Pagi menuju siang Manteman. Bagaimana keadaanmu hari ini? Masih tetap berada di jalan keheningan ini, bukan? Apakah ada yang sedang kehilangan rasa syahdunya ketika mencoba meditasi/hening? Atau ada masalah yang rasanya mengurangi kenikmatan sehari-harinya?
Adakah permasalahan? Adakah kesulitan? Ya, dalam hening ini dan menjalani hidupmu sebagai manusia, adakah?
Saat meditasi/hening itu, bisa nikmat dan syahdu banget.
Apalagi kalo sehari-hari lancar sesuai dengan track-nya yang selaras.
Rasa syahdu dan ketenangan sehari-hari adalah anugerah yang mahal banget, loh.
Hari ini ada hal paling fundamental dan basic nih, untuk anak muda banget, plus pembelajar keheningan. Apakah itu?
Inilah nilai-nilai keilahian yang bisa tumbuh di dalam diri kita bagaimana pun keadaannya, tentu dengan jalan hening sebagai kunci utamanya.
Mengingat kembali dasar meditasi/hening itu mahal, bisa menikmati nafas, lalu tidak mengintervensi nafas sesuai ego, biarkan mengalir. Lalu, tanamkan rasa syukur dari hati yang paling dalam karena anugerah yang telah Tuhan berikan.
Dari Guru SHD banyak banget pengingat yang bisa langsung kita dapatkan melalui berbagai Medsos yang telah ada. Nah, inti yang paling sering menempel dalam memori ini, yaitu tentang sisi gelap dan juga pemurnian jiwa.
Jika semua itu selaras, maka hidup pun akan mudah. Hidup akan berjalan lancar dan nikmat rasanya.
Namun, saat muncul momen masalah, tentu kita bisa mengatasinya dengan baik karena kita sudah punya bekingan atau pendukung terkuat, yaitu Sang Ilahi di dalam diri ini.
Jika berada dalam track yang tepat pula lah, kita bisa lebih mudah berdiskusi dengan suara yang lebih tinggi di dalam diri kita ini, bisa memahami atau mendapat solusi atas apa pun yang kita butuhkan.
Jadi, yuk tetep kencengin niatnya supaya ada selalu dalam keheningan ini, ya Manteman.
Semoga bermanfaat dan bisa membuka diskusi kita ke depannya.
Naufal Alhikam
Pejalan Keheningan
24 Februari 2025
Reaksi Anda:
