Jagad raya kita bisa pahami sebagai matriks energi materi + matriks ruang waktu. Kita hidup di Planet Bumi, di dimensi 5 dalam realitas 31 dimensi alam kehidupan. Penyebutan 31 dimensi alam kehidupan ini hanya penyederhanaan, karena sejatinya ya tidak terbatas. Dimensi 31 alam kehidupan itu mewakili ketidakterbatasan. Sama dengan tidak terbatasnya jumlah universe.
Nah, meski tubuhnya ada di dimensi 5, jiwa manusia sesuai dengan tingkat kesadarannya ada di dimensi tertentu dengan penjelasan berikut:
Dimensi 1-3: jiwanya penuh angkara murka, terjerat makhluk dimensi bawah (iblis, siluman, dll)
Dimensi 4: jiwanya penuh gejolak emosi, ada luka batin, dominan di pikiran, belum nyambung selaras dengan Diri Sejati
Dimensi 6-11: mulai hidup dalam kebajikan, tapi belum menuntaskan purifikasi pada tubuh karma, tubuh emosi, tubuh pengetahuan dan tubuh energi.
Dimensi 12-20: mulai menjangkau alam sorgawi, hidup lebih banyak dalam kebahagiaan, melihat kehidupan dengan kebijaksanaan, tapi belum tuntas membereskan sisi gelap di level conscious mind dan unconscious mind.
Dimensi 21-28: Masuk fase pencerahan, tetapi masih ada tugas belum selesai, memurnikan sisi gelap yang diturunkan dari leluhur dan terekam di DNA.
Dimensi 29-30: Masuk fase hati sorgawi, merealisasikan kualitas jiwa ilahi, jiwanya bersemayam di shangrilla. Sudah tidak ada jejak sisi gelap dalam segala bentuknya.
Dimensi 31: mencapai fase Jumbuh Kawula Gusti, hidup selaras total dengan kehendak Gusti, mulai tumbuh realitas keilahian : the serpentin fire, merkaba, metatron, splendor, verrum, sun of omniverse dan lainnya.
Jiwa kita saat meninggal, akan memasuki dimensi sesuai dengan dimensi yang dicapai pada detik akhir menghembuskan nafas.
Jika Anda tergerak untuk tahu capaian dimensi jiwa Anda saat ini, bisa menghubungi langsung Mas Guru Setyo Hajar Dewantoro
Catatannya; pernyataan Anda ada di dimensi mana hanya berlaku saat detik munculnya jawaban. Karena itu sangat dinamis tergantung Anda mengelola kesadaran. Jawaban dari saya hanya acuan untuk mengetahui indikasi pencapaian spiritual Anda dan jadi pemicu untuk bertumbuh di jalan keheningan.
Jika ada yang bertanya dan jawaban saya tidak sesuai kemauan egonya atau asumsinya, saya tidak peduli. Kemarahan dan rasa kesal Anda tidak saya ladeni. Jadi yang tidak siap dengan jawaban pahit, gak usah ajukan diri.
Reaksi Anda:
