada masalah, saya sering merasa kehilangan arah, bingung serta ketakutan. Kalau sekarang, minimal saya tahu apa yang harus saya lakukan, saya tahu harus bersikap apa dan saya tahu kemana arah hidup ini. 

Terima kasih Mas Guru, Mbak Ay, tim, dan teman-teman semua yang sering sekali sharing di berbagai acara Persaudaraan Matahari.

Ketut Wasa

Tagline Persaudaraan Matahari sebagai Sekolah Kehidupan, karena ini menyangkut pelajaran spiritual yang tiada akhirnya selama hidup. Selain menjadi manusia yang berjiwa murni, juga melayani raga sebagai kendaraan jiwa. Simpel kelihatannya teorinya, namun memerlukan pembelajaran yang tiada henti untuk menjalankannya dengan benar, tahan banting sambil berusaha terus selama nyawa ada di badan.

Walaupun saat ini masih menyandang mukidiwan, namun tetap semangat belajar dan berusaha semaksimal mungkin 🙏🙏🙏

Gunawan Alloysius

Tagline Sekolah Kehidupan terdengar dan terasa lebih meresap dan sangat dalam, bukan berarti Persaudaraan Matahari tidak demikian. Terima kasih, Semesta, Mas Guru, Bunda Pieta. Dengan perubahan ini, semoga diri ini juga bisa dan terus lebih selaras dan bertumbuh bersama di Sekolah Kehidupan ini.

Syarif

Sangat setuju, Mas Guru, dengan perubahan Sekolah Kehidupan yang lebih saya pahami. Semoga Ajaran Spiritual Murni SHD lebih cepat saya pahami. Terima kasih Mas Guru, Mbak Ay. 🙏❤️

Wahyu Mustikarini

Sekolah kehidupan adakah tiket bagi saya untuk berproses, menggembleng jiwa dan raga menjadi manusia baru yang lebih bertanggung jawab, berdaya guna, bertumbuh degan cara hidup yang lebih natural dan otentik, hidup secara harmoni dengan sesama,  makhluk lain, dan seluruh alam: gunung, laut hutan.

Syukur kepada Tuhan dan terima kasih, Guru, Mbak Ay, untuk anugerah kesempatan belajar di Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari. 🙏🙏

Ahmad Tiger

KILAS BALIK

Pertama kali tahu dan kenal Pak Setyo Hajar Dewantoro beserta komunitas spiritualnya itu lewat pamflet di Telegram yang dibagikan oleh Bu Toetty Suwandi. Lalu saya ikutlah acara kajian perdana bertema Kesadaran Kristus di Yogyakarta. Bahkan, muka saya terpampang jelas di YouTube Persaudaraan Matahari sebagai peserta yang bertanya waktu itu. Namun karena dinamika diri saya ini parah banget, acak-acakan, ruwet, rumit, konslet, dan lain-lain, saya sama sekali tidak mudeng, di tambah dasarnya hanya ikut-ikutan. 

Setelah itu, saya sempat terperangkap di barisan para kaum sakit hati Pak Guru, dibarengi dengan momentum penyelarasan karena banyak penyusup di WAG, dan saya ikut kesapu juga meskipun tidak ada niatan untuk kabur.  Singkat cerita, saya terselamatkan kembali berkat Pak Guru dan bahkan menjadi salah satu narasumber Ngaji Roso.

SEKARANG 2025

Saya masih di sini. Entah karma baik apa yang membuat saya akhirnya bisa tetap bertahan dan lolos sapuan lagi, karena memang seingat saya ada dua kali penyelarasan berikutnya: saat Level of COnsciousness (LoC) saya 50 dan yang disapu adalah LoC 50 ke bawah, lalu baru kemarin LoC terakhir 40 yang disapu LoC 20 ke bawah. 

Rasa deg-degan dan takut pasti ada. “Aduh, gimana ya nanti kalau ke sapu lagi? Takut amnesia secara mendadak.” Ditambah pikiran ini gaduh banget, selalu ingin mengajak untuk berprasangka yang jelek-jelek terhadap Pak Guru karena tahu dua pentolan Persaudaraan Matahari,  leader yang terpandang, kok bisa mengundurkan diri/kabur. Namun setelah ada jawaban Pak Guru di WAG, itu menjadikan bahan untuk saya merenung. 

Lalu sekarang, apa? Terus belajar dan berusaha untuk bisa selalu konsisten, lebih tulus, berendah hati, meluruhkan ego diri, memberanikan diri untuk menguatkan mental di segala kondisi.

Terimakasih Pak Guru, Ibu Keisari Pieta, dan seluruh orang-orang yang berada di lingkup Persaudaraan Matahari.🙏♥️🙏

Zubaidi Hilang

SEKOLAH KEHIDUPAN, GURU KEHIDUPAN, kata kata yg tidak asing dalam dunia spiritual (dalam tanda kutip).

Tapi sungguh lain apa yg ada dalam pembelajaran kehidupan yang ada di Persaudaraan Matahari.

Bagi yg belum mengenal Persaudaraan Matahari saya kira 99,9% salah paham…. 

Dan yg sudah bergabung di Persaudaraan Matahari pun, 75% masih belum paham….

Hanya di Persaudaraan Matahari yang berbasis pada pemurnian jiwa dan raga dengan metode dan parameter yang presisi serta telah teruji: rileks…hening…peleburan sigel/purifikasi/pemurnian… transformasi….

Tentu, di luar PM banyak sekali yang menawarkan tentang pengampunan dosa, pemurnian, atau ruwatan, dengan cara yang macam-macam dan rumit, yang sejauh prasangka saya, justru malah memperkeruh jiwa…

Untuk menerima pernyataan saya ini pun tidak gampang, perlu kerendahan hati…. 

Padahal, orang yang benar-benar rendah hati itu sangatlah langka.  Belum tentu sekecamatan ada satu orang yang benar-benar rendah hati….

Persaudaraan Matahari…SEKOLAH KEHIDUPAN…. inilah tempat yang tepat untuk mentransformasi diri.

Tidak hanya mengajari mojok, duduk diam, merem, yang membuat malas bekerja….

Tapi hening beraksi dan menciptakan maha karya.

Menjadi bagian di Persaudaraan Matahari adalah anugrah terindah dalam hidup saya.

Terima kasih Mas Guru SHD, Mbak Ay.

Terima kasih, PM….

Heri B. Satriyono

Selamat atas Kelahiran Kembali yang Penuh Makna!

Semoga Grand Launching di Solo pada 13 Juli 2025 menjadi momen yang penuh cahaya dan menginspirasi banyak jiwa untuk mempelajari seni kehidupan seutuhnya di Sekolah Kehidupan ini. Perjalanan dari Suwung hingga ke puncak gunung-gunung sakral membuahkan transformasi yang sungguh membanggakan. Siap menyambut fase baru yang lebih canggih dan berdampak luas!

Jayalah Persaudaraan Matahari: Sekolah Kehidupan!

#SekolahKehidupan #PersaudaraanMatahari #FraternityOfPureLight #HolisticLearning #SpiritualEntrepreneurship

Maturnuwun Gusti, Guru Setyo Hajar Dewantoro, Mbak Ay Pieta, atas bimbingannya.🙏❤️💥

Wahyu Purwandaka

Tagline yang singkat, padat, jelas bagi siapapun yang tertarik dengan Persaudaraan Matahari dan ingin belajar mengenai kehidupan. 🙏🙏

Fathul Hadi

Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan

Pada 2021 awal, saya secara resmi menjadi peserta didik Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari setelah berjabat tangan dengan Sang Guru di Blitar, Jawa Timur.

Sebagai peserta baru tentu saja saya ngah-ngoh, ra mudeng dengan istilah-istilah/kosa kata yang Guru pakai dalam wedarannya, misalnya: tantra, tantrik, kasih murni, Guru Sejati, Rasa Sejati, memberkati, hooomm, dan lain-lain. 

Tetapi, pada saat yang sama, saya juga tidak menemukan sesuatu yang bisa saya bantah, tidak menemukan ketidakkonsistensian dalam ucapan dan penjelasannya. Justru yang saya temukan adalah pengertian-pengertian baru yang logis, masuk akal, benar, yang mengoreksi pemahaman lama.

Meskipun demikian, selama sekitar 1-2 tahun belajar, saya hanya menambah pengetahuan secara kognitif saja. Mengapa begitu?

  1. Meskipun secara kognitif saya tahu ada istilah sisi gelap, namun secara praktis saya tidak mengenalinya. Saya tidak mengenali sisi-sisi gelap itu melekat pada diri saya.
  2. Saya tidak membuka diri untuk mengenali, menyadari sisi-sisi gelap itu dalam praktik keseharian.

Saya bersyukur, di Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan, tersedia wahana praktik keseharian dan pengembangan diri yang bernama Pusaka Indonesia. Melalui Pusaka Indonesia inilah saya benar-benar dilatih, diarahkah, diberdayakan, dibukakan talenta-talenta baru, yang semuanya adalah untuk pengembangan diri. 

Yang paling penting dari itu adalah saya dikenalkan dan disadarkan akan sisi gelap yang masih melekat pada diri, untuk dibereskan dan disembuhkan.

Pada aspek lainnya, Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan juga memberikan fasilitas Sekolah Kepemimpinan dalam wadah The Avalon Consulting, yang membuka kelas kepemimpinan secara online. Sekolah ini juga sangat keren. Pada batch 9 Aloc ini, saya mengambil kelas Integrity; rupanya saya masih kesulitan menjadi apa adanya, dan memang, melepas topeng ini butuh gemblengan dalam beberapa waktu ke depan.

Persaudaraan Matahari sebagai Sekolah Kehidupan juga memberikan evaluasi proses dan hasil belajar para siswa secara berkala berupa nilai, angka numerik. Dalam menerima raport tersebut, para siswa diminta membuat refleksi atas pencapaiannya, apa yang telah dilakukan selama ini, apa tantangannya, dan bagaimana cara menghadapinya. 

Beragam respon muncul dari para siswa, mulai dari yang menerima dengan lapang dada dan memperbaikinya, hingga yang tantrum karena merasa terlecehkan. Pada momen-momen tertentu, siswa yang tidak memenuhi standar kelayakan akan dikeluarkan. 

Tidak seperti saat saya sekolah formal, nilai saya selalu bagus di atas 8, meskipun kadang-kadang ada yang dikatrol. Sedangkan di Persaudaraan Matahari, nilai diberikan apa adanya sesuai dengan kenyataan terkini. Dan memang beneran membuat hati pilu tiada terkira.

Lengkapnya mata kuliah di Persaudaraan Matahari yang membuatnya layak disebut sebagai Sekolah Kehidupan, dan saya sangat bersyukur menjadi murid di sini. Terima kasih Guru dan Ibu Pamomong 🙏

Ibnu Satria

Inilah sekolah yang dirindukan oleh semua jiwa yang hidup di Bumi. Diajari teknik pemurnian jiwa dengan laku hening yang benar agar jiwa jernih dan selamat. Juga diberikan wahana praktik ‘magang’ di semua lembaga afiliasinya, agar setiap pembelajar tahu sudah ada di mana pertumbuhan kesadarannya dan memperbaiki semua sisi gelap yang masih menempel di tubuhnya agar dibereskan.

Ay Pieta

Ya, gimana wong memang diajarkan cara hidup yang jernih. Saya seperti baru belajar hidup di tengah jalannya kehidupan. Mentransformasi diri sembari mendampingi transformasi kualitas metode belajar. Semua serba bergerak dinamis, dan PM selalu bergerak maju menyambut sesuatu yang lebih grande lagi, dan membuka gerbang evolusi selanjutnya.

Persaudaraan Matahari La Dolce Vita

Mukidin Tanpaen

Dengan adanya tagline SEKOLAH KEHIDUPAN, setidaknya sudah langsung memberikan pemahaman perkumpulan seperti apa PERSAUDARAAN MATAHARI itu.

Sebelumnya ketika membaca judul persaudaraan matahari, orang masih bertanya-tanya,” Ini perkumpulan apa, ya?”

Bahkan tak jarang ada yang mengatakan ini agama baru, penyembah matahari, atau apa saja hasil khayalan masing2 yg terlintas di benaknya ketika melihat / mendengar kata PERSAUDARAAN MATAHARI.

Tagline SEKOLAH KEHIDUPAN langsung memberi kesan kejelasan tentang bidang yang digeluti dari PERSAUDARAAN MATAHARI.

Rani Aprian

Teringat di masa lalu, saya ingin sekali bisa sekolah ditempat terbaik, menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya, karena saya menyukai dunia pendidikan. Cita-cita itu pun pupus kala dihadapkan dengan realita kehidupan yang mengharuskan saya untuk menutup impian itu. 

Hingga suatu saat saya “nyasar” ke Persaudaraan Matahari, yang saya sendiri sebenarnya tidak tahu apa yang diajarkan di sini. Kata spiritualitas saja terasa begitu asing bagi saya. Dan dari “nyasar” inilah saya justru bersyukur, karena menjadi memahami untuk apa saya diberi kesempatan hidup dibumi ini.

Dengan Guru SHD terus berproses berlari kencang mewujudkan visi yang agung, ada rasa senang yang muncul karena pasti akan ada suatu pertumbuhan yang baru lagi di Persaudaraan Matahari. Tetapi aku juga mengakui disisi lain juga ada rasa khawatir: apakah saya mampu menyesuaikan langkah yang harus semakin cepat, sehingga bisa lolos QC kelayakan di Persaudaraan Matahari yang standarnya semakin tinggi, yang semakin tidak mentolerir adanya sisi gelap, sementara saya masih berjibaku membereskannya.

Tiap pikiran itu muncul, saya mengingat bahwa yang dalam kendali saya adalah berusaha di prosesnya, sementara hasilnya seperti apa, itu diluar kendali saya dan memang harus berpasrah.

Kini, cakupan silabus di PM lebih luas, berisi ilmu-ilmu kehidupan yang penting dalam mencetak SDM yg mulia. Maka memang benar, dan saya yakin yang bisa diharapkan untuk bisa merubah dan memperbaiki bangsa dan negara ini memang dipersiapkan disini. 

Sudah banyak contoh para pejabat maupun orang-orang yang berpengaruh di negeri ini, meski pendidikannya di sekolah terbaik di dunia pun, pada akhirnya hanya menimbulkan kerusakan, karena tidak ditopang jiwa yang bersih dari sisi gelap dan karakter luhur yg kuat. 

Secercah harapan baru berasal dari sini dari Sekolah Kehidupan ini. ~

Ranu Kusno

Sekolah kehidupan (School of Life)

Semenjak bergabung dan mengikuti pola pengajaran di Persaudaraan Matahari ini, selama 2 tahun saya pribadi banyak merasakan perubahan, terutama dalam pola nalar yg benar dan sehat. Semua itu didasarkan untuk benar-benar menghayati tujuan hidup yang sesungguhnya, lewat jalan kebenaran yang sebenarnya, seperti yang Mas Guru SHD, Mbak Ay, dan juga leader ajarkan, baik dari wedaran di WAG ataupun lewat webinar juga di channel YouTube Mas Guru. Saya sangat bersyukur juga berterimakasih bisa bergabung dan berusaha menjadi mahasiswa abadi di sekolah kehidupan ini sampai akhir hayat.

Sekolah kehidupan disini bertujuan untuk menemukan jati diri dalam diri sendiri hingga bertemu dan tertuntun oleh Sang Diri Sejati, bahwa sesungguhnya hidup saat ini dan kelahiran/ kehadiran dibumi ini adalah untuk terus memperbaiki diri hingga menjadi lebih baik bagi dirinya dan bermanfaat untuk semua nya: bahagia, berkarya, berdikari, dan berkelimpahan. 🙏🙏

I am internal student in school of life.

Fajar Prihattanto

Perjalanan panjang pencarian kebenaran membuat saya terseret pada arus kehidupan dan nyangkut di komunitas spiritual ini, yang dulu saat saya ikut pertama kali masih bernama Mahadaya Institute. Saat diubah dengan nama Persaudaraan Matahari jujur secara pribadi saya kurang sreg dengan nama ini. Nama yang terkesan eksklusif, kurang inklusif, aneh, dan kadang kaya nyerempet ke nama perguruan silat atau sejenisnya. Sama halnya saat saya mendengar nama Pusaka Indonesia Gemahripah (PIG), selain saya tidak setuju ada partai di dalam komunitas spiritual, saya juga kurang sreg dengan singkatannya yang menjurus pada nama (maaf) binatang dalam bahasa inggris. Tetapi apalah arti sebuah nama. Yang penting bukan nama, tapi aksinya apa. Saat itu saya juga tidak mungkin memprotes atau usul pergantian nama, karena siapalah diri ini hanya insan biasa.

Eh lha kok akhirnya Pusaka Indonesia Gemahripah (PIG) berubah jadi Pusaka Indonesia (PI), bukan partai juga, menjadi organisasi kemasyarakatan. Saat ini PM juga punya tagline baru Sekolah Kehidupan. Terasa lebih bersifat inklusif, terbuka, membumi, meskipun hanya tagline saja, nama tetap PM. Entah jika suatu saat Persaudaraan Matahari juga berubah menjadi Sekolah Kehidupan. Wallahu alam.

Selain ajaran yang saat itu saya anggap sederhana, banyak kecocokan dengan pemahaman-pemahaman saya sebelumnya, logis, tidak dominan klenik, juga sangat berdampak pada kebahagiaan, sikap, cara pandang kehidupan. Dan satu lagi yang membuat saya merasa mantap berada di sini, selalu ditekankan sikap tidak mudah percaya pada ajaran sebelum membuktikan sendiri, ditanamkan sikap netral sebelum mengalami sendiri, mengetahui secara otentik.

Bahkan sikap netral dan kritis itu juga terbuka lebar untuk gurunya sendiri. Waw… ini tantangan yang sangat keren karena biasanya komunitas spiritual, agama, keyakinan/kepercayaan tidaklah demikian. Konsep ini sangat cocok dengan pola pendidikan modern yang memerdekakan murid, menanamkan sikap kritis pada murid, mengasah kemampuan reflektif guru dan murid, keterbukaan pada oposisi dalam sistem pemerintahan, kemerdekaan kritik seni pada penciptaan suatu karya seni.

Sampai saat ini saya masih bersikap kritis, tidak mudah percaya sebelum membuktikan, saya terus mengamati, menganalisa, konsistensi ajaran dengan ajaran, antara ajaran dengan perbuatan, ajaran dengan output tindakan, karakter, dan lain-lain. Meskipun sebagian besar hasil analisa ini masih cukup rapat saya simpan sendiri. 

Suatu saat, jika semesta mengizinkan akan saya sampaikan pada Guru Setyo Hajar Dewantoro, tapi tampaknya saya belum cukup nyali dalam waktu dekat ini. Dan tampaknya sikap inilah yang membuat saya kurang berkembang, mudah ambrol, karena mungkin terselip prasangka, kesalahpahaman, banyak mikir, dan lain-lain.

Sering saya mendapatkan pertanyaan: “kenapa masih bertahan di komunitas ini?” Saya biasanya akan menjawab dari beberapa point di atas, dan saya katakan, saya sampai saat ini belum menemukan ajaran yang sekeren ini. Jika suatu saat saya sudah menemukan ajaran yang lebih baik, maka saya akan beralih ke ajaran itu, tapi hingga saat ini kenyataannya memang belum menemukan, entah esok hari, entah lusa nanti.

Terima kasih kepada Guru dan Tim, masih diperkenankan untuk belajar di komunitas ini. 

Semoga pembaruan tagline ini membawa angin segar perubahan perbaikan di komunitas.

Aamiiin. Mestakung. 🙏

YP Kristyanto

Bagi saya tagline ini terasa lebih membumi ketimbang istilah spiritual yang umumnya diasosiasikan dengan hal yang bersifat klenik meski sangat jelas Persaudaraan Matahari tidak mengajarkan orang jadi sakti, bisa tahu masa lalu dan masa depan atau cara mudah, berkelimpahan materi. Justru, keinginan saya untuk selalu dapet cuan supaya hidup enak, jadi salah satu penghambat untuk bisa merasakan bahagia yg konstan, dan itu saya dapatkan bukan dengan ritual berbayar tapi saat numpang mandi. Saya berpikir kalau memakai sabun orang yang ada di situ, sabun saya tidak terpakai, lebih hemat tidak perlu membeli, astaga!! sebegitu parahnya saya.

Masih banyak yang harus saya bereskan dengan belajar di sekolah ini. Bagi saya, ini sekolah yg tidak pernah mencari murid tapi banyak orang yang mencari.

Sekolah yang tidak ada jenjang akhirnya, tidak ada liburnya, tapi ada raport yang ketika diterima pasti presisi karena bisa dirasakan bedanya saat nilai jeblok dengan saat mencapai nilai diatasnya. 

Terima kasih Mas Guru, Mbak Ay. Guru kehidupanku.

Nyoman Suwartha

Sebagai salah satu artefak, saksi sejarah perjalanan Persaudaraan Matahari, hanya bisa mengatakan luar biasa atas perkembangan dan metamorfosis Persaudaraan Matahari dari semula Mahadaya Suwung, Mahadaya Institute, lalu menjadi Persaudaraan Matahari (dengan versi Go Internasionalnya Fraternity of Pure Light) hingga tagline terbaru “Sekolah Kehidupan” yang makin mentransformasi Persaudaraan Matahari sebagai sekolah spiritual yang terbaik di dunia.

Anis Syahrir

Di Persaudaraan Matahari, saya diajarkan untuk jujur pada diri sendiri, belajar untuk tulus, belajar untuk mensyukuri setiap anugerah, belajar integritas, belajar mengenali ego. Ya, di sini saya belajar hidup dan mengenali jati diri yang selama ini tidak pernah saya kenali. Selama ini saya asing dengan diri sendiri. Saya bersyukur bisa belajar di Persaudaraan Matahari, dan di sinilah memang sekolah kehidupan yang sesungguhnya. Tidak ada tempat belajar seperti ini di luar sana 🙏🏿

Akang Sa

Biarlah di sekolah kehidupan ini tercipta para ksatria ilahi, manusia-manusia tercerahkan.

Topit Roesdi

Tagline Persaudaraan Matahari berganti dari “Sekolah Spiritual” menjadi “Sekolah Kehidupan”. Kalau menurut saya bukan sekedar ganti tagline. Ini memang transformasi Persaudaraan Matahari menjadi lebih sempurna. Dulunya kita diajarkan bagaimana berspiritual yang benar, seiring berjalannya waktu dan semakin naiknya tingkat kesadaran Mas Guru, transformasi pembelajaran terus ditingkatkan mengikuti gerak Semesta pembelajaran makin disempurnakan. Kami tidak hanya diajarkan berspiritual tapi juga bagaimana beraktifitas dengan berspiritual, digodok untuk bisa mentransformasi diri menjadi manusia yang bermanfaat, menjadikan kami manusia seutuhnya. Terima kasih Mas Guru juga Mbak Ay 🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Mint

Luar biasa, terkesan simple namun sangat memberi wajah baru terhadap “perkumpulan” Persaudaraan Matahari. Sebelumnya, Persaudaraan Matahari memberi kesan perkumpulan pembelajar spiritual yang kental dengan metafisika. Sekarang dengan penambahan kata Sekolah Kehidupan, memberi kesan akademis, suatu tempat pembelajaran yang terstruktur dan sistematis, jauh dari kesan klenik, gaib, non-material.

Muhammad Ikhsan

Tepat tanggal 25 Juni, saat ada arahan dari Guru SHD untuk menyebarkan info Webinar yang digelar Kamis, 26 Juni 2025, sekaligus pengalaman (testimoni), saya pun membagikan info ini (repost) pada status WA dengan narasi kurang lebih :

Sejak ikut pertama kali di tahun 2023, saya tak pernah absen. Inilah kuliah kehidupan terbaik yang pernah saya ikuti.

Juga repost pada halaman Facebook dengan narasi :

Segala pertanyaanku tentang misteri kehidupan dijawab dengan tuntas dan memuaskan oleh beliau narasumber acara ini, Guru SHD. Dan, andai saya mati hari ini, maka saya sudah tak punya pertanyaan lagi. Tapi saya akan tetap hidup untuk menyaksikan dan menjadi bagian dari lahirnya peradaban surgawi.

Sebagai anak didik yang sedang belajar di dalamnya, saya akan mencoba menjelaskan menurut apa yang saya pahami.

Sekolah Kehidupan, ya dua kata itulah memang yang paling mewakili untuk mendeskripsikan secara singkat apa yang diajarkan dalam sekolahan ini. Semua nilai–nilai luhur diajarkan, dituntunkan dan diteladankan didalamnya, nilai – nilai luhur yang sering disebutkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kejujuran, ketulusan, tanggung jawab, rendah hati, dan lain-lain. 

Tapi faktanya, semua istilah itu menjadi abstrak jika coba kita pertanyakan contoh konkret dalam perilakunya seperti apa? Nggak ada contoh nyata yang masih hidup, yang bisa ditanyai langsung resepnya gimana.

Wah, saya maksain dengan bahasa diatas kok malah mumet dewe ya, wkwkwk.

Gini wes, gampangnya.

Saya nih ya, pernah makan kue uenak, saya kepincut pengen tahu resepnya biar saya bisa bikin dan makan kue itu kapan aja. Pengen belajar, biar rasanya sama persis dengan yang saya makan, maka saya harus belajar pada pembuat kuenya langsung.

Agar belajarnya juga cepet, maka saya harus didampingi, mulai dari belanja bahannya di toko apa, karena di toko ini barangnya bagus dan baru semua, penjualnya juga cantik, terus takaran bahan berapaan, nyampur bahannya mulai dari apa dulu, ngaduk bahannya gimana, apinya gimana, dan seterusnya. Itu kira-kira, ya. Itu baru urusan kue.

Ya wes pokoknya seperti itu lah. Dan saya yakin, setiap siswa yang belajar di sini akan menjadi, ya… semacam “OASE KEHIDUPAN”.

Dadah…. penderitaan…!!! Maaf ya, kita sudahi sampai di sini, saya sudah bosen..😂🤣

Selamat datang kebahagiaan…

Kita akan bersama selamanya….😂😂🤣

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda