Sejatinya jiwa yang dilahirkan ke bumi ini punya hak untuk merasakan kebahagiaan surgawi di sini. Kenapa pada praktiknya banyak yang terjebak dalam penderitaan?
Karena jiwanya tidak murni. Karena tidak hening, terlalu banyak berpikir, berdampak pada kesalahan dan luka batin. Jika jiwa tidak murni, maka taman surgawi di hati tertutup dan mata air kehidupan yang membawa kesejukan di hati mampet. Anda tidak bisa merasakan surga yang nyata.
Satu-satunya jalan Anda harus memurnikan diri. Segala distorsi, luka batin, keangkaramurkaan atau keegoisan diri, karma buruk, ilusi, dan energi yang tak selaras harus dibersihkan sampai tuntas setuntas-tuntasnya.
Semua layer/lapisan kesadaran akan keberadaan diri kita harus dipastikan tidak mengandung distorsi sedikit pun. Sedikit distorsi menjadi penghambat. Tanpa distorsi, sehingga Anda bisa merasakan surga yang nyata.
Faktor Karma Pada Kehidupan Lampau Juga Berpengaruh
Proses sampai pada tataran kemurnian jiwa ini, ada orang yang mampu mengalaminya sendiri, tanpa bimbingan dari orang lain. Mereka belajar langsung lewat alam dan kehidupan yang apa adanya. Namun, sedikit sekali orang yang relatif tidak butuh guru pembimbing. Ini kembali pada pencapaian karma pada kehidupan lampau. Mayoritas orang di dalam rekaman tubuhnya belum ada jejak pencerahan. Ini akan membuat sulit bahkan mustahil tanpa adanya bimbingan dari guru yang tercerahkan.
Pentingnya Guru Tercerahkan Yang Mampu Melimpahkan Energi Akselerasi
Bagi sebagian orang, keberadaan guru yang sudah tercerahkan akan memudahkan dan mempercepat proses. Guru memberi tahu jalan yang simple mencapai tujuan. Tanpa diberitahu, kita hanya akan berputar-putar, tidak jelas arahnya. Ketika Anda berjalan menuju tujuan, pasti Anda menemukan banyak halangan dan tantangan. Jika terjatuh, Anda tidak akan cepat sampai. Terkadang perjalanan Anda harus mulai dari awal kembali karena Anda terpeleset sampai masuk ke dalam jurang. Seorang guru mampu melimpahkan energi yang mengakselerasi proses Anda. Ini ada dalam rahasia inisiasi. Maksudnya seorang guru yang tercerahkan semacam pembuka jalan. Dia sudah terhubung dan menyatu lebih dulu dengan Sang Sumber. Dia dilimpahi energi yang besar. Energi ini bisa dibagikan kepada para muridnya. Hal ini memudahkan kita untuk mencapainya dalam hitungan waktu yang diperpendek.
Uji Kelayakan Kandidat Guru Spiritual & Karma Baik Anda
Untuk bisa bertemu dengan guru yang benar ini kembali pada pencapaian karma baik Anda. Jika selama ini Anda berjuang dengan tulus sepenuh hati dan sungguh-sungguh, pasti akan ada momen bertemu. Jika Anda bertemu dengan kandidat guru yang Anda anggap tepat, Anda harus memberi ruang pada diri Anda untuk menguji kelayakannya. Jangan sampai Anda bertemu dengan guru yang salah dan malah dimanipulasi. Anda harus memastikan guru Anda tercerahkan. Tanpa ada pengalaman tercerahkan memang tidak mudah. Tetapi, dengan kesungguhan Anda, Anda pasti akan diberi sinyal atau petunjuk dariNya.
Trust Penuh Pada Guru Spiritual
Jika Anda sudah bertemu dengan Sang Guru dan melewati uji kelayakan, Anda harus ambil keputusan. Pada titik ini, jika Anda sudah berjalan bersama Sang Guru, maka dibutuhkan trust atau kepercayaan penuh padanya. Kita memasrahkan diri kita untuk dituntun olehnya, tidak melawan dan tidak ngeyelan. Hubungan antara guru dan murid akan berakhir tanpa adanya trust di antara mereka.
Saya mengambil posisi untuk menjadi seorang pembimbing yang utuh, bukan hanya seorang penyampai teori pencerahan. Saya menunjukkan jalan dan membantu Anda menyelesaikan segala masalah yang niscaya muncul. Juga memberikan energi yang tidak pernah terputus untuk mempercepat proses Anda. Tetapi, tidak semua orang berjatah belajar dengan saya dalam jangka waktu yang panjang. Saya membuka diri untuk membimbing siapa pun yang berjatah. Saya tidak mengikat dan memaksa siapa pun. Yang mau belajar dengan saya akan saya layani dengan totalitas karena itulah rancangan Agung saya.
Silakan direnungkan ulang yang ada di hadapan Anda ini siapa. Mintalah petunjuk. Jika sudah mantap, maka teruskan dalam ketanparaguan. Hanya dengan kolaborasi yang didasari trust, tanpa keraguan, kita bisa berjalan mencapai tujuan yang tertinggi.
Disarikan dari Kajian Mahadaya Membangkitkan Kesadaran Keilahian
Setyo Hajar Dewantoro
Blitar, 31 Oktober 2020