Skip to main content
Refleksi

BRAIN SPA, MIND SPA

1 September 2025 Persaudaraan Matahari No Comments
Brain Spa 1 - Persaudaraan Matahari Sekolah Kehidupan

Judul artikel ‘Brain Spa, Mind Spa’ yang menggemaskan ini terpantik dari obrolan dengan salah satu teman setelah merasakan manfaat meditasi/hening penjernihan diri bagi otaknya yang sering dipakai dengan berlebihan, sehingga sering menimbulkan ngebul, burnout, mental overload, dan stress. Beliau menceritakan pengalaman dengan gambaran seperti melakukan brain spa, sehingga kepala terasa segar kembali sehingga siap untuk bekerja dengan lebih jernih dan fit.

Walaupun istilah ini dipakai sebagai langkah medis untuk membersihkan sumbatan pada jaringan pembuluh otak, tetapi ‘spa’ yang dimaksud adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman relaksasi bagi tubuh dan pikiran, sehingga menjadi fit, segar dan bugar kembali. Menurut google engineer, SPA adalah singkatan dari Bahasa Latin, yakni Sanitas per Aquam atau Solus per Aqua, yang berarti “kesehatan melalui air”. Istilah ini merujuk pada kegiatan terapi yang memanfaatkan air dan teknik perawatan lainnya untuk relaksasi, meremajakan tubuh, serta meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Saat ini SPA dipakai untuk semua jenis media terapi yang bertujuan untuk memberikan perawatan dan meningkatkan kesehatan melalui pengalaman relaksasi.

Manfaat meditasi/hening secara umum memang untuk mendapatkan sensasi relaksasi pada tataran tubuh fisik. Selama meditasi/hening berjalan, pancaindra bisa saja diberi bermacam-macam stimulus agar terjadi sensasi relaksasi pada tubuh fisik. Semakin rileks tubuh fisik, semakin memberikan sensasi nyaman, maka tujuan bermeditasi/hening dianggap sudah tercapai. Apabila terjadi ketegangan pada tubuh fisik – seperti otak ngebul, spektrum emosi destruktif yang meronta, pikiran negatif merajalela – kemudian berangsur menjadi reda, lebih rileks, adem dan ayem, maka dikatakan seperti melakukan brain spa dan mind spa.

Meditasi/ hening, dianggap sebagai upaya merawat dan meremajakan otak dan pikiran, karena tercipta pengalaman relaksasi dengan lepasnya beban ketegangan pada tubuh, pikiran dan emosi, sehingga terasa segar dan bugar kembali.

Dengan bermeditasi/hening penjernihan diri, saya seperti melangkah kepada aksi perawatan dan peremajaan yang lebih dalam lagi. Kegiatan pemeliharaan dan perawatan spa ini tidak hanya pada tataran mind (pikiran), tetapi ke ‘lapisan kesadaran (mind)’ yang lebih dalam, seperti lapisan bawah sadar (subconscious mind) dan lapisan tidak sadar (unconscious mind). Mencapai ‘relaksasi merupakan pintu gerbang’ untuk melangkah kepada aksi pemeliharaan pada lapisan kesadaran yang lebih dalam, berupa pembersihan atau penjernihan lapisan kesadaran, agar terjadi peningkatan kesehatan bagi mental dan fisik yang holistik dan awet dalam jangka waktu panjang.

Mengupayakan kejernihan lapisan kesadaran rasanya memang seperti melakukan brain spa dan mind spa sesering mungkin sepanjang hari. Melakukan perawatan dan pemeliharaan kejernihan serta ‘kesehatan dengan cara paling hemat’. Dinamika mental maupun emosi yang naik turun, bisa segera diredakan dengan melakukan meditasi/hening penjernihan diri, sebagai bentuk ‘self care dan ‘self compassion, maupun ‘self healing’  dan ‘detoksifikasi’, melepas ‘mental block dan menjadi ‘cycle breaker bagi ‘siklus ruminasi’ tak berujung. Dengan menjadi ‘sadar penuh’ menikmati ‘present moment, rasanya seperti mengisi kembali (recharge) energi yang terbuang sia-sia tanpa dampak yang positif, dan melindungi diri dari sumbatan pada ‘simpul energi atau cakra’ sehingga ‘kesehatan mental’, jiwa dan raga tetap terjaga.

Dengan meditasi/hening pemurnian diri, saya diajarkan untuk menjadi sadar penuh dan tidak berhenti pada relaksasi atau tidak hanyut dalam relaksasi – ‘relaksasi hanyalah pintu gerbang menuju keheningan’.

Biasanya, setelah terjadi ketegangan akibat gerak pikiran yang berlebihan, begitu terasa rileks sedikit saja pasti serasa seperti menemukan kenikmatan (pleasure) fisik yang menyamankan. Kenyamanan fisik yang membuat ketagihan, dan seringkali malah membuat diri menjadi lupa untuk sadar penuh pada nafas naturalnya. Hanyut dalam sensasi kenyamanan malah membuat malas untuk meditasi/hening, bahkan bisa berkembang menjadi obsesi atau ketagihan dengan sensasi kenyamanan fisik tersebut. Sehingga bukannya melanjutkan brain spa yang menyembuhkan dan mendetoksifikasi dengan menyeluruh, tetapi malah mengejar sensasi kenyamanan fisik dan melekat dengan rasa yang dianggap nyaman saja. Siklus jebakan batman inilah yang menjauhkan dari upaya penjernihan diri secara holistik, dan memperkuat kemelekatan dengan sensasi kenyamanan fisik.

Mencegah selalu lebih baik ketimbang mengobati. Sebelum mengkristal menjadi penyakit fisik yang berat, saya lebih memilih langkah antisipatif merawat dan memelihara kejernihan, kebugaran, serta kesehatan mental, emosi, jiwa dan raga, dengan cara paling hemat dan tidak nyasar. Yakni, mereset stres dan burnout, menata fokus, dan melepas mental overload – tanpa intervensi alat dan obat apa pun, hanya dengan melatih kesadaran pada nafas natural sepanjang hari. Latihannya memang tidak semudah memakai intervensi alat, hasilnya pun tidak bisa instan seperti menggunakan alat bantu pemantik relaksasi. Tetapi, bagi saya cara ini paling natural, tanpa efek samping yang menimbulkan degradasi kesehatan di kemudian hari. Dan yang paling penting lagi, tanpa dampak destruktif bagi jiwa apabila saatnya pindah ke dimensi lain.

Sudah mencoba?

“Time is not a healer. Consciousness is” ~ Pure Consciousness

 

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
30 Agustus 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda