Jika kita selami betul tentang realitas diri kita, kita akan menemukan bahwa diri kita merupakan gabungan antara yang materiil dan immateriil. Fenomena materiil ini tampak dari tubuh kita, disebut atomic body, secara biologis akan mengejawantah menjadi sel-sel. Tubuh kita merupakan susunan dari banyak sel. Saat bayi, jumlah sel kita 26 Milyar. Saat dewasa, jumlah sel kita 37,2 Triliun.
Bagaimana setiap sel tersebut bisa bekerja dan saling terhubung, masing-masing sel bisa memancarkan listrik kepada yang lainnya sehingga terjadi dinamika kehidupan di dalam diri?
Inilah yang disebut energi fisik. Energi fisik dalam bahasa biologisnya mengejawantah sebagai ATP (Adenosine Triphosphate). ATP merupakan hasil dari metabolisme ketika manusia makan, minum, bernapas, dan mendapatkan sinar matahari. Jika kualitas ATP Anda naik, tubuh Anda akan sehat, bugar, dan segar. Jika kualitas ATP Anda turun, tubuh Anda akan lemas. ATP ditentukan oleh kualitas udara yang Anda hirup, sari makanan yang masuk ke dalam tubuh, kualitas air, dan bagaimana Anda berinteraksi dengan matahari.
Ternyata kadar oksigen dalam udara kita saat ini berubah-ubah. Semakin murni sebuah tempat, tidak banyak campur tangan manusia, maka kadar oksigen di udara semakin tinggi. Di zaman Dinosaurus dulu, kadar oksigen di udara mencapai 35%. Namun, sekarang hanya 4%. Ini menyebabkan kualitas tubuh fisik kita mengalami degradasi. Ini dikarenakan industrialisasi, banyak karbon dioksida yang disemburkan oleh para pabrik. Dan, kenyataan sekarang, kadar oksigen yang rendah malah disuruh memakai masker. Ini akan membuat ATP Anda semakin rendah. Kita harus mengerti tentang tubuh kita sendiri.
Di balik energi fisik ini ada energi yang lebih halus dan subtil yang tidak bisa didekati dengan metode sciencetific. Inilah yang disebut sebagai Prana atau Chi. Prana muncul dari alam semesta. Ada elemen api, air, tanah, dan udara. Elemen-elemen dalam prana tersebut yang membentuk eteric body atau tubuh halus kita.
Di balik prana, ada yang lebih halus lagi. Ini muncul dari kekosongan absolut. Namanya Divine Energy. Anda sadari dulu, energi yang ingin ditata yang mana? Jika Anda ingin menata Divine Energy, Anda hanya perlu terhubung kepada Sang Diri Sejati yang bertahta di relung jiwa. Letaknya di sekitar Cakra Jantung. Rasakan kasih murni dan Tuhan yang nyata agar Anda bisa mengakses Divine Energy.
Jika Anda ingin menata Prana atau Chi, Anda hanya perlu terhubung kepada alam Semesta ini. Yakni, matahari, bulan, bintang, dan bumi. Semuanya kita rasakan bahwa kita terhubung dan menyatu, menerima segala yang dilimpahkan oleh mereka. Untuk mendapatkan prana ini, nanti kita terhubung dengan tubuh kosmik. Ini realitas di luar diri kita yang mengejawantahkan elemen-elemen Semesta dalam sebuah kesatuan yang Agung.
Anda harus mengerti yang mana yang harus diolah. Apakah Divine Energy, Prana, atau tubuh fisik?
Jika yang ingin diolah adalah Divine Energy, Anda tidak mungkin mengolahnya tanpa masuk ke dalam diri. Ini hanya akan muncul dalam keheningan yang mencapai kekosongan absolut. Ini satu paket dengan kasih murni. Namun, jika Anda ingin menata tubuh fisik, ya silakan latihan mengangkat beban atau joging.
Bagaimana cara kita benar-benar melatihnya?
Mudra adalah cara-cara agar kita bisa betul-betul merasa terhubung dengan sumber energi. Mudra energi Ilahi adalah geraka yang mengarahkan pada kesadaran yang terhubung dengan Sumber yang ada di dalam diri. Pilihlah gerakan yang Anda betul-betul merasakan kenyamanan. Namun tidak ada mudra yang berguna jika Anda menjalankannya dengan hasrat egoistik. Jika Anda melakukan mudra dengan pikiran yang sibuk dan liar, Anda pasti terhubungnya dengan demit, bukan Tuhan. Mudra hanyalah salah satu prasyarat, prasyarat yang utaman adalah ketulusan dari diri Anda sendiri. Mudra harus dipadukan dengan ketulusan dan dengan kesadaran penuh ketika kita sedang menjalaninya.
Apakah mudra bisa membuat kita mengakses energi yang lain?
Bisa. Ini pun bisa melalui gerakan. Kita niatkan untuk betul-betul merasakan keterhubungan dengan energi udara atau matahari. Yang penting jangan ada obsesi untuk menyerap energi matahari. Rasakan saja. Semua gerakan muncul secara natural dari dalam.
Jika kita salah jalan, kita akan terhubung dengan Demon Energy. Anda melakukan mudra benar, namun pikiran Anda berkata, “Kaya, kaya, kaya atau sakti, sakti, sakti.” Pasti Anda akan terhubung ke demit. Jika Anda melakukan dengan ke-aku-an, pasti Anda akan terhubung dengan Demon Energy, energi berfrekuensi rendah, yang mewakili keangkaramurkaan sehingga membuat diri Anda seperti diracuni. Meskipun semua memang berasal dari Tuhan, tapi kita harus memilih. Semua memiliki fungsinya masing-masing, jangan dicampuradukkan.
Workshop Mahadaya Tantra Yoga
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Yogyakarta, 3 Januari 2021
Reaksi Anda: