Skip to main content
Jagat AlitJiwa

Komposisi Jiwa Tua

6 March 2018 No Comments

Manusia adalah mahluk trasenden, yang tercipta dari seluruh bahan-bahan semesta yang meliputinya. Sang Ilahiah mengkontruksi manusia dengan cemerlang dan fantastik. Manusia memiliki esensi tubuh halus sebentuk energi, energi ini pun berlapis-lapis ada yang kasar ada yang lembut, ada yang murni ada yang tercampur. Salah satu transkripsi energi tersebut adalah jiwa. Jiwa adalah isi dari pada wadag (raga manusia). Kata Maclin pada bukunya “The Soul” menyatakan bahwa jiwa merupakan jati diri manusia, atau keotentikan manusia bisa dipengaruhi dari energi pembentuk jiwa. Selain itu data blue print yang diwariskan dari salinan DNA leluhurnya mempengaruhi konstelasi manusia yang mewarisi karakter dasarnya.

Manusia lahir dimuka bumi tentunya membawa pesan dari dirinya sendiri, yang meliputi misi atau sebab lain. Seperti naskah kisah avatar manusia sesungguhnya memiliki keahlian masing-masing dari tujuan penciptaannya. Bahkan beberapa ilmuwan menyatakan bahwa manusia bisa lahir berulang-ulang dimuka bumi ini. Seperti basic research Dr. Newton dalam regresinya tentang penemuan past life atau kehidupan masa lalu.

Secara etimologi jiwa-jiwa yang sering terlahir kembali merupakan evolusi jiwa tua yang datang menjadi sukarelawan atau meneruskan misi yang belum selesai sebelumnya. Karena tingkat kesadarannya mendominasi maka mereka turut kembali menjadi avatar, rosul, nabi untuk membimbing jiwa-jiwa muda untuk mencapai level kesadaran selanjutnya.

Jiwa-jiwa tua ini memiliki kematangan yang membuat kesadarannya mampu menembus hukum berlapis realitas, dan energinya menyelubungi dengan membentuk beberapa kepiawaian atau talenta unik secara psikis maupun fisik. Untuk melengkapi kinerjanya menyelesaikan misi di satu dekade kehidupanya.

Biasanya, mereka yang menjadi misionaris ini sangat menonjol dengan talenta supranatural dan spiritual. Atau secara jawa memiliki kelinuwihan, secara arab karomah. Kelebihan itu ada empat macam secara umum, diantaranya :

1. Indigo
Indigo adalah kelebihan yang terjadi pada mata ketiga atau cakra asna. Seorang indigo mampu mencipta daya; penglihatan pada energi metafisik yang merupa energi mahluk supranatural seperti jin atau entitas demit. Kelemahan seorang indigo adalah suka menyendiri, dan komposisi melankolis yang mendominasi membuat dirinya mudah sakit hati. Karena tingkat emosionalnya yang mudah berubah-ubah. Dan apabila belum matang bahayanya mudah terperdaya mahluk dari entitas lain tersebut.

2. Rainbow
Rainbow memiliki keistimewaan ketajaman rasa, atau kepekaan rasa dalam menangkap setiap energi yang ada disekelilingnya tanpa mencipta rupa. Ia tidak bisa melihat mahluk halus namun peka dengan kehadirannya. Selain itu juga peka menganalisa setiap keadaan yang menggunakan rasa. Jika matang seorang rainbow bisa merasakan perasaan orang lain. Dia mengerti apa maksud orang tersebut sebelum terjadinya tindakan. Kelemahanya memiliki karakter feminist yang kuat, sehingga membuat orang nyaman bahkan jatuh pada perasaan suka bila berada di dekatnya.

3. Empath
Empath adalah kemampuan mengelola ketajaman pemahaman, seorang empath sangat dekat dengan alam. Ia sangat piawai sekali menganalisa setiap fenomena, yang berhubungan dengan lingkungan, seseorang, dan kemungkinan yang akan terjadi (pandai membaca tanda-tanda alam). Kelemahanya adalah  mudah setres, karena sensoriknya selalu memancar untuk mengurai kode-kode alam. Serta mudah sakit secara fisik atau rentan karena ketegangan saraf yang selalu terpicu saat ia pergi ketempat baru. Jika sudah matang dia mampu meramal keadaan yang belum terjadi (ngerti sak durunge winarah).

4. Crystal
Crystal adalah kematangan vibrasi, merupakan puncak dari segala kesadaran realitas tanpa batas. Seorang crystal mampu mengurai segala bentuk pohon pemahaman dan pengetahuan karena telah berjumbuhnya jiwa dengan Sang Kausalitas. Biasanya juga dilengkapi dengan salah satu dari tiga kelebihan sebelumnya. Seorang Crystal adalah jiwa murni yang Agung.

Karena evolusi jiwanya  sangat tua dia diatas avatar. Dia yang disebut bibit sekawit atau ancient ones. Keberadaannya dalam satu dekade jagad gumelar hanya ada sembilan saja, evolusi dari satu dimensi. Yang melahirkan evolusi manusia cahaya level dua dimensi. Kemudian hingga pada tataran evolusi tiga, empat, dan selanjutnya hingga sekarang. Manusia yang berjiwa muda (cahaya campuran). Lalu apa perbedaan ancient ones dan avatar ?

Avatar ; sebentuk cahaya ; maqom nur muhammad atau nur kudus intinya cahaya muncul pada alam padang karena terurai dari persetubuhan akang rangin brawijaya (Matahari) dan Gusti ayu rembulan (bulan). Avatar mengejawantah untuk membantu menyadarkan jiwa-jiwa muda yang tingkat kesadarannya masih rendah. Avatar sering disebut rasul, nabi, atau pinandita.

Ancient Ones ; Uap air kahuripan ( sari pati air 1 dimensi) ; bibit sekawit belum ada cahaya karena masih 1 kemanunggalan belum melahirkan dualisme (matahari dan bulan) sebagai induk alam padang. Merupakan pembimbing/ pengasuh avatar-avatar di bumi.  Biasanya ia sangat sulit ditemui karena menenggelamkan diri dan menyamar ketika menjadi raga manusia fana. Sering dipanggil begawan/ menus jejer awitan/ imam mahdi.

Satu ancient ones bisa mengasuh ribuan avatar dalam satu dekade kehidupan. Semua kompleks seperti paradoks hukum kausalitas, nah pengalaman ini di jabarkan oleh beberapa paraktisi spiritual yang penulis temui. Kurang atau selebihnya penalaran secara empiris dan kajian sains ilmiah. Intinya hidup untuk menjalankan misi dan proses pembelajaran jiwa untuk menempuh ujian kenaikan level kesadaran untuk terus mengikuti kelembaman peraturan semesta atas nama Tuhan atau ke- Utuh- an. Saling asah, asih, asuh mengalir seperti air yang menyirami dan mengisi (asmo wadah musomo isi). Hingga kembali menuju kekosongan dan mengurai wujud kembali pada kemawujudan (Innalillahi Wainailahi roji’un).

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda