Menjalankan peran sebagai Guru Spiritual, sebenarnya tidak mudah. Yang pasti, semua kata yang disampaikan kepada para pembelajar, harus otentik. Segala prinsip luhur yang disampaikan, harus dijalankan dalam keseharian. Jika bicara tentang Kasih Murni, ya harus seperti itu kenyataannya; senantiasa terhubung dengan sumber kasih murni di dalam diri; setiap gerak pikir, kata-kata dan tindakan dalam keseharian, senantiasa dilandasi kasih murni yang memancar dari relung hati.
Saat saya mengajarkan hening, tentu saya dulu yang harus selalu hening dengan kualitas hening yang memadai. Sangat tidak lucu, mengajarkan teknik hening, jika saya sendiri rajin spaneng. Demikian juga, jika saya mengajarkan kesetiaan penuh pada Tuhan, itu saya buktikan dalam keseharian, apapun resikonya. Termasuk ketika sebagian orang menuduh macam-macam, padahal saya konsisten 100% dengan apa yang saya ajarkan. Orang-orang yang sering mendampingi saya, pasti mengerti benar soal ini.
Saya totalitas membimbing semua pembelajar di Persaudaraan Matahari, agar semua benar-benar bisa hening, terhubung pada Sumber Kasih Murni di relung hati hingga mengalami purifikasi dan transformasi. Tidak ada kata setengah-setengah. Saya berikan yang terbaik.
Tapi pada akhirnya, keberhasilan sangat ditentukan oleh para pembelajar sendiri. Apakah mereka sungguh-sungguh menjalankan apa yang saya ajarkan atau tidak. Saya sendiri memprioritaskan target kualitas bukan kuantitas. Jadi, saya sama sekali tidak sedih, saat banyak orang memilih menjadikan saya sebagai mantan guru mereka – saya tahu mereka memang tak siap untuk saya gembleng dengan keras. Saya sudah bahagia, ada beberapa orang saja yang benar-benar jadi, mengerti soal spiritualitas yang sesungguhnya, lalu mencapai level kesadaran yang terbilang tinggi.
Saat ini, peran saya tak hanya jadi Guru Spiritual. Ada peran-peran lain yang menyita waktu dan energi. Maka telah dikembangkan sistem pendukung. Sekarangm ada tim yang menangani ratusan pembelajar yang mengikuti program kepamomongan.
Selamat bertumbuh dalam keheningan!
Setyo Hajar Dewantoro
10 Oktober 2022
Reaksi Anda: