Skip to main content
Refleksi

MEDITASI SMSHD DAN STANDAR KENYAMANAN

20 December 2024 Ay Pieta No Comments

Ternyata banyak sekali teman seperjalanan yang masih saja bermeditasi untuk mencari rasa nyaman. Membuktikan bahwa dunia spiritual memang suaka tempat pelarian dari situasi nyata atas kehidupan yang dianggap tidak memberikan rasa nyaman. 

Sayangnya di dunia Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) tidak berlaku hal yang sama dan sangat tidak mungkin dijadikan tempat pelarian. Sebaliknya, malah banyak yang lari dan ingin lari dari dunia SMSHD karena dianggap tidak memberikan solusi instan atas rasa nyaman yang dicari dan tidak memudahkan pencapaian agenda egoistiknya.

Menjadi manusia berkesadaran memang sepaket dengan manfaat menjadi manusia yang diliputi kebahagiaan sejati dan kedamaian yang konstan. Tetapi, pengertian apa itu kebahagiaan sejati dan kedamaian yang konstan perlu disinkronisasi antara pemahaman umum versus yang ada dalam Ajaran SMSHD. Kalau masih mencocoklogi pengertian umum, maka tentu akan menghambat proses belajar dan mengalami kesulitan bermeditasi sesuai teknik yang diajarkan.

Yang saya alami sebagai manusia dengan kepekaan fisik yang tinggi atau sering disebut HSP, kebahagiaan sejati dan kedamaian yang konstan tidak ada hubungannya dengan kenyamanan fisik dan terpenuhinya semua keinginan sesuai standar pribadi. Justru dalam sebuah ketidaknyamanan fisik inilah sebuah kebahagiaan akan selalu diuji; apakah memang benar sudah mampu menjadi bahagia bahkan yang sejati sejati atau belum, walaupun kondisi fisik tidak nyaman atau berada dalam situasi yang tidak nyaman.

Memasuki tahun keenam melakoni meditasi SMSHD dan menjalankan proses pemurnian jiwa, saya malah jarang sekali merasa nyaman secara fisik. Akibat kepekaan fisik yang saya miliki, maka beragam rupa respons fisik terhadap dinamika energi, baik dalam diri maupun di luar diri, selalu menyertai sepanjang saya melek sepanjang saya meditatif, tidak pernah berhenti. 

Melalui masa adaptasi yang dibarengi dengan peningkatan kesadaran, akhirnya saya berendah hati mengubah standar kenyamanan diri dengan sebuah standar kenyamanan new normal, bahwa situasi yang sebelumnya saya anggap sebagai tidak nyaman akibat kepekaan fisik menjadi standar kenyamanan baru bagi hidup saya. Sebagai bagian dari risiko yang harus saya hadapi selama melakoni anugerah hidup dalam casing manusia dan melakoni proses pemurnian jiwa. 

Saya memang HSP atau empath, tapi saya sudah terbiasa untuk tidak mendramatisasi situasi dan menyalahkan siapa pun atas apa yang menyebabkan deraan sensasi tidak nyaman pada fisik ini. Ketika sudah mengenal Ajaran SMSHD tentu saya selalu fokus membereskan diri sendiri dulu, menyelaraskan diri secara energi dulu, dan berupaya terus menerus menjaga kestabilan meditasi/hening sepanjang hari agar tidak kehilangan bahagia sejati dan kedamaian yang konstan, walaupun tubuh fisik terasa seperti ketiban truk tronton. 

Jarang sekali saya merasakan sensasi fisik yang nyaman selama bermeditasi/hening, baik ketika meditasi formal maupun meditasi informal (tapa ing rame). Kepekaan fisik yang lumayan besar ini tidak pernah membiarkan saya terlepas dari beragam rupa respons di seluruh tubuh; atas, bawah, luar, dalam, depan, belakang. 

Dari mulai yang halus celekit, ngilu, mual, pusing, gatal, setruman halus, tertusuk, tersayat, sampai kategori super berat seperti tertiban truk tronton. Syaraf kepekaan di seluruh tubuh ini selalu aktif memberikan respons terhadap dinamika energi, baik di dalam diri maupun di sekitar. Dan lucunya ketika ketidaknyamanan itu mendadak hilang, saya malah mendeteksi sebuah anomali yang perlu segera diselaraskan.

Jadi, ini semua adalah tentang menata kembali dan mengkalibrasi pengertian kata atau kalimat dalam teori dasar Ajaran SMSHD. Salah satu proses mengosongkan gelas agar dapat menata mindset dan state of mind tentang standar kenyamanan yang kita dambakan versus realitas fisik yang terbatasi oleh casing berupa tubuh manusia dengan seluruh perangkat kepekaannya.

Saran saya sih apabila serius mau memurnikan jiwa raga, jangan pernah berharap akan rasa nyaman sesuai yang diinginkan. Dalam proses pemurnian jiwa, ketidaknyamanan fisik adalah sebuah kenyamanan itu sendiri. Tubuh fisik yang bereaksi tidak menyamankan selama proses mengosek rombongan sisi gelapmu adalah hal yang lumrah dan patut disyukuri, karena membuktikan prosesnya berjalan, tidak mandeg, tidak budeg, dan membantu manusia agar lebih mudah mensyukuri hal sederhana.

Dalam pemurnian jiwa sebaiknya STOP MENCARI RASA NYAMAN, buang dulu harapan menemukan kenyamanan fisik sesuai standar sendiri, karena inilah bentuk pemberontakan terhadap konsekwensi proses pemurnian jiwa ragamu. Inilah yang membuat meditasimu menjadi tidak pasrah, tidak tulus, dan penuh ambisi mengejar kenyamanan fisik yang diinginkan. Padahal jelas, bahwa teknik meditasi SMSHD meliputi ketulusan, kepasrahan dan tidak berambisi mengejar keinginan ego.

Maka, selama melakoni permurnian jiwa raga SMSHD, TIDAK NYAMAN ADALAH KENYAMANAN YANG HARUS DISYUKURI. Tolok ukur bagi objek yang bisa disyukuri dikala situasi tidak nyaman adalah sesederhana bersyukur masih diberi kesempatan hidup dengan keberadaan anugerah nafas yang mengalir sepanjang waktu selama jatah waktu di Planet Bumi.

Kalibrasi dulu batasan nyaman versus tidak nyamanmu. Sadari risiko dari proses pemurnian jiwa ragamu, sadari bahwa ketidaknyamanan dalam proses pemurnian jiwa ini merupakan hasil tingkah polahmu sendiri yang membuat jiwa ragamu penuh jejak kegelapan, sadari apa maumu dalam kehidupan ini dan tentukan sikap tanpa mengharapkan diskon dan pemutihan. Jangan terus memaksakan bentuk kenyamanan fisik sesuai standar idealismemu sendiri yang akhirnya membawamu semakin tidak nyaman.

Percayalah bahwa selama masih bernafas dan belum mati, rasa tidak nyaman fisik adalah kenyamanan normalmu yang tetap akan membawamu kepada kebahagiaan sejati apabila disikapi dengan cara yang tepat, yaitu dengan Hening SMSHD.

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
20 Desember 2024 

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda