Skip to main content
Refleksi

MENJEMPUT MOMENTUM, BUAT APA?

12 January 2025 Ay Pieta No Comments

Pernah mendengar frasa ‘menjemput momentum’? Bahasa glosarium Spiritual Murni Setyo Hajar Dewantoro (SMSHD) ini mengacu kepada situasi yang baik dan penuh anugerah yang selaras dengan Hukum Kosmik sebagai kompas kebenaran sejati.

Eko Nugroho, salah satu leader Persaudaraan Matahari (PM) pernah menjelaskan secara singkat dalam salah satu sesi ALOC batch 8 tentang menjemput “Momentum”. Singkatnya menjelaskan bahwa ketika sudah meyakini Ajaran SMSHD, maka sudah sepantasnya untuk berupaya yang terbaik mempraktikkan apa yang telah dipelajari. 

Dengan berusaha yang terbaik, maka akan tercipta lingkaran malaikat yang menjadi kendaraan untuk menjemput momentum. 

Dalam dunia marketing, menjemput momentum ini sama seperti menjemput bola, yaitu sebuah peluang yang baik seharusnya dijemput, bukan hanya menunggu dengan duduk diam, tanpa melakukan usaha apa pun mengharapkan peluang baik datang sendiri. Sama dengan menjemput momentum, bukan hanya duduk diam menunggu momentum yang datang menghampiri, tapi berusaha yang terbaik agar bisa bergerak menuju momentum.

Momentum yang dimaksud adalah ‘jatah’ anugerah yang menjadi alat percepatan bagi jalannya proses pemurnian jiwa sehingga akan berdampak bagi percepatan proses menemukan Rancangan Agung. 

Dalam ruang belajar Ajaran SMSHD contoh paling sering terjadi adalah jatah “Boosting Energi SHD“. Besar kecilnya jatah boosting ditentukan oleh seberapa banyak variabel matematis Hukum Semesta yang mampu dipenuhi, dan seberapa besar usahamu memberikan yang terbaik dalam memenuhi variabel lingkaran malaikatmu. Apabila memenuhi syarat yang dibutuhkan, maka hasil dari kalkulasi Semesta yang presisi akan membuka jalan menuju penjemputan momentum atas hadirnya sebuah anugerah. 

Server Semesta ibaratnya sistem komputasi raksasa yang merekam semua variabel sesuai Hukum Semesta dengan sangat presisi dan akurat. Maka, seluruh daya upaya yang terbaik dalam merajut lingkaran malaikat akan terekam dalam komputasi matematika Hukum Semesta, sehingga membuka jalan bagi kita untuk mendekat kepada momentum anugerah yang akan membawa kita kepada jalan menuju Rancangan Agung. 

Hadirnya ‘Momentum’ anugerah yang sering disebut di dalam wedaran Ajaran SMSHD memang tidak akan ujug-ujug mak gedebluk (baca: tiba-tiba) muncul turun dari langit. Buang dulu khayalan tukang sulap, dimana anugerah akan hadir begitu saja tanpa ‘laku’ yang tepat. 

Tanpa berlatih meditasi/hening dan mempraktikkan Ajaran SMSHD dengan baik, tidak mungkin berjalan untuk menjemput momentum. Sebaliknya, kesungguhan dan ketekunan dalam mempraktikkan Ajaran SMSHD dengan tepat akan menjadi kendaraan untuk menjemput momentum.

Momentum adalah bagian dari ngunduh wohing pakarti dalam kerangka panen karma baik, bukan Jatuh Tempo (Jatem) karma buruk. Maka, jelas bahwa dalam konteks menjemput momentum yang dicatat oleh komputasi Semesta adalah variabel matematika yang selaras dengan Hukum Semesta, bukan yang sebaliknya. Yang dicatat tentu ketulusanmu, kesungguhanmu, kerendahhatianmu, ketekunanmu, integritasmu, dan semua variabel lainnya yang sangat erat dengan proses pemurnian jiwamu. Dalam merajut lingkaran malaikat tentu bukan perilaku berbasis sisi gelap yang direkam oleh komputasi Semesta, maka jelas betapa pentingnya untuk tekun bermeditasi/hening SMSHD agar koleksi sisi gelapmu dapat dijernihan/dimurnikan secara bertahap.

Momentum merupakan sarana bagi percepatan atau akselerasi agar Rancangan Agung (Divine Plan) dapat terealisasi bagi semua makhluk. Rancangan Agung ini konon sudah tertera dalam cetak biru (blueprint) bagi masing-masing jiwa. Blueprint yang tidak tampak ini menjadi objek yang paling diburu di dunia terawang-menerawang. Banyak juga yang berhasil ‘ngintip’ Rancangan Agung melalui berbagai upaya perhitungan bulan bintang, terawangan bola kristal, maupun kalkulasi astronomi primbon kuna, tetapi kemudian apakah hasil ramalan tersebut merupakan sebuah kepastian mak gedebluk hadir seperti Clark Kent berubah menjadi Superman?

Tentu tydak. 

Apabila percaya dengan Hukum Semesta yang berjalan di Jagat Raya, maka jelas sekali dibutuhkan daya upaya yang memenuhi ketepatan variabel untuk membentuk sebuah masa depan yang selaras dengan Rancangan Agung. 

Kita harus berusaha yang terbaik untuk berjalan pada jalur yang tepat agar tidak nyasar ketika berniat otw (on the way) menuju Rancangan Agung. Maka, melalui “Program Akselerasi Kosmik Ajaran SMSHD” dengan laku meditasi/heningnya, umat manusia diberi kesempatan untuk merajut lingkaran malaikatnya agar terbuka jalan untuk menjemput ‘momentum’ percepatannya dulu, sehingga laju perjalanan menuju Rancangan Agungnya menjadi lebih cepat ketimbang tidak mengikuti program Aksel Kosmik. 

Hadirnya momentum tidak bisa diatur dan dikalkulasi sesuka hati manusia. Hanya kalkulator Semesta yang akan secara presisi merekam upaya pemenuhan variabel-variabel yang dibutuhkan. Menjemput momentum itu bukan berarti hanya duduk manis dengan alasan setia dan totalitas menunggu tongkat sihir berkat Guru SHD pagi siang sore malam. Tapi, dengan melakukan yang terbaik dan selaras dengan jalur yang telah disepakati menuju server kanan.

Semua yang berjatah ‘bertemu’ dengan ajaran ini sudah pasti hasil rajutan karma yang membawamu menemui jalan keselamatan. Tetapi, jatah tersebut baru membawamu ke pintu gerbang ajarannya saja, yaitu dipertemukan dengan cara atau solusi agar dirimu selamat jiwa raga. Ketika sudah menemukan, maka menjadi tanggung jawabmulah untuk berupaya yang terbaik, untuk belajar dan berlatih agar lingkaran malaikatmu terus terjalin, tidak terputus oleh perilaku berbasis sisi gelap. Upaya terbaik ini akan membawamu melanjutkan perjalanan menjemput momentum berikutnya. 

Setelah berhasil menjemput momentum berikutnya, maka hadir tanggung jawab dan konsekuensi baru yang harus dijalankan dalam rangka mempersiapkan diri menjemput momentum berikutnya lagi. Begitu terus siklus akselerasi Kosmik ini berjalan tidak ada habisnya.

Maka, sungguhlah eman-eman dan berdosa apabila bejibun anugerah yang hadir selalu disia-siakan, bahkan dimanipulasi untuk kepentingan egoistikmu saja. 

Pesan saya selalu, “Jangan pernah menyia-nyiakan momentum, apalagi memanipulasi dan mengkhianati anugerah kalau tidak mau kejeblos dalam pusaran lingkaran setan. Bagi yang merasa aman belum kejeblos jatem karma buruk, jangan bangga dulu. Don’t push your luck, karena timing Semesta adalah yang terbaik.”

 

Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
12 Januari 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda