
Medan energi atau energy field adalah topik yang disukai penggemar kerumitan berpikir. Cara berpikir yang dianggap sebagai tolok ukur kecerdasan. Saya sendiri tidak pernah menjadi penggemar kerumitan. Selama ini merasa kapasitas otak kurang mumpuni mencerna kerumitan, walaupun zaman sekolah senang sekali dengan pelajaran yang berbau matematika, fisika dan mekanika.
Yang lucu adalah, dengan ketekunan ‘Bermeditasi/hening Penjernihan Diri’, saya malah bisa memahami banyak fenomena seputar medan energi.
Tanpa harus terjun dalam kerumitan melahap teori dengan rumusan njelimet, yang bisa menghabiskan satu papan tulis, ternyata yang namanya medan energi itu bisa dirasakan. Medan energi bisa disaksikan dan dibuktikan dengan sebuah kepekaan yang dilandasi oleh kejernihan lapisan kesadaran. Jadi, apabila diri sendiri sudah jernih dari energi yang tidak selaras, energi dengan vibrasi rendah dan kotor karena penuh jejak ‘Sisi Gelap (shadows/darkside)’, maka bisa merasakan medan energi tanpa terbiaskan oleh proyeksi jejak sisi gelap yang ada di bawah sadar. Bisa merasakan medan energi tanpa harus hanyut, menyerap, kewalahan dan kelelahan, seperti gejala umum para Highly Sensitive Person (HSP).
Menurut ahli neurosains, otak menghasilkan medan energi dengan frekuensi tertentu, dan selalu mencari teman dengan frekuensi yang sama, atau bahasa gaulnya mencari yang satu vibrasi. Struktur jaringan dan mental model sosial tertentu, akan bekerja dan mencari ‘teman’ dengan struktur jaringan yang sama. Ada teori tentang homophily, yaitu kecenderungan seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain yang memiliki karakteristik mirip. Melalui kesetaraan di level kognitif, usianya tertentu lebih memilih berinteraksi dengan usia yang setara. Begitu pula dengan jenis kelamin, jenjang pendidikan, life value, atau status sosial.
Dalam dunia ‘berkesadaran’ yang diajarkan dalam ‘Seni Hidup Berkesadaran SHD’, yang dipelajari dan diselami adalah lebih dalam dari sekadar layer kognisi. Yaitu, masuk ke lapisan kesadaran yang tak tampak, namun bisa diidentifikasi dengan ‘Self-awareness’ dan ‘Mindfulness’ yang baik.
Pikiran dan kesadaran bisa dikelola (‘Mind management‘) dengan ‘Bermeditasi/hening Penjernihan Diri’, sehingga medan energi bisa dikalibrasi dan disinkronisasi menjadi lebih jernih, lebih bersih, lebih terang, lebih positif, lebih sehat, dan lebih konstruktif.
Sinkronisasi yang diajarkan dalam Seni Hidup Berkesadaran SHD, dilakukan dengan meningkatkan self-awareness, praktik mindfulness, dan membersihkan lapisan kesadaran (inner work) dari sampah jejak trauma, luka jiwa, inner child, emosi, dan sisi gelap lainnya. Lapisan kesadaran yang semakin bersih dari sisi gelap, akan menciptakan medan energi yang semakin jernih. Analogi ‘Level Kesadaran (Level of Consciousness, LoC)‘ yang berlapis-lapis berupa jenjang tingkat, bisa digambarkan seperti bangunan super besar (Jagad Raya) dengan ‘ruang kesadaran’ berbeda di setiap tingkat. Perlu kunci untuk masuk, yaitu berupa medan energi yang sepadan atau sevibrasi dengan dengan ruang kesadaran tersebut. Kalau medan energinya setara dengan LoC 100, maka akan masuk ke ruang kesadaran tingkat 100, dan seterusnya.
Tanpa memantaskan diri, meningkatkan level kesadaran (LoC) dan memadankan kejernihan medan energi, maka tidak akan bisa masuk ke ruang kesadaran di tingkat yang lebih tinggi.
Ketika menjalankan proses penjernihan diri, bersih-bersih sisi gelap atau inner work, maka bisa menyepadankan medan energi dan masuk ke ruang kesadaran lebih tinggi, dan menikmati fasilitas serta manfaat dari ruang kesadaran tersebut. Compensation and benefit di setiap lantai ruang kesadaran, tersedia sesuai dengan kalkulator matematika Hukum Semesta, yaitu sesuai rajutan karma, presisi, dan tidak bisa diintervensi oleh keinginan yang egoistik.
Bagi yang malas dan tidak mau berusaha menjaga ‘kejernihan kesadaran’ (inner clarity), medan energi akan dibuat kotor lagi oleh sisi gelap. Maka secara otomatis terpental sendiri turun ke lantai ruang kesadaran di bawah, yang setara dengan medan energi saat itu. Dengan begitu, tidak bisa lagi menikmati fasilitas dan manfaat dari ruang kesadaran di lantai atas, dan inilah yang disebut amnesia.
Kalau sudah melorot perosotan ‘Ular Tangga’, maka turut kehilangan berbagai keistimewaan yang ada di lantai tersebut.
Ibaratnya apabila menjadi quality member, maka ketika status membership platinum turun ke silver, maka benefit dan keistimewaan kelas platinum akan turut lenyap. Segala-galanya menjadi lupa, seperti tertinggal di lantai atas, termasuk lupa dengan seluruh manfaat dan keberuntungan yang pernah dirasakan, didapatkan, diakui, diceritakan, dibanggakan. Atau kalaupun mendadak ingat, akan disangkal habis-habisan. Bahkan diciptakan narasi pembenaran baru hanya untuk menyangkal pengalaman Ketuhanan autentiknya sendiri.
Keluhan teman belajar yang pernah berada di ruang kesadaran yang lumayan baik pasti sama, yaitu sudah pernah paham, tapi kok lupa; sudah pernah bisa, tapi kok sekarang susah banget; dulu sudah mengerti, tapi kok sekarang skip. Kehilangan segala manfaat yang pernah didapat, peran, kecerdasan, kemampuan bekerja dengan kualitas yang baik, kebijaksanaan, dan berbagai karakter luhur yang tadinya sudah mulai terbentuk pun hilang kembali tertimbun oleh panen sisi gelap.
Medan energi menjadi kotor kembali, menjadi vibrasi yang lebih rendah, disebabkan karena tidak menjaga keheningan sepanjang hari.
Tidak mau bermeditasi/hening dengan tekun dan konsisten, tidak mau sungguh-sungguh mengenal teknik yang tepat ketika melakukan meditasi/hening, dan lainnya, sehingga ‘ruang kesadaran’ lebih dominan dikuasai oleh hasrat ego yang egoistik dan barisan sisi gelap yang tidak dibersihkan. Dengan demikian, pabrik sisi gelap akan aktif lagi memproduksi luka batin, watak angkara, ilusi, dan semuanya berimbas kepada tabungan karma, jatem, dan seterusnya. Sampah energi inilah yang membuat medan energi menjadi kotor butek kembali.
Makanya lapisan kesadarannya dibersihkan dulu dari sisi gelap (inner work) supaya ada space kosong untuk mengendapkan teori-teori kebenaran Hukum Semesta. Bagi para kolektor teori bijak, simpan dulu koleksinya agar tidak hanyut dalam adegan berseri cocoklogi. Agar tidak memproduksi ilusi PMS baru yang semakin tebal dan mendegradasi kualitas kejernihan kesadaran dan kejernihan medan energi.
“Clarity is about making sure the deepest layer of your consciousness get done with your own shadows.” ~ Pure Consciousness
Ay Pieta
Pembimbing dan Direktur Persaudaraan Matahari
14 Oktober 2025
Reaksi Anda: