Skip to main content
Refleksi

Mencapai LoC Tinggi dan Menemukan Bahagia Sejati bagi Diri Sendiri, Apakah Cukup Sampai Di Situ?

6 September 2024 Eko Nugroho No Comments

Kemarin sore saya berdiskusi dengan Mbak Ay dan saya menceritakan tentang pengalaman saya dulu ketika mencapai Level of Consciousness (LoC) tinggi, kemudian mengalami kejatuhan spiritual. Saya ingin berbagi cerita ke teman-teman semua.

Dengan LoC tinggi, saat itu saya mengalami kebahagiaan yang muncul dari dalam diri. Rasanya memang enak sekali merasakan kebahagiaan yang konstan sepanjang hari. Namun, saya hanya menikmati kebahagiaan itu untuk DIRI SENDIRI dan saya lupa untuk BERAKSI dengan totalitas. Saya mendapat anugerah kebahagiaan, tapi tidak menggunakannya secara bertanggung jawab sesuai rancangan Agung. Memang saya tetap menjalankan peran-peran saya seperti biasa, tapi saya tidak meningkatkannya seiring dengan pertumbuhan spiritual saya. 

Ibaratnya, saya diberi mesin motor 500 cc yang bisa untuk balapan, tapi hanya saya pakai 125 cc seperti motor bebek biasa. Jadi, energi besar dengan ber-LoC yang tinggi itu seperti mubazir. Saat itu, saya TIDAK OPTIMAL (totalitas) menggunakan dan mengembangkan talenta saya untuk membantu orang lain bertumbuh atau mencipta karya Agung. Contohnya, saya hobi nonton film dan saat itu saya memilih menonton film yang sesuai keinginan egoistik saya dibanding film-film yang bisa saya ceritakan kembali dan menginspirasi banyak orang. 

Rupanya hal ini berkontribusi kepada kejatuhan spiritual saya. Kapasitas yang besar ini tidak saya pakai untuk berkarya, tapi dipakai untuk melamun dan berkhayal. Dan, Semesta seperti kemudian mencabut “kebahagiaan yang muncul dari dalam diri” dan LoC saya melorot dengan sendirinya.  Jadi, tiba-tiba saya “amnesia” (lupa) dengan cara hening yang benar.

Ketika LoC saya mulai merangkak naik, suatu saat, di mobil Mas Guru bertanya, kurang lebih seperti ini, “Saya ini heran, kok Mas Eko memiliki LoC tinggi, tapi nggak kelihatan karyanya. Mas Eko harus berkarya.” 

Malam itu, saya seperti disadarkan juga bahwa saya harus berkarya untuk mewujudkan rancangan Agung saya. Singkat cerita, saya kemudian mulai menulis hal-hal yang berhubungan dengan kepemimpinan. Saya bertekad kuat untuk bisa menulis setiap hari. Seperti yang saya ajarkan dalam Workshop Avalon: mindset change – habit – character

Saya membuat habit (kebiasaan) baru untuk menulis setiap harinya. Hal itu saya lakukan selama dua bulan. Dan, itu memang membentuk karakter baru saya. Dengan menulis, saya menggunakan energi LoC tinggi saya untuk berkarya. Tentunya dimulai dengan tulisan yang harus diedit oleh Teh Nenden sampai akhirnya lolos tanpa editan. Tidak ada waktu saya untuk melamun dan berkhayal, hari-hari saya penuh dengan membaca, riset, dan menulis. Kalaupun nonton film, saya batasi menonton film yang menginspirasi saya untuk bisa saya tuangkan dalam tulisan. Ibaratnya, saya menggunakan 500 cc kemampuan saya bukan lagi hanya 125 cc. Selain menulis, sekarang saya rutin mengajar dan mulai membuat podcast tentang kepemimpinan. 

Dan, inilah yang sepertinya membuat saya bisa lebih konsisten berada di LoC tinggi. Saya tidak lagi mubazir menggunakan energi besar yang saya miliki. Anehnya, saya menikmati peran baru saya ini, saya merasakan kebahagiaan ketika saya menulis, melakukan riset, menonton, dan mengajar. Saya menikmati prosesnya karena memang membahagiakan. Apa pun hasilnya saya tidak terlalu peduli hasilnya. Menikmati berarti juga tentunya memperbaiki proses agar semakin baik. 

Bagi teman-teman yang masih ber-LoC belum tinggi, beberapa tip ini mungkin membantu meningkatkan LoC menurut pengalaman saya pribadi.

  • Jadikan keheningan menjadi prioritas dalam hidup. Belajar Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) bukan dijalani seperti ikut kursus sambilan. Justru belajar SMSHD inilah tujuan kita hidup di dunia. Setiap diri hidup di dunia ini mempunyai rancangan Agung untuk meningkatkan kesadaran. Laku hening adalah poros hidup kita, bukan jadi kaya, punya pasangan, punya anak, punya jabatan, dll. 
  • Belajar SMSHD dengan tekad kuat, kesungguhan, konsisten. Konsisten itu seperti menggosok gigi tiap hari 2 kali sehari selama 2 menit. Nggak bisa kita tunda seminggu dan seminggu kemudian menggosok gigi 2x2x7=28 menit. Gigi kita keburu rusak. Jadi, konsistensi dalam belajar dan meditasi formal harus dilakukan, nggak bisa seingat kita saja.
  • Berendah hati untuk mengikuti arahan Mas Guru, Mbak Ay, dan leaders.
  • Membuat karma baik dan menciptakan lingkaran malaikat.

Semoga pengalaman saya membantu teman-teman agar bisa meningkatkan LoC dan mempertahankan LoC-nya bagi yang sudah tinggi dan tidak jadi perosotan seperti saya dulu.

 

Eko Nugroho
Leader di Persaudaraan Matahari 

5 September 2024

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda