Skip to main content
Refleksi

Belajar Mindfulness Saat Bekerja sebagai Public Relation di Sekolah Internasional

22 July 2025 Maria Dewi No Comments
Belajar Mindfulness Saat Bekerja sebagai Public Relation di Sekolah Internasional - Maria

Sebelum mengenal ‘Mindfulness (meditasi)’ ala Persaudaraan Matahari, hidup saya terasa seperti dikejar-kejar terus. Apalagi saat bekerja sebagai Public Relation bagian desain grafis, mudah burnout, sering kelelahan, ide mentok, dan kadang sampai lupa hal-hal penting karena terlalu banyak yang harus diurus.

Tapi sejak belajar mindfulness di Sekolah Kehidupan, semuanya mulai berubah. Saya jadi sadar pentingnya memberi jeda untuk diri sendiri. Nggak harus melakukan apa-apa, cukup duduk tenang, menyadari napas, dan benar-benar hadir di momen saat ini. Mulai belajar bersyukur atas hal-hal sederhana termasuk napas. Ternyata itu sangat menenangkan.

Dulu, saya bekerja seperti dikejar target dan ambisi. Semua harus cepat, harus selesai, dan harus terlihat baik. Tapi, sekarang saya belajar untuk bekerja dengan lebih sadar. Nggak buru-buru, nggak terlalu ngoyo. Dinikmati saja prosesnya.

Belajar di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari ini, membuat saya sadar kalau selama ini hidup saya digerakkan oleh pikiran yang terlalu sibuk: ingin membuktikan sesuatu, ingin terlihat oke di mata orang lain. Padahal, itu sangat melelahkan. Bukan cuma fisik, tapi pikiran pun capek luar biasa.

Saat mulai latihan meditasi, awalnya terasa nggak mudah. Napas yang biasanya otomatis, ketika diajak untuk disadari, malah terasa janggal. Sulit untuk fokus dan menikmati momen saat ini. Pikiran saya sering loncat-loncat belum selesai satu hal, sudah ke pikiran yang lain. Tapi pelan-pelan, saya belajar untuk terus kembali menyadari napas. Hadir. Dan dari situ juga saya belajar bersyukur karena, ya, tanpa napas, saya nggak bisa bekerja atau menjalani hidup.

Pernah juga saya bertanya ke diri sendiri, “Memangnya saya bisa bekerja dengan penuh kesadaran dan ketulusan?”  

Tapi seiring waktu, ketika saya mulai konsisten latihan meditasi mindfulness, saya mulai mengenal dan mengakui kelemahan saya sendiri. Dari sana, saya belajar memperbaiki. Saya belajar mengolah luka batin, trauma, dan pola pikir lama yang selama ini menghambat. Tanpa biaya apa pun GRATIS, hanya bermodalkan nafas. 

Sekarang saya merasa lebih ringan. Lebih bisa menerima kalau pekerjaan belum selesai hari ini, ya nggak apa-apa, lanjutkan besok. Nggak perlu memaksakan diri kalau memang belum sanggup secara fisik dan hati. Yang paling penting, saya jadi lebih berani untuk jujur. Kalau salah, saya belajar untuk mengaku salah. Nggak perlu muter-muter cari alasan. Cukup jadi diri sendiri apa adanya. 

Latihan mindfulness benar-benar membantu saya bekerja dengan lebih sukacita. Bukan cuma soal produktif atau nggaknya, tapi soal bagaimana saya belajar menikmati proses sepenuhnya dan menjalani hidup dengan lebih jujur dan sadar.

Kalau teman-teman sendiri bagaimana? Ada nggak pengalaman pribadi ketika belajar mindfulness (meditasi), baik di tempat kerja, di rumah, di ladang, di dapur, atau dalam kehidupan sehari-hari?

Pernah nggak merasakan perubahan cara pandang atau sikap dalam menghadapi kehidupan karena belajar mindfulness (meditasi) ala Persaudaraan Matahari?

Kalau ada, yuk sharing. Siapa tahu cerita kita bisa saling menguatkan dan menginspirasi bagi yang lain.

 

Maria Dewi
Pembelajar Sekolah Kehidupan
21 Juli 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda