Bagaimana cara yang tepat untuk bermeditasi bagi pemula? Lalu, apakah tanda kebenaran atas suara Tuhan yang ditangkap?
Hal pertama yang harus dilakukan bagi pemula meditasi adalah membuang konsep tentang meditasi yang salah. Yakni, konsep meditasi adalah mengosongkan pikiran. Jika Anda memegang konsep tersebut, Anda tidak akan memasuki kondisi meditasi. Saat Anda menutup mata, terbayang tagihan. Itu adalah hal yang lumrah. Pikiran memang bekerja-bergejolak dinamis. Jangan memaksa pikiran untuk tidak berpikir apa-apa alias kosong. (Baca artikel lengkap ‘Meditasi Bukanlah Mengosongkan Pikiran)
Selanjutnya, buang juga konsep bahwa meditasi harus fokus dan konsentrasi. Banyak orang yang senewen (bingung) saat memegang konsep tersebut. Tidak ada yang meminta Anda untuk fokus dan berkonsentrasi.
Saya mengajarkan hal yang sederhana. Untuk menjadi master meditasi mulailah dengan belajar menikmati secangkir kopi/teh. Jika Anda benar-benar bisa menikmati hal itu, itulah laku yang tepat. Anda bisa bermeditasi dengan benar.
Kata kunci dari meditasi itu bukan mengosongkan pikiran. Bukan pula fokus dan konsentrasi. Tetapi, meditasi adalah memberi perhatian penuh sehingga kita menikmati penuh–menjadi sadar penuh. Di dalam laku ini, yang perlu kita perhatikan–nikmati–sadari adalah aliran napas sebagai pangkal dari kehidupan. Setiap orang pasti bisa bernapas selama ia masih hidup. Rasakan setiap tarikan dan embusan napas. Bawa pikiran kita memperhatikan napas dengan sungguh-sungguh. Nikmati itu dengan penuh syukur–kita berterima kasih masih bisa bernapas dan menikmati sejuknya aliran napas. Sadari penuh bahwa dalam napas ada kasih murni sebagai anugerah Tuhan yang nyata.
Baca Juga: Manfaat Meditasi: Memurnikan Jiwa, Memberdayakan Diri, dan Menghasilkan Mahakarya
Saat pikiran melayang-layang, itu bukanlah masalah. Bahkan saat pikiran Anda berpikiran jorok pun, silakan lanjutkan. Ketika pikiran sudah puas berpikir, di saat yang tepat bawa kembali memperhatikan napas. Ini tidak akan membatalkan meditasi Anda.
Bahkan saya bisa mengatakan, “Senikmat-nikmatnya mikir jorok, lebih nikmat bertemu dengan Roh Kudus.”
Jangan melawan pikiran Anda. Pun, jangan memaksa pikiran Anda untuk berkonsentrasi. Santai saja, tenang, enjoy.
Untuk mengetahui kebenaran suara dari Roh Kudus, Anda menemukan suara itu muncul bersama kebahagiaan, kedamaian, ketenangan, dan kasih murni. Itulah penanda munculnya suara tuntunan dari Roh Kudus. Jika meminta validasi dari luar, silakan meminta pada pembimbing Anda yang tahu dengan pasti kebenaran suara tuntunan Roh Kudus.
Supaya suara Ilahi tidak terdistorsi, Anda harus konsisten berupaya menjernihkan jiwa-raga. Pastikan jiwa terbebas dari segala luka batin, ilusi, dosa, dan jeratan energi yang takselaras dari makhluk dimensi bawah. Jika semua jernih, Anda akan mempunyai clairity (kejelasan suara Tuhan). Kebalikannya, ada orang yang mengaku bisa mengetahui suara Roh Kudus, tapi kita yang sudah berpengalaman bisa menyaksikan realitas ketidakmurnian jiwanya. Maka, kita mengetahui orang tersebut sedang berbohong.
Baca Juga: Bangkitnya Kesadaran Kristus
Kajian Mahadaya ‘Menyelami Suwung – Ajaran Rahasia Jawa Kuna’
Wedaran oleh Setyo Hajar Dewantoro
Purwokerto, 21 Maret 2021
Reaksi Anda: