Skip to main content
MeditasiPijar Kesadaran

Perbedaan Spiritualitas dan Supranaturalitas

15 October 2021 Persaudaraan Matahari No Comments

Pangkal kita nyasar di jalan spiritual karena kita tidak membedakan antara spiritualitas dan supranaturalitas. Ini bisa saling beirisan/berkaitan, tapi sebenarnya tidak sepadan.

Apakah yang disebut dengan menekuni jalan spiritual?

Menekuni jalan spiritual itu tentang menghayati esensi hidup kita, esensi di dalam diri kita, keilahian di dalam diri kita. Jalannya dengan meniti napas itu, menyadari setiap tarikan dan embusan napas dalam kondisi rileks, merasakan kasih murni, menyadari sumber dari kasih murni itu, terhubung sepenuhnya dengan sumber kasih murni, menyadari kesatuan dengan kasih murni. Inilah spiritualitas.

Tetapi, jika Anda punya keinginan egoistik, seperti saya ingin bisa nerawang, saya ingin punya kekuatan/kesaktian supaya ditakuti orang lain, dianggap hebat orang lain, terlindung dari bahaya tertentu. Ini bukanlah wilayah spiritualitas yang sejati. Ini akan membuat kita bergeser ke arah supranaturalitas. Kita mencari kekuatan di atas Yang Natural.

Saat Anda berbelok berarti Anda ada di jalur nyasar. Saat Anda mulai mengikuti hasrat egoistik dan imajinasi, itulah pangkal Anda terjebak dalam ketidakbenaran yang dilabeli spiritualitas. Maka, kita jangan gampang memberi label spiritual kepada siapa pun. Asal pakai gelang atau baju yang berbeda dari yang lain disebut sebagai pelaku spiritual. Bukan! Pelaku spiritual adalah mereka yang betul-betul menghayati spirit di dalam dirinya, menghayati keberadaan Diri Sejatinya dengan meniti jalan napas.

Apakah orang yang rajin bermeditasi dan berelaksasi itu pasti spiritualis?

Bedakan antara relaksasi, terkoneksi, purifikasi, dan transformasi. Relaksasi adalah pintu gerbang kalau kita mau terhubung dengan Gusti. Tanpa relaksasi kita tidak akan terhubung dengan Gusti. Tetapi, tidak semua relaksasi terhubung dengan Gusti. Banyak orang melakukan laku relaksasi, seperti meditasi dan yoga, tapi dia tidak terhubung dengan Gusti. Karena dia hanya membatasi tindakannya pada pengelolaan pikiran untuk menghayati momen saat ini dan di sini tanpa masuk lebih dalam ke dalam dirinya, tanpa dengan cermat memastikan bahwa tidak ada penghalang antara dirinya dengan Diri Sejati. Di sinilah kita bisa mengerti mengapa banyak orang yoga yang damai pada saat itu, tetapi dirinya tidak bertransformasi, tidak mengalami purifikasi/penjernihan/penyelarasan. Relaksasi tidak diiringi dengan keterhubungan atau koneksi kepada Diri Sejati.

Yang sungguh-sungguh belajar spiritualitas itu menuntaskan semua proses ini: dia rileks, dia meniti jalan keheningan untuk terhubung dengan Diri Sejatinya, bisa merasakan kasih murni dan energi yang memancar dari relung hatinya. Lalu, dia bersedia mengalami purifikasi. Dari situlah dia mengalami transformasi. Ujungnya realiasi kualitas keilahian. Dan, fase yang paling sulit adalah fase purifikasi.  Ini adalah fase Anda harus melampaui segala ketidaknyamanan, Anda harus melampaui gejolak dari ego/pikiran sendiri.

Saat kita punya luka batin/trauma yang terrekam di pikiran sadar, bawah sadar, dan tak sadar, lalu terangkat ke permukaan, kita akan punya gejolak emosi, rasa tidak nyaman, rasa sakit dan pedih yang teringat kembali. Tetapi, ini memang harus terjadi jika kita mau membersihkannya. Ini akan terjadi saat Anda mulai terkoneksi dengan Diri Sejati karena pada titik itulah ada kekuatan Ilahi yang bekerja dalam diri Anda, mengangkat dan mengaduk-aduk semua emosi yang terpendam. Semua luka batin yang naik ke permukaan pasti terasa tidak nyaman. Jika Anda tidak berani menghadapi situasi seperti ini, maka Anda tidak akan mengalami purifikasi. Tapi, kalau Anda sabar, Anda terima semuanya, Anda hadapi rasa sakit itu dengan jiwa yang perwira, membiarkan semua proses berjalan, Anda dijernihkan, segala luka batin disembuhkan, maka purifikasi akan berjalan dengan sempurna sehingga Anda tidak lagi punya beban berupa luka batin atau apa pun.

Purifikasi juga mewujud ke dalam kehidupan yang penuh dinamika. Ada sebagian aset yang tiba-tiba hilang, ada kekayaan kita yang tiba-tiba tergerus. Ini merupakan bagian purifikasi yang lumrah. Kalau di masa lalu kita menumpuk kekayaan dengan cara yang tidak selaras, pasti ada karma buruk di dalam diri kita, ada jejak dosa. Tidak semata-mata meditasi bisa menghilangkan jejak dosa. Ada kalanya harus diimbangi/diiringi dengan proses kehilangan, penyelarasan dari apa yang kita punya. Jadi, bagi yang belajar spiritual, kalau ada yang mengalami di-reset kehidupan duniawinya (kembali ke titik nol), itu hal yang lumrah. Anda sedang dibawa pada kemurnian diri, sedang disiapkan untuk meniti jalan kehidupan baru yang surgawi. Jika Anda tidak berani menghadapi itu, maka Anda tidak akan masuk ke fase yang baru dan berbeda, yang lebih selaras.

Banyak orang yang menggeluti spiritualitas tapi bergeser ke arah supranaturalitas, seperti bicara tentang kesaktian dan terkesan bijaksana, tapi tidak mengalami purifikasi. Nantinya akan terlihat sekali perbedaannya. Walaupun Anda berspiritual, tapi vibrasinya tetap ruwet dan tidak menyamankan.

Kenapa banyak yang tidak nyaman dengan kata-kata saya, Setyo Hajar Dewantoro?

Seperti apa pun diri kita, pasti ada yang tidak cocok/tidak selaras. Jiwa kita sudah jernih dan penuh kasih murni, bukan berarti tidak ada yang tidak suka. Pasti ada saja yang tidak suka. Tetapi, kalau jiwa kita murni dan penuh kasih, tidak ada upaya kita menyakiti dengan sengaja, maka jika ada yang tidak suka masalahnya ada pada mereka yang tidak suka. Vibrasi mereka yang tidak selaras dengan saya sehingga mereka punya kebencian yang tidak rasional. Tapi, Anda yang tidak punya kepentingan egoistik atau prasangka yang tidak selaras, bertemu saya pasti bisa merasakan vibrasi damai yang saya pancarkan. Anda yang peka, tidak punya kepentingan egoistik, atau niatan tersembunyi pasti bisa merasakan bahwa dekat dengan saya juga membuat Anda bahagia.

 

Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Webinar Bisakah Nyasar dalam Berspiritual?
18 Juli 2021

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda