Skip to main content
Pijar Kesadaran

SPIRITUALITAS TAK SAMA DENGAN METAFISIKA/SUPRANATURAL

10 June 2021 Setyo Hajar Dewantoro No Comments
Spiritual vs metafikasi

Satu kesalahkaprahan dalam memahami spiritualitas adalah dengan menyamakan antara spiritualitas dengan metafisika/supranaturalitas. Turunannya, menganggap mereka yang punya psychic power sebagai spiritualis dan tercerahkan.

Biarlah saya perjelas. Metafisika adalah disiplin ilmu yang pembahasannya melampaui obyek fisik/realitas empirik. Saat kita bicars tentang malaikat, iblis, siluman, dimensi lain, berarti kita sedang bicara metafisika. Saat kita menerjuni bidang yang membawa kita pada pengalaman non empirik, berarti kita masuk wilayah metafisika. Tetapi apakah setiap yang menekuni metafisika bisa disebut spiritualis? Nah…harus ditegaskan. Seseorang yang belajar agar menjadi gendam, santet, adalah penekun metafisika tapi tak bisa dibilang spiritualis. Mereka yang mengembangkan kekuatan pikiran sehingga punya psychic power seperti memindah benda tanpa menyentuh, itu juga penekun metafisika tapi tak otomatis bisa disebut sebagai spiritualis.

Spiritualitas dalam makna yang ketat, adalah tentang tindakan keterhubungan pada spirit/esensi ketuhanan di dalam diri, yang berdampak pemurnian jiwa, dan berujung pada pencerahan. Jalannya adalah keheningan – yang membuat pikiran ada dalam kesadaran murni. Mereka yang benar-benar menekuni spiritualitas jiwanya termurnikan lalu hidup dalam kasih, bahagia dan damai sejati.

Siapapun yang menjalani pola atau tradisi tertentu yang berdampak pada berkembangnya kemampuan psychic tapi tidak diiringi pemurnian jiwa, sesungguhnya belum berada di jalur spiritualitaa yang sesungguhnya. Itulah yang sering kita temui – berlabel spiritual tapi energi, pikiran dan emosinya sangat ruwet. Yang begini pineal glandnya hidup tapi rasa sejatinya mati

Mereka yang sungguh-sungguh menekuni spiritualitas, tentu juga akan mengerti tentang metafisika/supranatural. Juga akan punya psychic power. Tetapi sumber bagi kekuatan psychic ini berbeda dengan para penekun metafisika yang abai pada pemurnian jiwa.

Share:
×

Rahayu!

Klik salah satu tim kami dan sampaikan pesan Anda

× Hai, Kami siap membantu Anda