Skip to main content
Refleksi

Praktik Mindfulness, Seni Kehidupan 

25 July 2025 Ay Pieta No Comments

Di ‘Sekolah Kehidupan Persaudaraan Matahari, ‘Praktik Mindfulness adalah kurikulum dasar dari ‘Seni Hidup ala SHD, yang bisa dilakukan sampai kualitas paling mentok. Seni hidup berkesadaran bisa dilakukan sampai dengan pencapaian tertinggi, berupa praktik penyadaran yang disertai dengan penjernihan seluruh lapisan kesadaran. Latihan bermeditasi/hening tidak hanya berupa ‘Meditasi Formal saja, tetapi juga ‘Meditasi Informal atau Tapa ing Rame. Tujuannya agar menjadi selalu berada dalam Present Moment yang utuh, lengkap dengan ketenangan batin yang disebut dengan meditative state sepanjang hari ketika melek. Present moment dilatih agar stabil dan berkualitas maksimal, dalam durasi yang panjang.

Rajin bermeditasi/hening formal dengan kuantitas yang banyak dan menjadi jagoan meditasi formal saja, ternyata tidak menjamin terjadinya peningkatan self-awareness dan mindfulness. 

Tidak juga menjamin berjalannya proses penjernihan diri dari koleksi ‘Sisi Gelap (shadows/darkside). Dalam meningkatkan self-awareness, mindfulness dan lebih lanjut proses bersih-bersih lapisan kesadaran, membutuhkan penghayatan dan konsistensi berlatih, disertai dengan metode bermeditasi/hening yang tepat dengan kualitas yang baik, agar bergerak maju. Konsistensi meditasi/hening formal mutlak perlu dilengkapi dengan konsistensi meditasi informal (tapa ing rame) yang memadai, agar mampu menikmati present moment dalam durasi waktu yang lebih panjang. Selain itu, dengan menjaga konsistensi bermeditasi/hening baik formal maupun informal, proses bersih-bersih penjernihan diri akan lebih efektif berjalan. Tidak mandek, tidak brebet, tidak stagnan, dan tidak malah menambah koleksi sisi gelap baru.

Bagi yang sudah melangkah dalam proses penjernihan diri dari jejak ‘Luka Batin, trauma, Innerchild, ‘Watak Angkara, dan ‘Sisi Gelap (shadows/darkside) lainnya, membutuhkan durasi konsistensi dalam bermeditasi/hening penjernihan diri yang panjang. Bahkan, untuk memastikan tidak tercipta lagi jejak sisi gelap baru dan menjaga kestabilan kejernihan membutuhkan komitmen gaya hidup yang meditative selama masih hidup. Apabila hanya menjadi jagoan meditasi/hening formal saja, maka proses penjernihan hanya akan terjadi ketika sedang bermeditasi/hening formal saja. Lalu ketika melek dan beraktivitas tanpa dijaga dengan bermeditasi/hening informal, maka sudah dipastikan kejernihan diri akan tercemari kembali oleh jejak sisi gelap baru. Apabila perjalanan pembersihan atau penjernihan diri tidak dilakukan dengan konsisten, maka gembolan sisi gelap (shadows/darkside) yang seharusnya dibersihkan, malah akan bertumpuk kembali oleh sisi gelap baru yang diciptakan selama proses belajar. 

Ketika tidak sungguh-sungguh dan tidak konsisten menjernihkan diri, maka potensi mencipta sisi gelap baru dikala sedang otewe menjernihkan diri dari sisi gelap, menjadi lebih besar ketimbang pencapaian kejernihan yang diharapkan.

Bukannya menjadi semakin jernih dari sisi gelap, malah sisi gelap semakin banyak dan semakin tebal. Contohnya, ketika sedang otewe proses menjernihkan sigel baperan, lalu diberi umpan balik yang tidak sesuai harapan. Tanpa disikapi dengan Meditasi/Hening Penjernihan Diri’, maka akan tercipta drama baper baru dengan jejak sisi gelap yang baru. Sementara jejak kebaperan lama baru otewe dikurangi, malah menambah akumulatif kebaperan akibat tercipta lagi yang baru.

Mindset dan sikap yang kurang tepat dalam melatih ‘Mindfulness’, terutama ketika bermeditasi/hening adalah ketika pusat perhatian hanya mencari sensasi nyaman pada fisik saja. Dengan pola berpikir atau mindset seperti ini, maka motivasi untuk bermeditasi/ hening hanya muncul ketika situasi diri sudah terlanjur tegang dan penuh sisi gelap yang meronta. Maka, saran saya sebaiknya jangan hanya menjadi jagoan meditasi formal saja, tetapi menjadi ahli dalam bermeditasi/hening, baik formal maupun informal, dengan memastikan dalam kualitas yang baik dan memastikan berkesadaran jernih.

Tip pentingnya adalah:

  1. Bermeditasi/hening penjernihan diri dilakukan sebanyak-banyaknya ketika melek, sebelum terjadi ketegangan maupun panen sisi gelap.
  2. Bermeditasi/heninglah ketika sedang merasa nyaman dan rileks, agar terhindar dari potensi ketegangan, dan lebih mudah mengelola respons yang terpantik oleh sisi gelapmu sendiri.
  3. Bermeditasi/heninglah sesering mungkin ketika situasi sedang baik-baik saja
  4. Bermeditasi/ heninglah lebih banyak lagi, ketika situasi sedang tidak nyaman, penuh ketegangan, dan tidak baik-baik saja.

“Where there’s a pure consciousness, there’s a magic” ~ Pure Consciousness

 

Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
24 Juli 2025

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda