Surga, diadopsi dari kata dalam bahasa Sanskerta, Svarga. Setara atau sepadan dengan kata kahyangan yang dikenal dalam berbagai bahasa Nusantara. Kahyangan berarti “tempat bagi para hyang atau jiwa yang murni, para entitas cahaya, atau para jawata’. Untuk mengerti sorga dalam arti opsi tempat bagi jiwa setelah kematian selain neraka, maka jangan bayangkan ia sebagai tempat atau ruang di dimensi material, yang memiliki luas dan batasan tertentu.
Supaya bisa mengerti surga yang sesungguhnya, bukalah pikiran Anda untuk menerima realitas jagad sebagai sebagai samudra energi yang membentuk tumpukan dimensi. Yang saya temukan, setidaknya ada 31 dimensi. Jagad raya punya lapisan-lapisan realitas yang masing-masing berbeda dalam hal frekuensi vibrasi energinya. Dimensi yang berbeda terbentuk dari perbedaan frekuensi itu.
Surga atau kahyangan, dalam konteks 31 dimensi, merujuk kepada dimensi 12 ke atas. Semakin tinggi dimensi semakin halus, semakin merepresentasikan realitas cahaya murni, hingga berujung kepada Suwung, kekosongan absolut yang tanpa batas. Surga atau kahyangan, secara faktual dihuni oleh jiwa-jiwa yang murni – jiwa yang cukup merealisasikan kualitas Hyang atau Yang Maha Suci. Mereka yang menghuni dimensi-dimensi surgawi ini bisa disebut hapsara hapsari, dewa dewi, betara betari, dewa dewi, atau malaikat.
Dimensi yang kita tempat ini, atomic world ini, dikategorikan sebagai dimensi 5. Para penghuni dimensi 5 yang telah berkesadaran tinggi bisa mencicipi atau mengakses/berkunjung ke dimensi lain. Karena sebenarnya ada jalur penghubung antar dimensi, kita sering menyebutnya sebagai portal energi. Setelah kontrak di dimensi 5 selesai, jiwa tentu harus berpindah dimensi (tetapi kemudian bisa kembali lagi ke dimensi 5 dengan tubuh yang baru – inilah yang disebut reinkarnasi atau tumimbal lahir).
Jika jiwa memenuhi kriteria kemurnian tertentu, dalam aspek emosi, pikiran dan pengetahuan, energi dan karma, maka jiwa bisa pindah dari dimensi 5 ke dimensi 12 ke atas. Ini yang sesungguhnya disebut ” masuk surga atau kahyangan”. Ini tidak ada hubungannya dengan apa agama anda, apa busana anda, rambut anda kelihatan apa tertutup, juga tak tergantung teknik meditasi atau yoga Anda. Meski Anda suka pakai baju seksi, tapi emosi Anda jernih, tubuh karma Anda jernih, energi jernih, dan pikiran tak dipenuhi ilusi, Anda pasti masuk surga. Tak ada sosok Tuhan yang bisa seenaknya membuat anda masuk neraka hanya gara-gara Dia tak berkenan atau tak suka. Juga tak ada malaikat yang mempertanyakan hal-hal yang mereka sendiri sudah tahu jawabannya. Semua mengikuti rumus matematika semesta yang pasti, presisi dan maha adil.
Tak ada batas kuota untuk surga yang kita bicarakan ini. Jika semua penghuni bumi mencapai kemurnian jiwa, surga dalam semua dimensinya tak akan jadi penuh sesak. Jadi sebenarnya tak perlu berebut surga. Setiap orang hanya perlu memurnikan jiwanya sesuai cara yang paling pas baginya, lalu masing-masing menempati dimensi yang sesuai dengan pencapaiannya. Saya juga perlu sampaikan, di surga dalam rupa dimensi 12 ke atas, kita tidaklah memakai tubuh fisik seperti saat kita hidup di dimensi 5. Jadi anda para lelaki, anda tak akan punya lagi pusaka seperti yang anda punya saat ini. Dan tak ada juga wanita yang punya organ yang bisa, memberikan kepuasan seksual pada Anda. Kalau anda masih ingin merasakan kepuasan seksual ya sekarang saja saat anda masih punya alatnya…di surga nanti gak bakal bisa. Suwerrrr
Anda, masih mau rebutan sorga? Hi hi hi hi hi hi….
Baca Juga: NERAKA
Reaksi Anda: