Beberapa waktu lalu di Sagrada Center, grup kepamomongan tanpa batas waktu bagi para calon leader Persaudaraan Matahari (PM), diberikan dua macam sidak evaluasi Level of Consciousness (LoC), yaitu:
- Evaluasi LoC reguler yang selalu sepaket dengan tambahan jatah boosting, dan
- Evaluasi LoC pada saat yang sama tanpa tambahan jatah boosting.
Angka evaluasi LoC reguler dengan paketan anugerah ini, ternyata telah menimbulkan kebingungan walaupun sudah sering dijelaskan. Selama ini memang belum pernah diberikan sidak evaluasi berupa angka telanjang tanpa bonus boosting seperti ini. Paling banter hanya saya yang sering bertanya untuk kepentingan riset pribadi.
Fenomena dampak boosting energi Guru SHD pada parameter evaluasi dijelaskan dalam ilustrasi sederhana berupa angka, persis seperti mekanisme pengukuran parameter evaluasi lainnya. Di PM semua parameter evaluasi Ajaran SMSHD diukur menggunakan perangkat kecerdasan bernama Rasa Sejati yang dimiliki oleh manusia yang telah bebas dari lima faktor pengeruh jiwa atau sisi gelap, yaitu disebut dengan manusia tercerahkan dalam standar Ajaran SMSHD.
Dari hasil sidak dengan dua macam model pengecekan ini, terlihat jelas bahwa porsi boosting energi Guru SHD membuat angka parameter evaluasi membesar dalam porsi yang berbeda-beda bagi setiap objek evaluasi. Dari mulai yang membesar tipis-tipis sampai dengan yang membesar sekian kali lipat. Beragam reaksi dan imbas perilaku pun terjadi dalam ruang lingkup pembelajaran, ada yang selaras bagi proses belajar dan ada yang tidak selaras. Ada yang menjadi berkah secara permanen, ada juga yang malah menjadi musibah bagi proses belajar dan kehidupan.
Bagi beberapa teman yang mampu memahami Ajaran SMSHD dengan baik, maka bisa dipastikan mengerti fenomena dampak boosting energi Guru SHD ini. Pemahaman ajaran yang baik akan menciptakan pola pikir yang bijaksana sehingga mampu mengelola dan menjaga anugerah ‘program akselerasi’ yang diberikan oleh Semesta melalui Guru SHD dengan baik. Dan, biasanya akan berdampak sebagai manfaat optimal yang berkesinambungan bagi proses belajar dan pencapaian level kesadaran.
Namun, bagi yang belum memahami Ajaran SMSHD secara utuh, maka anugerah yang indah dan mengagumkan ini malah menjadi sebuah drama panen sisi gelap baru akibat terlena akan citra sebuah angka yang belum permanen. Drama lupa diri dan kecerobohan sehingga terjangkiti Pirus Merasa Sudah (PMS). Lagi-lagi dinamika high risk high gain dari Ajaran SMSHD ini terjadi.
Menurutmu ‘BOOSTING ENERGI DARI SHD: ANUGERAH ATAU MASALAH?‘
Guru SHD memberikan penjelasan singkat bersamaan dengan sidak LoC tersebut melalui tabulasi Pijar Kesadaran.
Angka parameter hasil boosting adalah kapasitas maksimal saat diukur APABILA memenuhi semua syarat dan variabelnya. Syarat dan variabelnya bermacam-macam, salah duanya adalah variabel bernama trust dan karma baik. Tabungan karma baik hanya akan tercipta melalui aksi dan laku nyata yang dilakukan dengan ketulusan.
Ketulusan yang menyertai sebuah perilaku akan membentuk lingkaran malaikat. Kemudian, lingkaran malaikat inilah yang merajut karma baik dan membuahkan momentum berupa panen karma baik. Dalam Ajaran SMSHD, panen karma baik ini disebut dengan ‘jalan keselamatan’ dan bentuknya bisa bermacam rupa. Salah satunya berupa besar kecilnya jatah BOOSTING ENERGI SHD.
Contoh beberapa hasil sidak yang dilakukan pada 29 November 2024 pukul 9.00 WIB (skala 0–1000), sebagai berikut:
Nama/Inisial | LoC dengan Boosting | LoC tanpa Boosting |
H | 190 | 50 |
I | 900 | 400 |
A | 35.000 | 15.000 |
Kolektif Bumi | 80 | 20 |
Mari kita berfokus membahas jatah boosting bagi perorangan dulu, yaitu bagi diri sendiri. Karena, biar bagaimana pun diri sendirilah yang berperan terhadap kesadaran kolektif Planet Bumi.
Saya ambil contoh objek H sebagai ilustrasi sederhana. Bahwa, tanpa boosting sebenarnya objek H ini mampu mencapai LoC sebesar 190 dengan upaya sendiri, ASALKAN syaratnya terpenuhi. Syaratnya adalah semua variabel Teknik Meditasi/ Hening SMSHD, seperti variabel teknis kesungguhan, ketulusan, dan kualitas hening yang memadai, sehingga berimbas pada berjalannya purifikasi secara optimal.
LoC H dengan boosting 190 & LoC H tanpa boosting 50
Maka, selisih sebesar 140 inilah yang merupakan besaran ‘jatah’ bonus dari Semesta, yaitu boosting energi SHD.
Harap diingat bahwa besar-kecilnya jatah bonus ini tergantung dari banyak variabel juga, termasuk di antaranya karma baik, ketulusan, trust, peran, dan lain-lain. Maka, apabila objek H mendapatkan ‘hadiah’ berupa jatah ter-boosting sebesar 140 poin berarti objek H telah memenuhi beberapa variabel dalam matematika Semesta.
Dari sudut pandang Ajaran SMSHD, jatah bonus dari Semesta ini diberikan agar kita semua ‘terbantu’ untuk mempercepat proses purifikasi. Ketika berkesadaran lebih tinggi – dalam hal ini LoC 190, maka proses purifikasi bagi objek H akan lebih mudah dan lebih ringan ketimbang apabila objek H berkesadaran lebih rendah – yaitu LoC 50. Kesadaran yang lebih tinggi akan berimbas kepada banyak hal, seperti lebih mudah rileks, lebih mudah meditasi, lebih mudah merasakan nafas, dan masih banyak lagi fenomena proses belajar yang menjadi ‘termudahkan’.
Jatah bonus milik objek H ini ‘diberikan’ Semesta sesuai dengan rajutan karmanya sendiri, sebagai bentuk ‘pertolongan’ bagi keselamatan jiwa agar objek H dapat berpola pikir dan berperilaku setara dengan kesadaran LoC 190, tidak terjebak dalam pola pikir kesadaran LoC 50.
Maka dari itu, diperlukan sikap penuh kejujuran dan kritis dalam menyikapi informasi angka evaluasi, banyak berdiskusi dan memvalidasi sambil berlatih melakukan perenungan yang meditatif dan refleksi diri. Terlebih lagi apabila kita mengerti bahwa sebenarnya pola pikir dan perilaku di keseharian belum mencerminkan kesadaran LoC 190. Dan, senyatanya memang lebih pas dengan angka kesadaran tanpa boosting, yaitu LoC 50.
Lalu, bagaimana menyikapi boosting energi SHD yang datangnya tidak menentu dan tidak bisa diprediksi ini, agar tidak hanyut dalam ilusi dan terjangkiti Virus Merasa Sudah? Apakah sebaiknya ditolak saja?
Anugerah boosting ini tidak bisa diatur oleh siapa pun, bahkan Guru SHD sendiri tidak bisa mengatur siapa mendapatkan apa. Peran Guru SHD sebagai wahana Semesta yang menyalurkan energi kasih murni ‘titipan’ Semesta kepada semua makhluk sesuai dengan keadilan Semesta.
Apabila berjatah menerima anugerah boosting energi SHD berapa pun besarnya, sebaiknya segera lakukanlah upaya terbaikmu untuk berproses menggenapi angka LoC boosting ini. Caranya dengan memperbaiki dan meningkatkan terus menerus teknik meditasi/hening, memperbaiki sikap dan pola pikir, memperbaiki kualitas meditasi/hening, serta meningkatkan banyaknya meditasi yang berkualitas baik, sebelum jatah bonus 140 itu hilang akibat tabungan karma baikmu habis.
Penuhi semua variabelnya dengan upaya terbaikmu sehingga angka tanpa boosting yang tadinya 50 bisa meningkat menjadi 190 sebagai hasil upaya sendiri tanpa bonus. Apabila jatah bonusmu masih sama (sebesar 140), maka logika matematisnya adalah sebagai berikut.
190 + 140 = 330 atau lebih besar
Angka LoC 190 hasil upaya sendiri akan tertambah oleh bonus jatah boosting sebesar 140 sehingga hasil akhir angka LoC plus jatah boosting bisa menjadi 330. Bahkan bisa lebih karena matematika hukum Kosmik tidak terbatas hanya 1+1 = 2.
Angka boosting yang belum stabil berturut-turut selama durasi waktu tertentu, bisa dipastikan angka tersebut masih berupa angka yang kosong, belum berisi dan belum tergenapi oleh laku hening dan perilaku yang sepadan. Masih sangat rentan dan mudah naik turun karena laku heningnya belum stabil dan optimal.
Maka, segeralah ‘mengisi’ dan ‘menggenapi’ angka LoC yang belum termateriel tersebut dengan berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas aplikasi laku heningmu sehari-hari, sebelum jatah boosting lenyap.
Kebetulan dulu saya varian yang kurang bersyukur dengan jatah boosting ini. Saya sering protes dan sempat ngambek ketika mendapatkan jatah boosting karena bagi saya angka boosting adalah angka PHP (baca: Pemberi Harapan Palsu) dan sering membuat jantung melorot ke kaki kalau angkanya tiba-tiba merosot tajam.
Tapi, kemudian seiring semakin memahami Ajaran SMSHD, saya semakin mengerti dan menyadari bahwa boosting energi SHD adalah anugerah yang luar biasa indah dan ajaib. Mekanisme akselerasi ini merupakan bagian dari hukum Kosmik dan manifestasi dari keadilan Semesta yang presisi. Datang dan pergi sepadan dengan rajutan karma hasil upaya kita sendiri, tidak bisa diatur oleh siapa pun. Maka, wajib disyukuri dan diperlakukan dengan bijaksana serta disikapi dengan tepat selaras.
Tanpa bantuan Kosmik ini, manalah mungkin saya bisa mencapai kesadaran setinggi ini dalam jangka waktu yang relatif singkat. Tanpa anugerah ‘program akselerasi’ ini, kapanlah kita semua bisa menjalankan peran dan menunaikan semua rancangan agung dengan selaras, dan kapanlah peradaban dapat bergerak meninggalkan Kaliyuga.
Jangan pernah ‘MERASA SUDAH’ dan jangan biarkan VIRUS MERASA SUDAH menjangkiti kesadaranmu. Karena, berilusi MERASA SUDAH merupakan manifestasi sisi gelap itu sendiri.
Cobalah sekali-sekali tanyakan LoC reguler dan LoC tanpa boosting di waktu yang sama agar mengerti fenomena yang saya ceritakan ini. Beranikah?
Ay Pieta
Pamomong dan Direktur Persaudaraan Matahari
1 Desember 2024
Refleksi LoC Rata-rata dalam 1 minggu terakhir diukur 14 Desember 2024: 460
Secara angka ada penurunan 10 dari evaluasi LoC Rata-rata seminggu di bulan lalu, tapi pengalaman pembelajaran terasa lebih padat. Yang paling mengena dalam satu minggu ini dan menjadi motivasi saya untuk mengubah sikap belajar saya adalah tidak bisa hanya terlena dengan angka LoC tinggi, lalu merasa sudah cukup dan tidak membereskan sisi gelap yang masih ada walaupun sudah ada boosting, karena justru adanya boosting bisa membantu proses pemurnian jadi lebih mudah dan cepat alias akselerasi asal boosting-an diperlakukan dengan tepat > jujur mengenali sisi gelap dan membereskannya.
Capaian LoC saya saat ini adalah hasil kombinasi boosting akibat keberadaan Mas Guru SHD dalam perannya sebagai penyangga kesadaran + usaha saya sendiri mempraktikkan laku hening.
Fenomena boosting ini bisa saya konfirmasi secara subjektif dengan berkaca pada kenyataan perilaku diri sendiri dalam keseharian. Satu momen saya bisa sangat bersyukur dan bersukacita pada kehidupan saya, tapi pada momen lainnya saya bisa sangat sembrono dan tidak bertanggung jawab pada diri sendiri saat sengaja memilih pikiran, ucapan, dan tindakan yang jelas-jelas akan membawa penderitaan. Perilaku yang terakhir ini sangat jauh dari cerminan manusia ber-LoC tinggi dan tugas saya untuk membereskannya.
Tulisan Boosting Energi SHD oleh pamomong Mbak Ay Pieta membantu saya memahami fenomena boosting ini, yang jujur sebelum bisa memahami dengan baik, respons pertama saya adalah, “Waduh..mengenaskan sekali ya saya sudah belajar selama ini, ternyata momen-momen bersyukur dan bersukacita yang saya alami belum permanen menjadi soft skill dan karakter saya.”
Respons pertama saya ini adalah cerminan dari ketidakbersyukuran, lalu setelah membaca berulang, meditasi formal dulu sebelum membaca ulang dan usaha merasakan napas saat membaca, muncullah pola pikir yang lebih selaras. Saya itu harusnya bersyukur dengan boosting ini karena saya bayangkan dengan segala sisi gelap penyebab penderitaan saya di kehidupan saat ini yang itu masih belum bisa saya bereskan secara tuntas, saya masih bisa diajak untuk mengalami pengalaman dimana sisi gelap itu bisa lho dilampaui, sisi gelap itu bisa lho dibereskan dengan laku hening, yang contoh bentuknya bisa beragam mulai dari penataan pola pikir saya dulu atas luka batin yang sedang muncul sampai kemauan untuk tidak membiarkan pikiran liar mengikuti gejolak perasaan yang merusak, hal ini yang mungkin dalam komunitas sering disebut sebagai kesempatan icip-icip pengalaman berkesadaran lebih tinggi. Masalahnya adalah pengalaman-pengalaman ini belum bisa konsisten saya praktikkan dalam setiap ujian praktik mengatasi sisi gelap, masih ada pilihan -pilihan untuk tidak hening yang membuat boosting tidak membantu akselerasi kesadaran. Lebih jauh lagi efek boosting-an masih belum termarterikan menjadi perilaku yang konsisten dan menjadi karakter.
Pembelajaran yang mengena lagi adalah tentang akselerasi kesadaran. Evaluasi parameter, sistem pembelajaran di PM, pamomong yang mempunyai pengalaman yang mendetail tentang sisi gelap manusia lalu mengatasinya dengan laku hening, semua ini buat saya adalah bentuk nyata dari fasilitas akselerasi kesadaran. Jika saya tidak mengenal ajaran SMSHD, jika saya tidak ada dalam sistem pembelajaran SMSHD di PM seperti saat ini, entah kapan saya bisa punya kesadaran dan kepekaan bahwa sisi gelap dalam berbagai bentuknya, dalam berbagai level kepedihannya, adalah sumber penderitaan saya. Entah kapan saya bisa paham dan peka bahwa ketidakjujuran adalah pangkal penderitaan saya, kemelakatan adalah penyebab kegalauan saya, entah kapan juga saya bisa peka bahwa rasa kasian yang tidak perlu adalah proyeksi luka batin dan bisa menyesakkan dada, pikiran yang liar bisa membuat sakit kepala, dan yang terpenting adalah entah kapan saya bisa mempunyai kemampuan untuk bersyukur atas kehidupan saya saat ini jika saya tidak mengenal ajaran SMSHD.
Pola pikir dan kesadaran seperti di atas kan susah sekali saya temukan di manusia pada umumnya yang tidak mempraktikkan laku hening ala SMSHD.
Reaksi Anda: