Skip to main content
Refleksi

MEMBANGUN MANUSIA

26 July 2025 Ay Pieta No Comments

Sejak pertama kepincut dengan metode ‘Meditasi/Hening Penjernihan Diri, saya sudah meyakini bahwa dengan bermeditasi/hening akan memberi dampak pada kesehatan fisik. Setelah mengerti bahwa kesehatan fisik bermula dari kesehatan batin, mental, emosi, dan jiwa, maka saya mengerti bahwa proses penjernihan diri merupakan langkah awal dari proses membangun diri yang akan berimbas kepada kesehatan. Tidak terlalu sulit untuk mengerti bahwa pelajaran Seni Hidup SHD yang sering disebut spiritual murni ini, merupakan metode untuk membangun manusia baik secara individu maupun secara kolektif. Membangun ‘Pola Pikir (mindset)’, ‘Membangun Karakter, membangun kesadaran, membangun kesehatan mental, emosi serta tubuh fisik yang awet, langgeng.

Makanya, misi Agung yang terdengar utopis dan dianggap halu selalu digaungkan di setiap materi belajar. Yaitu, untuk membangun sebuah bangsa dengan kualitas yang ideal, maka harus membangun manusianya dulu sebagai individu. Semua sepakat, semua mengerti secara teori, semua paham akan kebenaran yang melandasi, tapi kemudian pada praktiknya – ya amplop betapa dramatisnya.

Saya sadar bahwa perjalanan belajar di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari ini merupakan proses Belajar Seumur Hidup (lifetime learning)’ karena membangun diri tidak mungkin bisa instan. Saya sangat membutuhkan proses ini, yaitu membangun diri, mengembangkan diri (self development) dan meningkatkan kualitas yang sudah ada maupun membangun yang belum ada. 

Proses merenovasi, merevitalisasi, merestorasi dan membangun kembali karakter serta potensi diri yang sempat hilang, kisut, tenggelam, atau saya rusak dengan sisi gelap (shadows/darkside) saya sendiri. 

Seni Hidup SHD yang diajarkan dalam ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari’ dimulai dari membersihkan sampahnya sehingga Potensi Diri dapat Terbuka (Unlock Your Potential). ‘Detoksifikasi racunnya dulu, ‘Menyembuhkan (healing)’ penyakit pada pola berpikirnya melalui ‘Praktik Mindfulness, dan mematerialkan pada perilaku dan karya yang memberikan dampak menyehatkan dan konstruktif. Tujuan Agung membangun diri, seharusnya bisa menjadi arah kompas yang tepat, apabila tidak disertai dengan hasrat ingin instan. Membangun batasan yang tepat dan membangun self worth melalui self discipline yang sehat dan konstruktif. Jangan sampai salah server. 

Membangun manusia ternyata dimulai dengan melatih habit yang sehat dan konstruktif, yaitu dengan melatih akal sehat, merevolusi sikap, praktik mindfulness dan menjernihkan kesadaran dari koleksi Sisi Gelap (shadows/darkside).

Seluruh kurikulum Seni Hidup ala SHD, mengajarkan saya untuk menjadi ahli dalam mengelola pikiran dan emosi, dan menjaga kestabilan kejernihan kesadaran agar dapat melihat sebuah situasi dengan sudut pandang (PoV) yang utuh, termasuk mengajarkan agar dapat bersyukur atas jalan hidup yang tidak sesuai keinginan sebagai sesuatu yang memang harus terjadi akibat buah perbuatan di masa lalu. Sehingga tidak terjebak siklus drama pencipta luka batin yang baru. Sekaligus membangun kesadaran yang jernih, sehingga mampu berpikir dan bertindak atas dasar kejernihan kesadaran, tidak melulu terjebak dalam ‘Siklus Ruminasi dan berakhir dengan sakit berat.

Banyak juga yang kesulitan memahami bahwa proses penjernihan diri akan menghasilkan pembangunan karakter dan membangun manusia. Imajinasi dan ekspektasi yang tidak realistis bagi perubahan nasib selalu mengalihkan cara pandang hanya demi mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya dengan usaha seminimal mungkin, sehingga tidak heran banyak drama luka jiwa baru akibat khayalan indahnya tidak segera terwujud. 

Setelah merasakan dengan nyata dampak perubahan pada diri yang ‘Menyehatkan dan konstruktif. Saya memang merasakan hidup dalam ‘Keberlimpahan energi dan karya, sehingga dapat memberikan dampak bagi orang di sekitar. 

Keberlimpahan ini bukan tentang isi dompet yang lebih tebal, tetapi tentang daya hidup dan Perlindungan dari Marabahaya (keselamatan), yang membuat saya mampu menjalankan roda kehidupan dengan kualitas yang berkali-kali lipat lebih baik ketimbang ketika masih diliputi sisi kegelapan.

Tujuan Belajar supaya tidak menyambut kematian dengan sakit berat memang masih relevan, sih. Dan, untuk menjadi selalu sehat fisik, maka saya perlu menjaga kesehatan mental, emosi, dan kesadaran.
 Saya perlu membangun diri terlebih dahulu dengan mencapai kejernihan mental, kejernihan emosi, dan kejernihan lapisan kesadaran sebagai pondasi bagi pola hidup yang sehat dan awet sampai jatah kontrak hidup di Bumi selesai. 

Sebagai individu, saya sih tidak pernah mengalami stagnasi atau kemunduran dalam pengembangan diri, sehingga tidak pernah bisa dihasut dengan pertanyaan konyol, “Dapat apa di Persaudaraan Matahari? Udah bertahun-tahun, masih gitu-gitu, aja.” 

Tetapi, apabila akal cukup sehat, maka pertanyaan ini bisa menjadi pemantik yang reflektif dan jujur bagi yang merasa hidupnya masih gitu-gitu saja, padahal sudah bertahun-tahun belajar bersama ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari. Tinggal berkaca ke dalam diri, mengapa hasilnya berbeda dengan yang punya kesungguhan dalam belajar,  “Apakah caramu membangun diri sudah tepat sesuai yang diajarkan atau memang masih nyasar ke server kiri?”

“To live luxuriously, then live consciously with pure consciousness.” ~ Pure Spirituality

 

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
26 Juli 2025

 

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda