Cerita lama (2012):
Si Budi sedang berjalan-jalan menyusuri kampung yang sepi, dengan pohon-pohon rimbun yang tumpuh di sepanjang jalan. Di satu tegalan, ia bertemu dengan seorang lelaki tua. Entah kenapa, kuat sekali keinginan Si Budi untuk menyapa lelaki tua itu. Dan ia juga tak bisa menahan pertanyaan yang mendadak meluncur dari mulutnya, “Maaf pak…di mana saya bisa menemukan Tuhan?”
Sang lelaki tua menjawab, “Anakku….rupanya kamu sedang gelisah ya..Mari, duduk sini…….” Lelaki tua itu mengeluarkan sebuah seruling dan meniupnya, “Nikmati dulu musik ini…”Ia berkata lembut dan mengalunlah musik yang mendayu-dayu. Indah. Si Budi bingung…ditanya tentang Tuhan kok malah main musik. “Memang apa hubungannya?” Tanya dalam hati. Setelah selesai seruling ditiup, Si Budi kembali bertanya, “Lalu, dimana Tuhan saya bisa temukan?” Lelaki tua itu menukas, “Saya tidak tahu. Jika yang engkau cari adalah keindahan..baru saja aku tunjukkan keindahan itu yang menyapamu lewat telingamu. Dan disekelilingmu, pepohonan yang rimbun, hijau daun2nya dan kekar batangnya, tidakkah menghamparkan keindahan lewat matamu? Dan kini…cobalah duduk dengan santai…diamlah sejenak..tutup matamu!” Si Budi mengikuti petunjuk sang lelaki tua….Beberapa saat kemudian, sang lelaki tua itu bertanya, “Apa engkau merasakan keindahan di dalam dirimu sendiri…ia hadir tanpa melewati telinga dan mata, tapi kau tahu betul bahwa keindahan itu ada?” Si Budi menjawab, “Ya…aku merasakan kehangatan yang misterius!”
Lelaki tua itu dengan lembut berkata, “Nak..temukanlah Tuhan dengan cara begitu. Sulit untuk dikatakan, tetapi, kau bisa mengandalkan rasamu untuk menemui-Nya. Ia adalah Kedamaian, Keindahan, Keagungan, di dalam dirimu sendiri”. Si Budi sebetulnya tak begitu mengerti..tapi ia tak peduli soal mengerti atau tidak..yang penting ia bisa merasakan kehadiran apa yang ia cari..tak peduli Ia mau disebut apa….
Reaksi Anda: