Silakan diniatkan untuk menjadi jiwa yang murni. Betul-betul pasrah total agar dengan Kuasa Ilahi segala ketidakselarasan ini dikembalikan menjadi selaras.
Jiwa-raga kembali menjadi murni, hanya Kuasa Ilahi yang bertakhta di dalam diri.
Ohm…
Ohm…
Silakan kembali meniti jalan napas untuk masuk ke dalam keheningan yang utuh.
Rasakan keterhubungan dengan Diri Sejati pada setiap tarikan dan embusan napas.
Biarlah lewat keterhubungan dengan Diri Sejati ini, setiap jiwa dimurnikan,
setiap diri diselaraskan,
kembali kepada rancangan Agungnya.
Ohm…
Ohm…
Silakan dengarkan kata-kata saya,
lalu ikuti, ucapkan kembali kata-kata itu di dalam hati.
Biarlah itu menjadi sabda untuk proses penjernihan jiwa dan raga.
“Gusti yang Maha Pengasih,
Yang Menjadi Sumber dari Segala yang Ada,
biarlah pada momen kali ini,
dengan kasih murni dan kuasaMu,
jiwa-ragaku dikembalikan kepada kemurnian.
Biarlah lepas apa yang tidak selaras di dalam tubuhku,
baik sebagai buah dari lakuku di masa lalu
maupun sebagai akibat dari ketidakheninganku pada saat ini.
Aku berterima kasih atas segala kesempatan, segala pengalaman,
yang membuat jiwaku belajar, jiwaku bertumbuh,
menjadi dimatangkan.
Aku pasrah sepenuhnya pada momen ini,
hanya kasihMu yang bertakhta di relung jiwa, hanya kuasaMu paling murni yang meliputi semua lapisan keberadaanku.
Luruhlah.
Sirnalah keangkaramurkaan di dalam diriku.
Lepaslah segala kuasa kegelapan yang sempat menjerat diriku.
Biarlah hanya Maha Cahaya yang meliputi diriku sepenuhnya.”
Ohm…
Ohm…
Ohm…
“Gusti Yang Maha Pengasih,
aku sungguh-sungguh meminta pengampunan
atas segala kelalaianku,
atas segala ketidaksadaranku, atas segala ketidakheninganku.
Hanya dengan kuasa dan kasihMu yang paling murni,
semua bisa terpulihkan.
Maka biarlah terjadi apa yang merupakan kehendak dan rancangan AgungMu.
Aku berserah sepenuhnya.”
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
“Gusti yang Maha Agung,
hanya dengan kuasa dan kasihMu,
semua bisa kembali kepada kemurnian,
maka aku berserah diri sepenuhnya.
Aku menerima segala anugerah.
Aku pasrah saat kuasaMu bekerja di dalam tubuhku.
Biarlah luruh keakuanku,
luruh kesombonganku, luruh keangkaramurkaanku,
sirna segala jeratan kuasa kegelapan di dalam diriku.”
Ohm…
Ohm…
Anak-anakku yang Kukasihi,
tetaplah di dalam keheningan.
Keheningan adalah jalan satu-satunya untuk menyelaraskan diri,
memurnikan jiwa dan raga.
Hanya di dalam keheningan,
di dalam dirimu bisa tumbuh kerendahan hati. Hanya dengan kerendahan hati,
segenap anugerah bisa berguna bagi hidup.
Limpahan kasih murni bisa memurnikan jiwa-raga.
Dari takhta suciKu,
terlimpahkan kasihku yang paling murni.
Kulimpahkan cahaya yang menerangi pikiran dan kesadaranmu.
Sirnalah segala kegelapan di semua lapisan kesadaranmu.
Kembali,
kembalilah menjadi jiwa yang murni.
Anak-anakku yang Kukasihi,
teruslah di dalam keheningan.
Pasrahkan diri secara total.
Lepaskan apa yang tidak selaras.
Biarlah hanya kuasa Ilahi yang bertakhta di dalam diri.
Biarlah hatimu semua menjadi hati yang tulus.
Jiwamu menjadi jiwa Ilahi.
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Anak-anakku yang Kukasihi,
pasrahkan diri sepenuhnya.
Terimalah apa pun yang sedang terjadi.
Terimalah bahkan ketika ada rasa sakit di dalam tubuhmu.
Pasrahlah apa pun yang kemudian terjadi.
Biarlah dengan kasih murni dan kuasa Ilahi,
semua dipulihkan,
semua diselaraskan.
Hanya saat jiwamu berrendah hati,
jiwamu terbuka,
dan ada dalam kepasrahan yang total,
semua penderitaan itu niscaya sirna.
Ohm…
Ohm…
Anak-anakku yang Kukasihi,
teruslah di dalam keheningan.
Dalam hening yang paripurna
Dengan menyadari sepenuhnya kasih Gusti dalam setiap tarikan dan embusan napas.
Saat menyadari sepenuhnya dirimu selalu terhubung dengan Sang Roh Kudus atau Diri Sejati yang bertakhta di relung jiwa,
maka semua pasti selaras.
Pasrah total.
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Aku pancarakan energi kebahagiaan yang paripurna yang membawa keajaiban.
Semua keberadaan yang ada di tempat ini diliputi oleh energi kebahagiaan ini,
maka datanglah keajaiban.
Ohm…
Ohm…
Menyebarlah energi kebahagiaan ini ke semua penjuru,
menjangkau semua matriks ruang dan waktu,
menjangkau semua dimensi,
meliputi semua keberadaan,
mengangkat semua jiwa kepada kemurnian,
kepada keselarasan.
Ohm…
Ohm…
Silakan bersama-sama pancarkan kebahagiaan yang bersumber dari relung jiwa ke semua penjuru.
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Kasih yang paling murni,
Maha Cahaya,
meliputi semua jiwa,
menjangkau semua keberadaan di semua dimensi.
Energi kebahagiaan terlimpah pada semuanya,
maka terbebaskanlah semua jiwa dari penderitaan, dari jeratan keangkaramurkaannya sendiri.
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Dalam realitasku sebagai keberadaan yang menyatu dengan Kekosongan Absolut.
Aku meliputi dirimu semua.
Semua yang tak selaras diliputi oleh Kekosongan Absolut,
dilebur di dalam Kekosongan Absolut,
maka biarlah semua jiwa kembali kepada kemurniannya.
Ohm…
Ohm…
Ohm…
Teruslah hening.
Biarlah energi kebahagiaan itu semakin memancar dari relung jiwa.
Biarlah energi kebahagiaan itu menyebar ke semua penjuru,
semua dimensi,
semua matriks ruang dan waktu.
Biarlah energi kebahagiaan ini meliputi jagad raya seutuhnya.
Diri kita semua menjadi wahana tersebarnya kebahagiaan yang sejati.
Ohm…
Perlahan-lahan silakan dipungkasi sesi hening cipta kita kali ini.
Kita haturkan terima kasih atas semua anugerah yang terlimpah.
Retret Mahadaya Total Human Empowerment
Meditasi oleh Setyo Hajar Dewantoro
Salatiga, 11-13 Desember 2020
Reaksi Anda: