
Entah kenapa saya kangen sekali dengan ‘Panduan Meditasi Taunus’ yang sudah ada di website PM sejak tahun 2022. ‘Meditasi/Hening Penjernihan Diri’ yang dilakukan bersama peserta program Super Training Eropa tahun 2022 dengan durasi panjang yang perlu waktu khusus untuk menyelesaikan satu audio penuh. Ada kalimat yang selalu sangat tegas lantang terdengar di antara kalimat panduan lainnya, yaitu tentang materialisasi dan peleburan hati yang jahat.
Tidak terasa memasuki kuartal keempat tahun 2025, tiga tahun kemudian proses materialisasi sedang berjalan. Chaos dan order – kekacauan dan keteraturan – berhamburan sebagai bukti proses sinkronisasi yang tidak pernah berhenti. Akhirnya, saya bisa memahami mengapa dalam gerak Semesta selalu ada chaos dan order. Ternyata ini merupakan bagian dari sinkronisasi. Sinkronisasi hanya akan terjadi apabila dapat menghadapi chaos dengan sikap yang tepat, dengan ‘Ketulusan’ dan ‘Kepasrahan’, dengan ‘Keberserahan Diri dan Totalitas’. Tanpa laku kesadaran yang maksimal dan integritas pada ketepatan sikap, maka akan menimbulkan chaos baru lagi dan lagi, menjauhkan dari keteraturan yang sinkron dengan irama Semesta. Anggap saja chaos seperti ujian praktik yang harus mendapatkan stempel kelulusan oleh Hukum Semesta, sebagai tanda sah untuk melangkah maju.
Sebagai salah satu elemen yang selalu terbawa dalam gerbong perjuangan menuju visi misi luhur nuh jauh di atas sana, saya menyaksikan dan merasakan sendiri bagaimana fase materialisasi terjadi. Tampak perlahan dan tidak terasa sudah memasuki tahun kesekian penuh dengan dinamika dan perjuangan yang tidak kaleng-kaleng. Memang sulit membayangkan seperti apa bentuk materialisasi, karena Semesta bergerak dengan acak dan tidak bisa dipetakan ala paranormal. Tujuan nun jauh di sana memang tampak jelas dan bersinar, tetapi langkah dan step realisasi hanya bisa tampak sejauh kesiapan dari manusia yang menjadi wahana bagi Semesta. Seberapa pristine (jernih) wahana, akan menentukan kesiapan untuk melangkah dan menjalankan tahapan yang harus dijajaki selanjutnya. Ijasah yang berstempel kelulusan harus didapatkan dulu sebelum dinyatakan fit and proper untuk masuk ke gerbang baru berikutnya. Bahkan, dari sekian tahun pengalaman magang di lembaga yang menaungi perjalanan ini, setiap perencanaan kerja yang tertuang dalam dokumen, selalu berakhir dengan jalan cerita berbeda, karena tidak pernah ada dalam perencanaan awal. Kesetiaan total menari dengan irama semesta, selalu membuka pintu ajaib untuk melangkah ke satu titik yang tidak pernah bisa diprediksi sebelumnya.
Apabila digambarkan dalam sebuah kerangka manajemen proyek, timeline proyek bagi fase materialisasi dalam mencapai tujuan yang luhur ini penuh dengan gambar awan, alias belum dapat diidentifikasi dengan jelas. Dan, yang bisa dilakukan para wahana-nya hanyalah fokus mengerjakan apa yang bisa dilakukan saat ini, yang ada di depan mata dengan sebaik-baiknya. Tanpa mengkhayalkan harapan egoistik akan impian masa depan yang masih penuh awan. Yang bisa dilakukan dengan upaya terbaik yang ada di depan mata, sesederhana menjaga kestabilan kualitas kejernihan kesadaran, karena nafas manusia adalah nyata selalu ada di depan mata. Kejernihan kesadaran berimbas kepada kualitas kinerja di setiap langkah operasional, menjaga kesetimbangan di setiap langkah, dan selalu bersiap dengan gelombang dinamika chaos dan order berikutnya. Begitu terus cahos dan order tidak akan berhenti, sinkronisasi berjalan terus tiada henti, maka yang paling aman dilakukan adalah menjaga agar selalu hidup dalam ‘kesadaran murni’ yang meditatif sepanjang waktu.
Proses sinkronisasi sudah pasti terasa sebagai kekacauan (chaos), karena merupakan peristiwa yang dianggap tidak menyenangkan, tidak sesuai harapan indah sehingga tanpa ‘kesadaran’ yang baik, akan menimbulkan rangkaian kisah drama penderitaan. Apabila disikapi dengan tepat maka kemudian membentuk sebuah keteraturan (order) yang baru. Dengan menyikapi situasi dengan medan energi yang baik, maka inilah momentum peluang hadir dan terbuka, yaitu langkah berikutnya yang harus dijalankan. Inilah yang saya sering sebut dengan peluang keajaiban, karena selalu hadir tanpa disangka, ajaib, dan di luar nurul.
Materialisasi ini bukan adegan sulap mengubah batu jadi emas, tetapi proses penataan secara energi yang pelan-pelan bertransformasi menjadi semakin pejal dan menjadi padat, termateriel dan diinternalisasi dalam bentuk, yakni peluang, koneksi, pekerjaan, manufaktur, dan proses produksi yang dapat dijalankan dan hasilnya bisa dinikmati oleh banyak pihak. Khayalan indah tentang pencapaian instan, tidak akan mendukung proses sinkronisasi. Sebaliknya, kestabilan kesadaranlah yang membuat proses sinkronisasi ini bergerak selaras dengan irama Semesta.
Saya cukup bangga dengan segala upaya, kerja keras, dan pengorbanan, serta totalitas, yang saya lakukan sampai saat ini, sehingga mampu berkontribusi dalam proses sinkronisasi, sekecil apa pun porsinya. Bagi yang berorientasi pada cuan ekonomik dan zona kenyamanan hidup, memang tidak cocok menari bersama irama Semesta. Irama Semesta yang digambarkan sebagai sesuatu yang indah dan harmoni itu, ternyata membutuhkan kerja keras pada jalur dan arah kompas yang tepat, untuk memantaskan diri menari bersamaNya. Ibaratnya mau menari dengan harmoni dengan alunan lagu yang super indah, tentu membutuhkan latihan yang tidak kaleng-kaleng secara tekun dan konsisten, agar dapat memantaskan diri dengan irama indah yang mengalun. Bekerja keras untuk berlatih menari dengan gerakan yang tidak disukai dan tidak diinginkan, tetapi dibutuhkan bagi tercapainya tujuan luhur yang menjadi Rancangan Agung.
Mungkin banyak yang belum mampu memahami kisah reflektif yang saya bagikan ini. Tetapi apabila dibaca dengan meditatif, dengan ruang kesadaran yang tepat, maka kami jamin akan lebih mudah menghayati kisah ini. Memahami dengan ‘kesadaran’ adalah pemahaman yang disertai dengan pengalaman akan kesaksian yang otentik.
“The road to heaven is paved with pure consciousness.” ~ Sigma Lifestyle
Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
28 September 2025
Reaksi Anda: