Skip to main content
Refleksi

MANA JURNAL MEDITASIMU?

13 February 2025 Ay Pieta No Comments

Suasana belajar di Persaudaraan Matahari (PM) kini memang berbeda dengan pertama kali saya bergabung dan belajar Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD). Saat ini melakukan refleksi dan ‘jurnaling‘ menjadi menu utama metode belajar yang diaplikasikan bagi yang serius mempelajari Spiritual Murni SHD. 

Menu ini diaplikasikan dalam rangka membantu ‘Membangun Habit yang tepat untuk menunjang proses belajar Spiritual Murni SHD, sesuai kebutuhan para pembelajar yang (ternyata) sangat minim habit sehat konstruktif dan minim ‘Self-awareness sehingga minim sekali akan kemampuan berefleksi dan berkontemplasi. 

Padahal Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD adalah tentang mengoptimalkan fungsi observasi sehingga membangkitkan momen reflektif dan kontemplatif yang bisa dituangkan dalam jurnal. 

Kalau dibandingkan dengan suasana pembelajaran di masa lalu ketika pertama kali belajar Spiritual Murni SHD, tidak pernah ada anjuran dan arahan untuk berefleksi dan menuangkan dalam jurnal. Saya melakukan atas keinginan dan inisiatif sendiri tanpa diminta, dan tentu tidak ada yang menagih dan memaksa. 

Melakukan refleksi dan menjurnal mengalir begitu saja karena sangat menikmati latihan meditasi/heningnya, sehingga secara natural selalu menemukan momen reflektif dan kontemplatif yang ingin saya catat agar dapat dibaca dan direfleksikan kembali. Bahkan, sampai saat ini pun saya masih membaca kembali catatan refleksi di masa lalu karena selalu memberikan pemahaman yang baru lagi apabila dibaca berulang kali melalui sudut pandang yang berbeda.

Belajar spiritual yang murni (ternyata) memang hanya ada di PM, sehingga metode belajarnya terasa bertolak belakang dengan arus utama. Tujuan Spiritual Murni SHD memang berbeda, bukan untuk cari kesaktian, bukan untuk menjadi jago terawang-menerawang dan bukan untuk mencari solusi instan bagi problematika hidup, tapi untuk memurnikan jiwa raga yang mentransformasi dan mengevolusi jiwa dan raga melalui Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD.

Teknik Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD (ternyata) berkebalikan dengan arus utama, sehingga bagi yang sudah sangat terbiasa melakukan meditasi/hening hanya sebagai alat bagi pencapaian agenda egoistik sudah pasti mengalami kesulitan dalam mempelajari teknik Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD. Bagi yang terbiasa bermeditasi untuk mendapatkan kesaktian, untuk meningkatkan keberuntungan dan omset dagang, untuk cari jodoh dan peruntungan bisnis, untuk penyembuhan instan, sudah pasti brebet dalam menjalankan proses belajar.

Menjalankan proses pemurnian jiwa dengan Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD pun bukan perkara duduk sila merem setel audio panduan. Bukan juga tentang komat-kamit sepanjang meditasi/hening mengucap syukur dan doa penuh harapan, serta mengkhayalkan bentuk kasih Tuhan seperti gambaran suasana meditatif pada umumnya. 

Menjalankan proses pemurnian jiwa adalah tentang bagaimana mempraktikkan apa yang didapat dari duduk sila merem itu ke dalam pola berpikir dan perilaku di keseharian. 

Pemurnian jiwa raga dalam Spiritual Murni SHD memang perkara serius, tidak bisa untuk iseng-iseng berhadiah atau main-main seperti belajar ilmu kebal dan ilmu kesaktian lainnya. Belajar Spiritual Murni SHD menjadi mutlak perlu disikapi dan diperlakukan dengan kesungguhan, karena manfaat dan risikonya tidak kaleng-kaleng dan bersifat permanen seumur hidup.

Berefleksi dan menulis jurnal bukan barang baru di dunia kesehatan mental dan mindfulness. Maka, bukan hal yang aneh apabila metode ini pun diaplikasi dalam proses belajar Spiritual Murni SHD yang jelas banget memberikan dampak penyembuhan pada mental jiwa raga. 

Memang dimaklumi sih kalau terbiasa belajar hanya untuk mendapatkan kesaktian dan pintar menerawang, tidak mungkin repot-repot pakai metode belajar apalagi dengan berefleksi dan menjurnal. Tinggal lakukan ritual yang diminta, beli perlengkapan uborampe dan memenuhi segala syarat, termasuk transaksi pembayaran, lalu beres. 

Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD yang dilakukan dengan cara yang tepat, seharusnya menjadi momen kontemplatif dan reflektif, tempat di mana kita akan selalu menemukan AHA!Moment atau pemahaman akan pengetahuan yang diajarkan. Maka, dengan melatih diri untuk berefleksi dan berkontemplasi melalui keheningan dan menuangkan dalam jurnal, sudah pasti membantu proses belajar Spiritual Murni SHD. Membangun habit berefleksi dan menuliskan dalam jurnal yang dianggap recehan ini sudah terbukti meningkatkan fokus dan kewaspadaan diri (self-awareness).

Selain meningkatkan kewaspadaan diri (self-awareness), dengan melatih diri untuk berefleksi dan menjurnal secara otomatis akan membentuk disiplin diri. Berefleksi dan menjurnal dengan kejujuran akan membantu melatih fokus, memperbaiki pola pikir (mental model), memperbaiki kesehatan mental jiwa raga dan membangun rutinitas bersyukur. Melalui berefleksi dan menuangkan dalam jurnal akan membantu mengenal diri sendiri (self discovery), mengenal pola emosi dan kecenderungan destruktif dalam diri, serta ketakutan dan ketidakjujuran yang tersembunyi. 

Habit berefleksi dan menuliskan dalam jurnal yang dilakukan dengan kejujuran dan konsistensi akan membantu mempercepat proses penemuan sisi gelap (shadows) dalam diri yang perlu dibersihkan atau dimurnikan.

Berefleksi dan menjurnal diaplikasi secara masif dalam lingkungan belajar Spiritual Murni SHD, karena apabila dilakukan dengan kejujuran dan kesungguhan akan menunjang proses belajar dan menciptakan kemajuan dalam proses ‘berkesadaran’ yang signifikan serta berdampak kepada proses memurnikan jiwa raga yang bergerak maju sehingga memberikan dampak transformasi yang holistik pada kehidupan. Manfaat yang tidak kaleng-kaleng selalu sepadan dengan risiko yang tidak kaleng-kaleng juga. 

Beragam tip dan hening 101 yang diberikan selalu berpotensi dibiaskan dan diperlakukan dengan tidak jujur. Kegiatan berefleksi dan menjurnal bisa menjadi wahana aksi pencitraan, wadah curhat untuk mendapatkan pukpuk dan menguatkan keahlian mengarang narasi cantik demi mendapatkan citra dan ‘nilai’ yang baik. Wahana yang seharusnya memberikan manfaat positif sebaliknya bisa menjadi destruktif apabila tidak dilakukan dengan kejujuran.

Maka, berefleksi dan berkontemplasi yang diminta adalah refleksi yang dilakukan dengan Meditasi Pemurnian Jiwa SMSHD. Melatih diri agar tidak hanyut dalam khayalan dan konstruksi hafalan teori cantik serta secara paralel mengurangi gembolan sisi gelap (shadows) yang menguasai pola berpikir dan mental model. 

Refleksi dan kontemplasi yang dituangkan dalam jurnal seharusnya benar-benar menjadi modal bagi langkah perbaikan cara belajar maupun kemajuan proses pemurnian jiwa raga, dan bukan sebaliknya menjadi alat untuk menebalkan sisi gelap.

Persaudaraan Matahari sebagai sekolah bagi pendidikan Spiritual Murni SHD selalu memberikan layanan terbaik dengan terus menerus mengembangkan metode yang mendukung proses belajar. Agar semakin banyak yang bisa menghayati, meresapi, dan mempraktikkan Spiritual Murni SHD dalam kehidupan sehari-hari dan agar semakin banyak manusia yang hidup menikmati surga yang nyata di Bumi.

Bagaimana dengan dirimu, sudahkah membangun habit berefleksi dan menuangkan dalam jurnal?

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
13 Februari 2025

 

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda