Skip to main content
MeditasiSpiritualSuwung

AKSELERASI PERTUMBUHAN JIWA

26 July 2020 Setyo Hajar Dewantoro No Comments

Pengalaman saya mengenai penyelesaian sisi gelap dalam diri saya terjadi sekitar satu setengah tahun yang lalu. Ada rentang yang cukup jauh jika dibandingkan dengan masa sekarang. Dahulu, saya masih berusaha untuk memasuki dimensi dua belas karena ada luka batin yang tersisa dan harus dibereskan. Tetapi, saya adalah orang yang mengalami percepatan pertumbuhan jiwa.

Nah, bagaimana percepatan itu bisa terjadi?

Modal saya hanya satu, yakni kesetiaan. Setiap orang mempunyai jatah masing-masing untuk bertumbuh. Jalan saya adalah melakukan segala sesuatu yang diperintah oleh Guru Sejati.

Ketika saya berangkat ke Prancis, Lourdes, untuk kali pertamanya. Kesadaran saya saat itu hanya pada dimensi 17—19. Pada saat di Lourdes, saya dituntun berjalan di pagi hari menyusuri jalan setapak yang masih gelap sampai pada tempat yang sepi sekali, penuh bebatuan. Di sana saya bermeditasi, dan saya merasakan kebahagiaan yang luar biasa, damai sekali. Saya dilimpahi oleh banyak energi. Secara rasa, saya terhubung dengan banyak entitas yang Agung. Di sana saya mengenal entitas cahaya yang bernama The Son of Universe, putra Semesta, yang berinkarnasi menjadi Yesua atau Yesus. Pada titik tersebut, rasa kasih muncul secara luar biasa dan membuncah secara maksimal. Pada saat itulah, saya langsung naik ke dimensi 25. Setelah itu, saya dituntun untuk mengajar di Singapura dengan energi yang berbeda.

Momen-momen akselerasi itu memang tidak pernah terpikirkan. Kita hanya perlu mengikuti alur saja. Pengalaman terakhir saya yang paling gila adalah perjalanan di Edinburgh. Pada tanggal 20 Maret, Indonesia sudah akan menutup penerbangan karena kasus Corona, sedangkan di Edinburgh akan memberlakukan lockdown. Dan, saya malah dituntun ke Edinburgh. Hanya karena mengikuti tuntunan Guru Sejati, saya disangka gila. Untuk melewati imigrasi pun tidaklah mudah. Tas saya dibongkar. Syukurnya saya bisa masuk. Karena kesetiaan saya tersebut pada Sang Guru Sejati, di Edinburgh saya mendapatkan hadiah. Hadiahnya loncatan kesadaran, power saya semakin kuat. Dan ini termanifestasikan dalam kegiatan mengajar saya.

Pengetahuan saya semakin luas karena terkoneksi dengan kecerdasan Semesta. Hal ini bisa dirasakan oleh Anda sekalian, para murid saya. Jangan heran, jika tidak ada pertanyaan yang tidak bisa saya jawab. Bukan karena saya pintar, melainkan karena saya terkoneksi dengan Yang Maha Pintar. Sebenarnya saya tidak pernah belajar.

Kadang-kadang saya mendapat loncatan kesadaran di tempat dugem. Tiba-tiba dituntun untuk bermain ke tempat yang tidak pernah terduga. Di sana saya belajar melampaui dualitas konsepsi. Saya belajar untuk mempunyai kasih pada siapa pun. Saya datang ke sana bukan untuk mencari kebahagiaan. Bukan! Saya sudah bahagia, kok! Saya datang ke sana untuk memberkati.

 

Mind

Kita memiliki otak dengan kesadaran ragawinya. Otak memiliki fungsi memori yang merekam semua peristiwa yang kita alami. Kita mempunyai ingatan. Segala peristiwa yang baru terjadi akan masuk ke dalam memori sadar, sementara, atau jangka pendek. Misalnya, ada kejadian kita di-judge orang tiga hari yang lalu, maka segala rasa -baik rasa jengkel maupun sakit hati- pasti masih teringat dan terkenang. Inilah yang disebut memori sadar (conscious mind).

Seiring dengan berjalannya waktu, peristiwa tersebut akan tertumpuk dengan peristiwa-peristiwa yang baru. Kita akan bertemu dengan banyak orang lagi. Yang akan men-judge kita adalah orang lain yang baru, pada waktu yang berbeda, dan di tempat yang tidak sama, jadi semua memori akan lama-lama tertumpuk. Namun data peristiwa tersebut tidak menghilang, hanya berpindah ke memori jangka panjang. Data akan terekam ke lapisan tubuh yang lebih halus –inilah yang disebut memori bawah sadar (sub-conscious mind).

Segala data yang terekam di DNA disebut memori tak sadar (unconscious mind). Hal ini merefleksikan pengalaman jiwa di kehidupan masa lampau. Misalnya, ada memori bahwa di kehidupan lampau Anda pernah disakiti oleh seorang wanita. Jika saat itu belum diselesaikan, maka rasa sakit itu terekam, terbawa ke dalam DNA Anda. Pada suatu waktu memori itu bisa muncul kembali sehingga kita parno terhadap perempuan, karena takut disakiti lagi. Lalu Anda akan bingung, “Kenapa saya sakit seperti ini? Kenapa saya punya kecurigaan seperti ini terhadap wanita?”

Nah, meditasi adalah metode untuk menyelaraskan segalanya. Meditasi mampu membereskan dan menyelesaikan setiap luka yang ada pada setiap lapis keberadaan diri. Melalui laku meditasi yang tepat, dalam setiap jiwa akan tumbuh kasih murni yang sempurna, yang mampu menyembuhkan setiap bagian jiwa.

 

Leluhur

Secara Scientific, tubuh kita adalah perpaduan DNA antara bapak dan ibu. Hal itu akan merekam kode-kode genetik dari para leluhur kita. Secara natural, karakter dari mereka bisa mengalir kepada kita. Misalnya, ada seseorang yang memiliki seorang kakek yang ahli melukis. Keahlian melukis tersebut terekam dalam kode genetik seseorang sehingga sangat niscaya dia mempunyai bakat melukis pula. Sebaliknya, jika seseorang memiliki bapak yang baperan (mudah terbawa perasaan), maka karakter tersebut bisa terekam di dalam tubuh kita. Saat kita masih melekat di tubuh fisik, maka karakter tersebut akan mudah muncul.

Di dalam laku spiritual, ada yang namanya gangguan dari leluhur. Hal ini banyak terjadi di Jawa dan Bali. Misalnya, ada seseorang yang mendapatkan pesan, “Anda harus tersambung kepada leluhur.” Dari sana dia menjalankan proses dengan datang ke sana ke sini, meniatkan diri untuk tersambung dengan leluhur. Ternyata yang tersambung padanya adalah leluhur yang masih memiliki emosi patah hati, marah, dan kesal yang belum tuntas. Semua emosi leluhur tersebut malah tersangkut di tubuhnya. Dia belum tahu apakah leluhurnya sudah tercerahkan atau masih menjadi arwah gentayangan. Kasus ini banyak terjadi dalam laku spiritual, tujuannya menyambung ke leluhur, tetapi malah terjadi korsleting. Untuk itulah seseorang perlu memiliki alat filtrasi.

 

Apa itu alat filtrasi? Bagaimana cara melakukan filtrasi?

Di sini, Anda diajak untuk bermeditasi dengan menyambungkan diri ke Guru Sejati yang bertakhta di pusat hati –tidak perlu menyambung ke leluhur. Saat Anda tersambung dengan Guru Sejati, maka Guru Sejati akan memetakan keberadaan leluhur Anda yang memerlukan pertolongan dari Anda. Anda membantu menyelaraskan mereka. Anda memberikan kasih murni kepada mereka.

 

Disarikan dari Workshop Total Human Transformation
Setyo Hajar Dewantoro
Jakarta, 19 Juli 2020

Share:

Reaksi Anda:

Loading spinner
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda