Meditasi/hening Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD), manajemen pikiran, dan manajemen kesadaran.
Kita semua tahu bahwa arti kata manajemen adalah pengelolaan. Objek yang dikelola bisa bermacam-macam, termasuk apa yang telah kami rumuskan dalam Sistem Manajemen Matahari, sebuah sistem pengelolaan berbasis spiritual murni dan berbasis kesadaran murni yang dapat diaplikasi untuk apa pun bentuk kegiatan dan pekerjaan, baik perorangan, kelompok, maupun bisnis.
Dalam proses menuangkan Sistem Manajemen Matahari ke dalam tulisan, saya malah menemukan bahwa meditasi/hening SMSHD itu sendiri merupakan bentuk manajemen juga, karena mengelola pikiran dan kesadaran. Mind Management dengan pengertian ‘mind‘ sebagai pikiran maupun ‘mind‘ sebagai kesadaran.
Dalan meditasi/hening SMSHD jelas terjadi sebuah pengelolaan fungsi otak sehingga manusia dapat memasuki tahap relaksasi dan dilanjutkan dengan menyadari nafas natural agar terjadi proses purifikasi/pemurnian jiwa raga. Hasil akhir dari proses manajemen pikiran ini adalah sebuah tingkat kesadaran yang perlu dikelola (dimanajemen) agar selalu stabil dan konsisten berada di tingkat yang baik.
Dengan bermeditasi/hening SMSHD jelas terjadi pengelolaan hasrat ego yang kemudian berdampak kepada terkelolanya rombongan gejolak sisi gelap yang bisa muncul dalam berbagai pola pikir, spektrum emosi, dan perilaku yang destruktif. Keberhasilan dalam bermeditasi metode SMSHD adalah setara dengan keberhasilan mengelola diri, mengelola pikiran, dan mengelola kesadaran.
Meditasi/hening SMSHD merupakan metode yang tidak kaleng-kaleng karena sifatnya holistik alias menyeluruh dan tokcer berdampak permanen. Selama syaratnya akan variabelnya dipenuhi, maka tidak akan menimbulkan efek samping bom waktu, seperti kisah dahulu saya yang menjadi praktisi anger management. Prosesnya memang tidak mungkin instan dan tidak akan mudah karena sewajarnya sebuah hasil yang keren dan permanen, tentu membutuhkan waktu untuk berproses.
Dalam berbagai keilmuan berbasis Pengembangan Manusia (Human Development) dekade ini, variabel mindfulness sudah menjadi catatan penting yang bisa diterima sebagai salah satu alat bagi peningkatan kewaspadaan diri (self awareness). Sebagai antidot dari laju perkembangan teknologi yang sangat cepat sehingga membuat peradaban semakin kehilangan ‘kesadaran’ akibat hanyut oleh stimulus berlebihan dari distraksi dunia maya. Kemampuan kewaspadaan diri (self awareness) yang baik lebih dibutuhkan ketimbang sekadar kecerdasan akademik. Dan, banyak yang menekankan kepada pentingnya melampaui ketakutan dan melampaui konsep yang membatasi ruang gerak kreativitas sehingga timbul bias kognisi.
Bukankah ini semua adalah perkara sisi gelap yang selalu jadi primadona objek peleburan dalam Ajaran SMSHD? Bukankah ini semua merupakan watak angkara dan ilusi?
Bagi saya sih meditasi metode SMSDH merupakan solusi emas, satu solusi yang langsung makjleb nancep ke seluruh aspek kehidupan. Makanya sangat tepat diakui sebagai metode yang holistik. Tidak separo, tidak seperempat, tapi menyeluruh, baik jiwa dan raga, tubuh halus dan tubuh fisik, pikiran sadar (conscious mind) sampai dengan pikiran supra (supraconscious mind). Dengan menemukan ajaran SMSHD ini saya tidak perlu lagi bergerilya mencari metode lain yang dampaknya tidak pernah permanen dan bekerja hanya pada sepotong sebagian aspek saja.
Meditasi/hening SMSHD sebenarnya tentang bagaimana mengelola distraksi yang berlebihan dan tidak bermanfaat (overwhelming, overstimulating).
Meditasi/hening SMSHD adalah tentang melatih kebiasaan (habit) baru, dimulai dari hal sederhana, yaitu menikmati nafas yang dilakukan secara rutin terus menerus. Kebiasaan sederhana yang terus menerus diperbaiki, dan ditingkatkan secara bertahap. Small action big impact.
Meditasi/hening SMSHD sebenarnya tentang berlatih untuk belajar dari kesalahan (learn and evolve) Berlatih untuk tidak berdrama atas kesalahan, segera memperbaiki diri dan bertumbuh menjadi lebih baik.
Meditasi/hening SMSHD adalah tentang menjaga konsistensi, menjaga kestabilan dengan terus melakukan perbaikan kecil dan sederhana secara bertahap di kehidupan sehari-hari.
Meditasi/hening SMSHD sebenarnya tentang mencari umpan balik (feedback) dan bagaimana secara dewasa membuka diri untuk meminta pendapat atau penilaian dari pihak lain yang lebih kompeten. Dengan tujuan agar mengerti upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
Meditasi/hening SMSHD adalah tentang meninjau kembali proses yang telah dilakukan serta hasilnya melalui refleksi secara reguler, sehingga dapat menentukan langkah perbaikan selanjutnya (review and reflect).
Meditasi/hening SMSHD sebenarnya tentang penyederhanaan proses, bukan sebaliknya mendramatisir dan membuat kerumitan baru dengan berbagai aksi pemberontakan. The power of simplicity akan mempermudah proses berlatih dan belajar.
Meditasi/hening SMSHD adalah tentang mengasihi diri sendiri (self compassion), yaitu peduli dengan keselamatan diri dan menjadi lebih sabar dalam menjalankan proses. Kemajuan dan hasil yang signifikan tentu membutuhkan waktu dan upaya yang tepat, pastikan terus menjaga komitmen ke arah kompas yang tepat.
Meditasi/hening SMSHD sebenarnya tentang menciptakan disiplin bagi diri (self discipline) untuk secara konsisten berupaya yang terbaik dalam menjaga kesetimbangan akal budi dan kesadaran.
Meditasi/hening SMSHD adalah tentang pertumbuhan jiwa raga secara kolektif (collective growth) yang saling mendukung dan memotivasi ke arah kompas yang tepat, dan berdampak kepada kesadaran kolektif.
Jadi, jelas ‘kan, bahwa Meditasi/hening SMSHD adalah tentang manajemen/pengelolaan diri, pikiran, dan kesadaran.
Saya sih lebih memilih solusi emas, simpel, ringkes, nggak mumed njelimet walaupun perlu perjuangan yang tidak kaleng-kaleng. Toh, manfaatnya juga terbukti tidak kaleng-kaleng. Dirimu memilih yang mana?
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
2 Januari 2025
Reaksi Anda:
