Secara fisik, di kehidupan saat ini, saya belum pernah sampai ke Himalaya. Tetapi di dalam keheningan, saya sering terhubung erat dengan tempat ini. Di dalam keheningan, jiwa dengan tubuh halusnya memang bisa melampaui batasan tubuh fisik.
Satu hal yang bisa saya informasikan, hingga saat ini Himalaya memang menjadi salah satu pusat pertahanan Bumi, tempat berkumpulnya para Immortal penjaga Bumi. Mereka bekerja selaras dengan irama semesta, mengikuti titah dalam hierarki kosmik yang berujung kepada Sang Pemimpin.
Di Bumi saat ini, memang sedang bekerja dua gaya yang berlawanan: pertama, adalah aksi dari mereka yang serakah, yang sok tahu dengan pengetahuannya, yang menggunakan teknologi tanpa bimbingan kesadaran murni sehingga menjadi destruktif. Kedua, adalah aksi dari para ksatria cahaya, yang terus bekerja menyebar kesadaran murni, dan menginspirasikan cara hidup yang memuliakan Ibu Bumi. Di tengah-tengah mereka adalah kelompok manusia yang acuh, hanya berpikir tentang hidupnya sendiri; plus, ada juga yang coba berjuang karena dasarnya punya kebajikan hati tapi tidak didasari kebijaksanaan yang utuh.
Dalam menjaga Bumi, para Immortal didukung oleh Light Alien, para ksatria cahaya dari planet dan galaksi lain. Mereka mengikuti juga alur dinamika kesadaran manusia yang ada di pusat-pusat peradaban; mereka menghargai free will dan patuh pada hukum non-intervensi. Mereka bekerja selaras dengan keberadaan para Ksatria Cahaya di pusat peradaban yang telah memilih berjuang untuk kelestarian bumi – lugasnya, untuk datangnya kembali Bumi Surgawi.
Bagaimana nasib Bumi ke depan?
Apakah akan ada bencana katastropik?
Apakah akan ada banjir besar yang menenggelamkan banyak bagian Bumi?
Jawaban tegasnya: Tidak ada rancangan agung yang destruktif seperti itu. Rancangan agungnya Bumi ini kembali jadi tempat yang penuh kedamaian dan keberlimpahan.
Tetapi harus ada manusia yang bekerja memenuhi prakondisinya: kebangkitan spiritual, reforestasi yang melampaui deforestasi, pengembangan teknologi ramah lingkungan, green economy yang memangkas emisi karbon – intinya kembali hidup dalam keselarasan.
Dan yang paling penting, konstelasi kekuatan politik ekonomi di Bumi harus diubah. Tidak bisa lagi nasib Bumi diserahkan kepada segelintir orang yang serakah dan egoistik.
Inilah momentum bagi siapapun yang berjiwa murni untuk punya peran agung dalam merealisasikan visi Bumi Surgawi.
Reaksi Anda: