“Apakah menggosip itu berdosa?”
Gosip merupakan bagian dari dosa. Memaki orang yang memberi umpan balik dengan ketulusan juga termasuk dosa. Untuk apa Anda belajar spiritual jika setiap hari hanya menambah dosa? Jika Anda belajar spiritual dengan sungguh-sungguh, maka berhati-hatilah dengan pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Saya tidak membuat Anda takut melakukan sesuatu. Santai saja. Sadarilah bahwa hukum Semesta melingkupi semuanya. Ada hukum sebab-akibat yang tidak bisa dihindarkan. Kita harus hati-hati untuk memastikan kita menciptakan sebab yang membuahkan akibat yang selaras. Kita harus hati-hati agar tidak menambah jejak dosa. Tidak ada orang tercerahkan yang memiliki banyak dosa. Orang tercerahkan itu bebas dari dosa dan tidak menambah dosa. Orang yang ada dalam kesadaran murni dimungkinkan berbuat salah. Tapi, dalam hitungan detik, ia sadar berbuat salah dan akan memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya. Dia tidak akan berlama-lama dalam kesalahan.
“Apakah pergi ke night club itu berdosa?”
Dalam kacamata religi dan moral itu dianggap dosa atau salah. Tapi, dalam sudut pandang spiritual, bergantung pada orang yang bersangkutan, apakah berjatah atau tidak. Jika memang digerakkan untuk datang ke sana, itu bukan dosa. Tetapi, jika dia sudah dilarang untuk pergi, tapi tetap datang, maka itu sudah dosa. Apa pun itu, takarannya adalah apa yang muncul dari relung hati Anda. Segala pelanggaran atas perintah Diri Sejati itu dosa. Segala pengingkaran terhadap larangan dari Diri Sejati pun termasuk dosa. Jadi, spiritualis itu tidak gampang karena tidak mudah juga membaca Diri Sejati. Kebanyakan juga nakal.
“Bagaimana cara meminta maaf kepada orang yang sudah meninggal dunia?”
Anda memiliki anak/orang tua/saudara/kerabat/sahabat yang sudah meninggal dunia. Anda memiliki kesalahan padanya dan Anda belum sempat meminta maaf padanya. Pun sebaliknya, ada kesalahan yang dia lakukan pada Anda dan dia belum sempat meminta maaf kepada Anda. Silakan masuk dalam keheningan, lalu Anda menyapa jiwanya dan memeluk jiwanya. Anda meminta maaf dan Anda memaafkannya. Selama Anda lakukan dengan penuh kesungguhan, maka terjadilah jiwa dimurnikan kembali dengan kasih murni. Tidak perlu ada penyesalan yang tidak berguna karena semua bisa diselesaikan dengan keheningan.
Selamat terus bertumbuh. Selaras semuanya. Tolong hayati keheningan dalam keseharian. Jangan hanya diketahui saja. Ketahui, mengerti, hayati, jalankan. Itulah yang membuat Anda bertumbuh.
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Kajian “Menyembuhkan Luka Jiwa Menuai Bahagia”
Yogyakarta, 7 Agustus 2021
Reaksi Anda: