
Pada mulanya, saya membentuk Komunitas Suwung seiring dengan judul buku Best Seller saya di 2017, Suwung. Sesuai dinamika, nama komunitas yang saya asuh berubah jadi Komunitas Mahadaya Suwung lalu berubah lagi di tahun 2018 menjadi Mahadaya Institute.
Pada 21 April 2021, muncul nama baru yaitu Persaudaraan Matahari; nama ini diluncurkan menggantikan nama sebelumnya sekaligus dibarengi perubahan pengelola. Perubahan nama ini terjadi seiring penyingkapan terhadap realitas RA Sang Matahari Jagat Raya, yang menjadi sumber cahaya kesadaran murni, dan sangat populer dalam tradisi spiritual Mesir Kuna.
Di tahun 2022, saat saya dan tim berhening cipta di Lourdes, Perancis, muncul pesan Semesta tentang tagline baru: Fraternity of Pure Light. Lalu, muncul juga nama Sagrada Familia untuk mendeskripsikan apa sebenarnya Persaudaraan Matahari. Semua kata ini memang sangat langitan, tak banyak yang mengerti apa makna luhurnya. Tapi yang pasti, perubahan-perubahan itu selalu menandai datangnya fase baru – tentu saja selalu ada dinamika yang mengiringinya. Ya memang mirip dengan fenomena seorang ibu yang melahirkan bayi, ada rasa sakit dan darah yang keluar. Faktanya memang seiring perjalanan waktu Persaudaraan Matahari makin canggih sistem pembelajaran dan pergerakannya.
Lalu tepat di hari ini, sebagai buah dari perjalanan saya ke Singapura, Malaysia, Vietnam, Hong Kong hingga China – yang terlama di China sekitar 16 hari dan diwarnai kunjungan ke puncak gunung-gunung sakral di China, muncullah terobosan baru. Pesan Semesta yang saya terima sangat kuat, hari ini disahkan identitas dan tagline baru untuk Persaudaraan Matahari sebagai SEKOLAH KEHIDUPAN. Ide ini sudah muncul sejak sebulan lalu dalam rapat antara tim Persaudaraan Matahari dengan sebuah tim kreatif yang berisi anak-anak muda cerdas, lalu menjadi matang setelah digodog di dapur Persaudaraan Matahari.
Identitas baru ini memang lebih relevan karena memang yang diajarkan di Persaudaraan Matahari bukan sekadar “ilmu spiritual”. Di sini para pembelajarnya digembleng dengan ilmu kehidupan yang holistik: meditasi, psikologi, leadership, manajemen, entrepreneurship, filsafat, kewarganegaraan, geopolitik, pertanian, jamu/herbal, patriotisme, sejarah, dan lainnya.
Ya di hari ini, lewat tulisan ini, disahkan kelahiran kembali Persaudaraan Matahari sebagai Sekolah Kehidupan. Grand launchingnya nanti kita buat di Solo tanggal 13 Juli 2025.
Tentu saja, kelahiran baru pasti diiringi dinamika: ya memang inilah cara kerja Semesta untuk menyelaraskan, untuk membuat Persaudaraan Matahari dan semua lembaga dalam naungannya benar-benar Pristine.
Setyo Hajar Dewantoro
Pendiri dan Pengasuh Persaudaraan Matahari
Guangzhou, 8 Juli 2025
Reaksi Anda: