Skip to main content
JiwaRoh KudusSetyo Hajar DewantoroSpiritualSuwung

BINTANG SEGI LIMA: JALAN MENJADI MANUSIA ILAHI

10 September 2020 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Kita punya Pancasila sebagai dasar negara. Dalam keheningan saya disadarkan bahwa Pancasila adalah jalan hidup yang agung: ini adalah panduan spiritual untuk menjadi manusia ilahi. Simbol Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa, memandu kita pada tataran Jumbuh Kawula Gusti, Unio Mystica, atau Wihdatul Wujud.

Simbol Bintang ini menuntun kita untuk mengerti 5 hal mendasar:

  1. Semua bersumber kepada realitas yang sama, kekosongan absolut, nalar kita menjulukiNya sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Proses terjadinya manusia berjalan dengan cara emanasi, bermula dari mewujudnya Tuhan YME sebagai Spirit/Roh Kudus/Diri Sejati/Nur Muhammad. Inilah esensi dari setiap diri, sumber dari kasih murni dan kebijaksanaan tertinggi di dalam diri.
  3. Selanjutnya Spirit memanifestasi sebagai Soul/Sukma/Jiwa, sebagai satu entitas pribadi yang punya kebebasan berkehendak dan menempati alur evolusi menuju kesempurnaannya
  4. Satu fase evolusi dari Jiwa itu adalah dengan terlahir di Bumi sebagai manusia yang berbungkus tubuh fisik.
  5. Manusia yang menekuni jalan hening cipta, niscaya mengalami pemurnian jiwa dan disingkapkan baginya Diri Semesta/Tubuh Kosmik yang memuat kecerdasan dan kekuatan semesta.

Tataran Manusia Ilahi tercapai saat jiwa menjadi murni karena tertuntun sepenuhnya oleh Diri Sejati, lalu sadar penuh terhadap realitas Kesatuan Agung: Kesatuan dengan kekosongan absolut yang meluruhkan keakuan. Lalu, tubuh fisik menyatu selaras dengan Tubuh Kosmik, segenap sel kita memuat kekuatan dan kecerdasan tertinggi di jagad raya.

Baca Juga: DEWA RUCI, GURU SEJATI, JATI DIRI

Siapa contoh manusia Ilahi di Nusantara? Dulu, ada Bung Karno yang bahu membahu dengan JFK mengguncang dunia. Sebelumnya ada Tribuana Tunggadewi yang membawa Majapahit ke era keemasan, ada juga Prabu Airlangga dan Ken Arok. Segala cerita miring tentang tokoh-tokoh itu hanyalah bagian dari propaganda untuk membuat kita tak sadar akan jalan keagungan bangsa kita. Terlebih soal Bung Karno, suatu saat pasti tersingkap misteri yang lama tersembunyi: di antaranya, ada sosok Bung Karno yang sebenarnya tidak meninggal dalam keadaan merana.

– Setyo Hajar Dewantoro –

Ilustrasi Gambar: oleh Nyoman Suwartha

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda