
Pernah dengar lagu berjudul ‘Bend and Break’ yang dibawakan oleh Keane?
Ini lagu galau saya ketika muda umur 30-an.
Terlepas dari kegalauan lirik aslinya yang dulu jadi bahan mewek bombay korban rayuan gombal, ada bagian yang baru-baru ini membuat saya mewek haru biru. Tetiba makdeg tertampar dengan makna lirik yang berbeda 180 derajat dari kegalauan picisan zaman muda dahulu kala itu.
Maknanya menjadi semacam ‘pesan’ hasil menata puzzle dan memecahkan beberapa kode selama ber-’Infinito Particular’ beberapa bulan belakangan ini.
Menapaki ‘Fase Belajar’ ‘Spiritual Murni SHD’ yang aduhai, namun tidak bisa terdefinisi dengan lugas karena belum ada bahasa yang tepat untuk dimengerti oleh yang belum pernah berada di ruang kesadaran nan sunyi ini.
“Meet me in the morning when you wake up
Meet me in the morning then you’ll wake up”
Jumpa yuk, di pagi hari, ketika kamu sudah ‘bangun’ (awake) ‘Kesadarannya’, setelah tidurmu yang nyenyak dalam kegelapan malam.
Ketemuan, ya, di pagi hari, supaya kamu ‘bangun’ (awake) kesadarannya setelah tidur nyenyak yang panjang di kegelapan malam.
“If only I don’t bend and break
I’ll meet you on the other side
I’ll meet you in the light”
Pada kenyataannya saya yang sering terlihat tidak melakukan apa-apa ini, selalu berjuang sepenuh hati untuk menjaga kesetimbangan dan kestabilan pencapaian kesadaran diri agar tidak patah di tengah jalan. Kadang-kadang optimisme bisa layu sih tapi tidak pernah sampai patah. Eman-eman banget, ‘kan hasil belajar yang sudah berjalan sekian tahun dan sekian anak tangga kesadaran ini kalau tidak terus dijaga dan ditingkatkan.
Supaya kita bisa bertemu di sisi lain, yaitu sisi yang dirimu belum pernah ketahui sebelumnya. Kita akan bertemu di sisi penuh cahaya nan terang benderang, dimana sinarnya tidak lagi terhalangi oleh tumpukan ‘Sisi Gelap (shadows)’ mu.
Bukan cocoklogi, tapi memang muncul rasa haru super dalam yang membuka lebih lebar lagi pintu kesadaran akan ‘Tanggung Jawab’ level dewa yang tidak bisa saya abaikan, karena berhubungan dengan ‘Keselamatan’ banyak pihak. Terutama anak-anak bimbingan baik yang serius belajar maupun yang angot-angotan, teman satu jalur perjuangan meniti tangga kesadaran, dan teman orkestra para eksekutor lapangan di setiap lembaga.
Tanggung jawab untuk memastikan langkah timik-timik menuju tujuan Agung nun tinggi di sana selalu bergerak maju.
Banyak rollercoaster terjadi di balik pintu ruang kerja yang tampak sepi dan monoton ini yang ingin sekali saya bagikan. Tetapi, saya hanya bisa memberikan kisah yang sudah siap saji saja, sambil menunggu siapa pun siap untuk mencerna kisah selengkapnya melalui sebuah ruang kesadaran yang tepat.
See you on the other side, see you in the light, Nak-anak.
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
8 Mei 2025
Reaksi Anda: